Ryujin terdiam melihat benda kecil yang berada di tangannya. Apa ini mungkin? Apa dia harus senang atau sedih? entahlah, pikirannya terasa buntu untuk saat ini.
Dia hamil.
Dan situasi sekarang tidak memungkinkan dirinya untuk mempublish kehamilan anak keduanya.
Ryujin menggenggam benda kecil itu, dia bertekad untuk tidak memberitahu siapapun dulu untuk saat ini, termasuk jaemin.
Baru kemarin malam dirinya mendapat kabar baik dari orang suruhannya, bahwa orang suruhannya sudah mendapatkan foto wanita yang menjadi selingkuhan suaminya. Tapi sekarang dirinya dinyatakan hamil, namun ryujin tetap berpikir positif, mungkin testpack nya rusak atau kadaluarsa. Ya, mungkin saja kadaluarsa.
Ryujin berjalan keluar dari dalam kamar mandi.
"Bunda kenapa?" tanya jia saat ryujin baru saja keluar dari dalam kamar mandi.
Ryujin melihat kearah jia yang sedang memainkan ponsel nya.
Ryujin tersenyum.
"Bunda gapapa sayang" jawab ryujin lalu berjalan mendekati jia.Ryujin duduk di tepi ranjang sembari memperhatikan jia yang sedang asik bermain ponsel.
"Jia sayang", panggil ryujin dengan nada halus nya.
Jia menoleh dengan cepat.
"Kenapa bun?" tanya jiaRyujin tersenyum, lalu tangannya terangkat untuk mengelus rambut panjang putrinya.
"Jia mau punya adek nggak?", tanya ryujin
Jia menatap ryujin dengan wajah bingung nya.
"Bunda kenapa nanya itu? bukannya bunda sama ayah nggak mau bikinin aku adek?" tanya balik jia
Ryujin tersenyum mendengar Jawaban Jia.
"Gapapa, bunda nanya aja" jawab ryujin dengan lembut
Jia tersenyum lebar, jika bunda nya sudah bertanya seperti ini, sudah pasti bundanya itu akan menuruti kemauannya untuk memiliki seorang adik.
"Mau! Jia mau punya adek!" Jia mengangguk dengan semangat membuat ryujin tersenyum lebar melihat keantusiasan Jia.
•••
"Papa, hari ini jalan jalan yuk? kan mama udah pulang dari rumah sakit" ajak soomin pada jaemin.
Jaemin yang sedang memainkan ponselnya lantas menoleh kearah soomin.
"Emangnya soomin mau jalan jalan kemana hm?" tanya jaemin sembari memasukan ponselnya kedalam saku jas yang dia kenakan.
Soomin tampak berpikir.
"Ke taman bermain aja gimana?" usul soomin
Jaemin berpikir lalu mengangguk setelah nya.
"Boleh. Yaudah, soomin siap siap gih, papa mau bilang ke mama dulu" ujar jaemin lalu pergi menuju kamar hina.
Jaemin mengetuk pintu kamar hina, lalu masuk kedalamnya.
"Kenapa jaem?" tanya hina saat jaemin masuk kedalam kamarnya, ternyata hina sedang melipat baju di atas ranjangnya.
Jaemin berjalan mendekati hina yang sedang duduk di atas ranjang.
"Soomin mau ke taman bermain, kamu bisa kan?" tanya jaemin yang melihat hina dengan pandangan khawatir.
Hina mengernyit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah || End✓
FanfictionTentang ryujin dan jaemin yang udah pacaran sekitar 4 tahun, dan disuruh nikah sama orang tua masing masing. Tapi pernikahan yang mereka jalanin nggak berjalan semulus kapas, pasti ada lika liku yang mereka hadapin.