Ryujin berjalan pelan memasuki ruangan yang ditempati jaemin, dia tersenyum tipis saat melihat jaemin terbaring di atas brankar, dengan alat alat yang menempel ditubuh nya. Sudah 2 Minggu setelah jaemin dinyatakan koma pasca operasi, ryujin tak pernah absen datang kerumah sakit untuk menjaga jaemin. Sesekali ryujin membawa anak anaknya untuk menjenguk ayah mereka.
Ryujin selalu berharap, jaemin cepat sadar dan bisa melihat anak nya. Sahabat sahabat jaemin juga sering datang mengunjungi jaemin, hanya untuk melihat perkembangan kondisi jaemin. Bahkan soobin yang sedang bertugas diluar Jakarta, harus rela pulang demi melihat sahabatnya yang koma dirumah sakit. Mereka semua berbondong bondong mengirim doa untuk jaemin, bahkan para karyawan jaemin pun turut datang untuk mendoakan bos besar mereka agar cepat terbangun dari Koma nya. Yeojin dan Karina pun turut hadir, untuk menjenguk jaemin. Saat melihat yeojin, ryujin langsung meminta maaf karena sempat menuduh wanita itu tanpa sebab, dan yeojin dengan baik hati memaafkan ryujin, dia juga meminta maaf karena tidak mengenali ryujin saat ditoilet restoran waktu itu.
Semua perlahan berjalan membaik, walau jaemin belum menunjukkan tanda tanda akan sadar, tetapi ryujin bisa lega karena jaemin masih bernafas dan masih ada harapan untuk kembali bersamanya.
Ryujin mendorong stroller jio untuk mendekati brankar jaemin.
"Assalamualaikum" salam ryujin dengan suara lembutnya ketika menghampiri jaemin.
Ryujin duduk dikursi yang sudah disediakan di samping brankar jaemin. Ryujin mengambil tangan jaemin untuk di genggam.
"Aku Dateng lagi, bareng jio. Gimana kabar kamu? Ah maaf, seharusnya aku nggak ngajuin pertanyaan bodoh itu. Jelas jelas kamu lagi nggak baik baik aja" ryujin tersenyum paksa setelah mengatakan itu, dia menoleh kearah jio yang masih berada di stroller bayi nya.
Jio sedang asik sendiri dengan mainan karet nya, dia bahkan tidak peduli dia dan bunda nya berada dimana. Ryujin tersenyum lalu mengangkat tubuh jio untuk dia pangku.
Ryujin mengambil mainan karet jio, lalu di taruh di stroller nya. Mengusap pipi tembam jio dengan lembut, lalu mengarahkan tangan jio pada tangan jaemin.
"Jio nggak mau pegang ayah?" tanya ryujin saat jio diam enggan memegang tangan jaemin.
Jio mendongak menatap wajah ryujin, ryujin tersenyum lembut sembari mengangguk.
Jio dengan gerakan pelan mengarahkan tangannya, untuk memegang tangan sang ayah. Tak lama kemudian, jio tertawa bahagia sembari menggoyang goyangkan tangannya setelah menyentuh tangan jaemin.
Ryujin tersenyum lebar begitu melihat putranya yang begitu bahagia ada disamping ayah nya.
"Jio bahagia banget ada disamping kamu, kapan kamu mau bangun? aku sama anak anak udah kangen banget sama kamu" ucap ryujin pelan sembari memandangi wajah damai jaemin yang tertutup masker oksigen.
"Aku harap, setelah kamu bangun. Kamu nggak lupa sama aku" Sambung ryujin sembari mengecup dahi jaemin yang tertutup perban.
Jaemin koma dikarenakan luka dalam pada bagian kepala nya, dan juga yang membuat dia koma adalah karena sebelumnya jaemin juga pernah mengalami kecelakaan, dan pernah melakukan operasi dibagian kepala juga. Maka dari itu, jaemin dinyatakan koma karena tubuhnya tidak terlalu kuat. Dokter juga bilang, bisa saja jaemin kehilangan ingatannya, dan hal itu yang membuat ryujin beserta keluarga merasa Resah, takut kalau jaemin melupakan mereka.
Ryujin mengecup lama dahi jaemin, dengan jio yang dia taruh disamping tubuh jaemin. Perlahan air matanya turun jatuh mengenai dahi jaemin, dan merambat mengenai pipi jaemin. Ryujin menempelkan dahi mereka, berucap dengan berbisik.
"Love you" bisik ryujin
"Love you too"
Ryujin terjingkat kaget saat ada yang menyahuti nya. Dia terkejut begitu melihat jaemin yang sudah sadar, kini tengah menatapnya dengan senyuman tipis walau tertutup masker oksigen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah || End✓
FanfictionTentang ryujin dan jaemin yang udah pacaran sekitar 4 tahun, dan disuruh nikah sama orang tua masing masing. Tapi pernikahan yang mereka jalanin nggak berjalan semulus kapas, pasti ada lika liku yang mereka hadapin.