Ryujin berjalan mondar mandir di depan ruang IGD dengan keadaan yang kacau. Air mata yang terus mengalir, baju nya yang sudah tak karuan, blazer dan celananya yang awal berwarna putih, kini sudah tercampur dengan warna merah darah. Dunia ryujin seakan berhenti berputar, dia seakan akan terjebak di situasi yang begitu sulit.
‘Aku mohon jangan...’
Ryujin terus merapalkan doa agar jaemin selamat, dia tidak rela jika harus kehilangan orang yang begitu dia cintai. Ryujin duduk di kursi tunggu sembari menundukkan wajahnya, memejamkan matanya sembari terus berdoa di dalam hati. Samar samar ryujin mendengar suara langkah kaki yang berlari, mendekat kearahnya.
"Nak"
Ryujin menoleh dan mendapati bunda nayeon, yang berdiri didepannya dengan keadaan menangis. Ryujin berdiri lalu memeluk erat bunda nayeon.
"Jaemin bun" lirih ryujin yang berada di dekapan bunda nayeon.
Bunda nayeon memeluk erat tubuh ryujin, mengusap punggung ryujin agar lebih tenang.
"Jaemin bakalan baik baik aja, nggak usah khawatir" ucap bunda nayeon mencoba menenangkan ryujin.
Jia yang melihat ryujin menangis tersedu sedu, lantas langsung memeluk Jisung yang berdiri disampingnya. Dia tau, pasti ayah nya tidak sedang baik baik saja di dalam sana.
Jisung berjongkok lalu memeluk Jia dengan erat, sementara Yuna menggendong jio.
Mama jisoo memalingkan wajahnya begitu air matanya siap mengalir. Kenapa harus seperti ini? kenapa tuhan tega sekali menghukum keluarga anaknya seperti ini? mereka berhak bahagia.
"Nggak! jaemin nggak boleh ninggalin aku!" racau ryujin yang tiba tiba saja berontak didalam pelukan bunda nayeon.
Bunda nayeon mendekap erat tubuh ryujin, tetapi dekapannya terlepas karena ryujin yang terus berontak.
"Bun, jaemin Bun. D–dia pasti selamat kan? iya kan?!" racau ryujin sembari menunjuk ruang IGD yang masih tertutup.
Bunda nayeon menangis terisak melihat ryujin yang begitu terpukul.
"Jaemin pasti selamat nak, jaemin anak kuat. Kamu harus percaya itu" ucap bunda nayeon sembari menangkup wajah ryujin.
Ryujin menggeleng dengan air mata yang mengalir.
"Dia belum ketemu jio Bun.... Dia nggak boleh tinggalin aku sama anak anak..." lirih ryujin
Ryujin jatuh terduduk di lantai rumah sakit, menangis terisak sembari terus meracau memanggil nama jaemin.
Tak lama datang jaehyuk dari arah belakang mereka. Jaehyuk terpaku begitu melihat ryujin yang terduduk dilantai rumah sakit, dia menoleh kearah papa taehyung dan papa taehyung mengangguk. Jaehyuk berjalan menghampiri ryujin yang masih menangis'terisak dibawah bersama bunda nayeon.
Jaehyuk berjongkok di samping ryujin.
"Nggak boleh kayak gini jin.... Ada Jia dan Jio dibelakang lo, lo nggak boleh kayak gini..." ucap jaehyuk pelan
Ryujin menoleh kearah jaehyuk dengan air mata yang membasahi pipinya.
"Dia jahat jae.... dia nggak nepatin janjinya buat ketemu sama gue..." ucap ryujin pelan
Jaehyuk menarik ryujin masuk kedalam pelukannya, mendekap erat tubuh lemah ryujin.
"Dia nggak jahat, dia lagi berusaha nepatin janjinya" balas jaehyuk
Ryujin mencengkram erat Hoodie hitam yang jaehyuk kenakan. Nafasnya tak beraturan karena terus menangis, jaehyuk meminta pada Jisung untuk membelikan air di kantin rumah sakit, sembari mengajak Jia yang terus murung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah || End✓
FanfictionTentang ryujin dan jaemin yang udah pacaran sekitar 4 tahun, dan disuruh nikah sama orang tua masing masing. Tapi pernikahan yang mereka jalanin nggak berjalan semulus kapas, pasti ada lika liku yang mereka hadapin.