Jia tersenyum cerah begitu melihat langsung adik laki lakinya. Sangat tampan menurutnya, dia jadi iri pada ketampanan adiknya yang masih bayi itu.
Ryujin dan Jia berjalan masuk kedalam ruang inkubator, setelah lebih dari seminggu ryujin tidak mengunjungi jio karena masa pemulihan, akhirnya dia bisa ketemu dengan anaknya itu. Ryujin tersenyum cerah ketika melihat jio yang tengah tertidur pulas, seperti nya kondisi jio sudah mulai stabil, mungkin Minggu Minggu ini sudah bisa dibawa pulang, ya semoga saja.
Datang seorang suster untuk membuka inkubator jio.
Ryujin mendekat kearah jio.
"Assalamualaikum sayang" salam ryujin dengan suara yang dibuat seperti anak kecil.
Jia tersenyum senang saat inkubator adiknya dibuka.
"Jio kecil banget" ucapnya saat memegang tangan sang adik.
Sebelum memegang tangan jio, Jia dan ryujin sudah harus steril dan sudah dipastikan sudah mencuci tangan mereka dengan bersih, karena kulit jio masih sensitif.
Ryujin mengangkat tubuh mungil jio, lalu berjalan untuk di sofa yang berada diruang inkubator diikuti Jia dibelakangnya.
"Anak bunda apa kabar sayang? baik baik disini? jio rewel nggak pas nggak ada bunda?" tanya ryujin dengan suara lembut nya.
Jia girang sendiri saat memegang kaki dan tangan jio.
"Hihihi kecil banget ini bayi, pengen aku makan rasanya" ucap Jia gemas
Ryujin terkekeh lalu menciumi wajah jio dengan gemas.
Lalu pintu ruang inkubator terbuka, menampakkan seorang dokter yang tersenyum ramah kearah mereka.
"Selamat siang nyonya" sapa nya dengan bahasa Turki.
Ryujin dan Jia berdiri.
"Siang dok" jawab ryujin
"Siang ibu dokter" jawab Jia semangat.
Dokter itu tersenyum ketika Jia membalas sapaannya dengan semangat.
"Saya hanya ingin memberitahu, bahwa bayi jio sudah bisa dibawa pulang. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, bayi jio sudah bisa dikatakan sempurna untuk bayi yang terlahir prematur. Hanya saja, bayi jio tidak boleh terkena angin dingin terlalu lama, karena itu bisa saja membuat kulitnya menjadi biru karena masih terlalu sensitif" ucap dokter itu menjelaskan.
Ryujin mengangguk dengan senang.
"Baik dok, terimakasih" jawab ryujin dan dokter itu mengangguk lalu pamit undur diri.
Ryujin menoleh kearah jia.
"Jio bisa kita bawa pulang, sekarang kita beresin barang barang jio" ucap ryujin dan Jia mengangguk.
Ryujin berjalan untuk menaruh jio sebentar di inkubator, karena dirinya akan membereskan barang barang jio.
Jia ikut membantu membereskan barang barang adiknya, mulai dari botol susu, pakaian jio, dan peralatan lainnya.
Lalu setelah selesai, ryujin langsung mengambil jio didalam inkubator lalu menggendong nya.
"Urus surat kepulangan putra saya" ucap ryujin pada Eric yang kebetulan bertugas menjaga jio dirumah sakit.
Eric mengangguk, lalu berjalan menuju resepsionis untuk mengurus surat surat kepulangan jio.
Ryujin, dan Jia berjalan menuju pintu keluar rumah sakit, dengan ryujin yang menggendong jio. Sekarang mereka sudah tidak berdua lagi, sekarang mereka sudah bertiga. Kabur ke Turki berdua, pulang dari Turki bertiga, itulah sulap seorang ryujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah || End✓
FanfictionTentang ryujin dan jaemin yang udah pacaran sekitar 4 tahun, dan disuruh nikah sama orang tua masing masing. Tapi pernikahan yang mereka jalanin nggak berjalan semulus kapas, pasti ada lika liku yang mereka hadapin.