Chap 85 [New Chap]

366 63 3
                                    

"Teşekkürler" ucap ryujin setelah membayar pesanan nya.

(Terimakasih)

Ryujin berjalan menghampiri Yuna yang tengah duduk, menikmati makanannya sembari memperhatikan yoora dan Jia yang tengah bermain.

"Udah kak?" tanya Yuna saat ryujin duduk disampingnya.

Ryujin mengangguk.
"Udah" jawabnya

Ryujin dan Yuna fokus memperhatikan yoora dan Jia yang tengah asik bermain berdua, mereka asik dengan dunianya sendiri hingga lupa dengan waktu, padahal sudah 2 jam mereka bermain. Dan ada keajaiban yang datang, Jia dan yoora akur tanpa ada pertengkaran kecil yang sebelum sebelumnya terjadi.

"Kakak nggak ngerasain apa apa gitu kak?" tanya Yuna sembari menghadap ryujin.

Ryujin menoleh dengan mulut yang mengunyah makanan, lalu menggeleng pelan.

"Ngerasain apa emangnya?" tanya balik ryujin

"Y–yaa kayak keram atau kecapean gitu, kan kata dokter kandungan kakak lemah. Terus kakak juga jarang ngidam, padahal waktu hamil Jia kakak banyak pengin nya" jawab Yuna yang membuat ryujin terkekeh.

"Kakak juga nggak tau Yun, mungkin dia pengertian sama bunda nya, makanya nggak minta yang aneh aneh kayak kakaknya" balas ryujin sembari mengelus perutnya yang sudah membuncit.

Yuna mengangguk lalu kembali menghadap depan untuk mengawasi Jia dan yoora.

Ryujin dan Yuna sama sama diam menikmati jajanan yang mereka beli di pinggir taman, menikmati angin sore yang menerpa wajah mereka. Ryujin jadi teringat sesuatu, dia menoleh pada Yuna yang tengah tertawa kecil karena tingkah jia dan yoora.

"Yun" panggil ryujin

Yuna menoleh dengan wajah bertanya nya.

"Kamu tau kabar jaemin gimana?" tanya ryujin

Yuna diam.

Lagi lagi ryujin menanyakan hal yang sama, seperti 4 bulan yang lalu saat mereka pergi kerumah sakit untuk check up kehamilan ryujin.

"Kamu tau gimana kabar dia di Indonesia? Kakak mau nanya Jisung, tapi selalu menghindar setiap kakak mau bahas jaemin. Mama sama papa juga nggak pernah nyenggol soal itu kalo lagi telepon kakak, kakak jadi khawatir sama keadaan jaemin" ucap ryujin sembari memandang Yuna yang tengah duduk diam disampingnya.

"Yun, Yuna? jawab kakak dong" panggil ryujin sembari menggoyangkan lengan Yuna.

Yuna menoleh dengan wajah bingungnya, bingung ingin memberitahu ryujin atau tidak.

"Kamu pasti tau, ayo ngomong sama kakak. Kakak janji nggak akan kepikiran soal jaemin lagi" ucap ryujin cepat

"Eumm... sebenernya kak jaem—

"Bunda!! Ayo pulang!" potong Jia

Yuna bernafas lega saat Jia datang diwaktu yang tepat, Yuna masih belum sanggup untuk mengatakan yang sejujurnya pada ryujin. Apalagi ryujin tengah hamil besar, usia kandungannya sudah memasuki bulan ke 7 yang itu artinya sudah 4 bulan ryujin dan Jia melarikan diri ke Turki, dan selama itu juga Jia maupun ryujin tidak ada yang mengetahui jelas kabar jaemin di Indonesia bagaimana. Terakhir kali ryujin bertanya pada Yuna itu 4 bulan yang lalu, dan ryujin sudah tak pernah bertanya tanya tentang jaemin kepada Yuna maupun Jisung. Pernah ingin bertanya soal jaemin pada Jisung, tetapi berakhir Jisung yang pergi meninggalkan ryujin Karena tak mau membahas soal jaemin.

"Udah puas mainnya?" tanya ryujin sembari mengambil tasnya.

Jia dan yoora mengangguk, lalu menggandeng tangan ibu masing masing untuk menuju mobil.

Nikah || End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang