Sudah 2 Minggu jaemin selalu pulang larut malam, dan ryujin semakin menaruh curiga. Jaemin biasanya pulang jam 5 sore, dan sudah 2 Minggu ini dia pulang larut malam, jarang memiliki waktu untuk dirinya dan juga Jia. Menjadi sedikit lebih pendiam, ryujin merasa heran dengan sikap jaemin. Mencoba berpikir positif, mungkin jaemin lelah dengan pekerjaan nya. Tetapi pikiran positif itu hilang ketika dirinya mendapat kiriman sebuah foto foto yang entah siapa pengirimnya.
Seperti sekarang, ryujin tengah memandangi foto foto itu dengan seksama. Terlihat jaemin tengah merangkul seorang wanita, yang tidak dia ketahui siapa, karena gambar itu di ambil dari belakang.
Apa mungkin jaemin selingkuh?
Ryujin menggeleng, menepis pikiran buruk tentang suaminya.
Ryujin menghela nafasnya, dia harus mencari cara agar jaemin kembali seperti dulu.
"Ndaaaaaa" panggil jia yang tengah bermain di atas kasur.
Ngomong ngomong, jia sudah bisa memanggil bunda dan ayah nya. Jia juga sudah banyak mengoceh, mengenali orang, dan Bahkan sudah bisa sedikit sedikit berjalan.
Ryujin tersenyum lalu menghampiri putrinya.
"Kenapa sayang?" Tanya ryujin saat sudah berada di pinggiran kasur.
"Yayah?"
Ryujin menghela nafasnya, lalu tersenyum manis.
"Ayah masih kerja, jia kenapa nanyain ayah?"
Jia melempar lempar mainan karet nya, lalu merangkak dan mencoba turun dari kasur orang tua nya. Ryujin membiarkan jia turun dari kasur, lalu Jia merangkak menuju salah satu boneka kelinci yang jaemin berikan pada Jia.
Jia mengambil nya, lalu merangkak mendekati kaki bunda nya. Saat sudah berada di dekat kaki ryujin, tangan jia bertumpu pada kedua lutut ryujin berdiri sembari memegang boneka kelinci nya.
"Yayah" ucap jia sembari menunjukkan boneka nya.
Ryujin tersenyum.
"Nanti ayah pulang, terus main sama jia" ucap ryujin lalu mengangkat tubuh jia, untuk di taruh di pangkuan nya.
Jia memandangi ryujin, bunda nya sudah berungkali mengucapkan itu pada nya. Tapi nyatanya, ayah nya sama sekali tidak mengajak nya bermain sama sekali. Pulang kerja langsung menuju kamar, bersih bersih dan tidur. Tidak pernah ada waktu dirinya.
"Jia?" Panggil ryujin
Jia mendongak menatap ryujin.
"Bobo ya nak, udah malem" bujuk ryujin.
Karena sedari tadi jia tidak mau tidur, padahal sudah jam 9 malam. Jia masih menunggu jaemin pulang.
Jia menggeleng.
Ryujin menghela nafasnya lelah, tubuh nya perlu istirahat. Tetapi putrinya tidak bisa di ajak kompromi, ryujin ingin tidur. Tetapi Jia tidak. Seharian penuh membantu bia tati membersihkan rumah dan mengurus jia, mampu membuat seluruh tubuh ryujin serasa remuk. Belum lagi permasalahan dengan suaminya.
"Kita kebawah, tunggu ayah dibawah" ajak ryujin lalu mengambil bantal jia di atas kasur.
Mereka berdua turun dari lantai atas, lalu menuju ruang tengah untuk menunggu jaemin pulang.
Ryujin meletakkan bantal jia di atas karpet berbulu, lalu dirinya menyusul untuk duduk di karpet berbulu tebal itu. Memangku jia untuk diberikan asi, agar jia tertidur.
Ryujin mempuk puk bokong jia, agar jia cepat tertidur. Ryujin memandang kosong ke arah tv yang mati. Pikiran nya berkelana kemana mana, sampai tidak sadar jika Jia sudah tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah || End✓
FanfictionTentang ryujin dan jaemin yang udah pacaran sekitar 4 tahun, dan disuruh nikah sama orang tua masing masing. Tapi pernikahan yang mereka jalanin nggak berjalan semulus kapas, pasti ada lika liku yang mereka hadapin.