Chap 92 [New Chap]

378 50 4
                                    

"Jia... Jia..." racau jaemin dalam tidurnya

Ryujin diam mematung, ketika melihat jaemin yang meracau memanggil nama Jia dalam tidurnya. Tubuhnya berkeringat dingin, bibirnya terus meracau memanggil nama Jia, membuat ryujin menahan air matanya. Merasa bersalah telah memisahkan jaemin dan anak anaknya.

Ryujin berjalan menuju sisi ranjang, merasa bingung saat bunda nayeon menelepon nya, memintanya untuk segera datang karena jaemin yang demam. Kemana istri keduanya itu? kenapa harus dirinya? ya memang jaemin suaminya, tetapi kan sekarang dia sudah punya yang baru, kenapa tidak dengan yang baru saja? atau mereka masih pacaran? entahlah, ryujin tak peduli.

Ryujin duduk di sisi ranjang, mengecek suhu tubuh jaemin. Jaemin demam karena hujan-hujanan menaiki motor ninja nya. Ryujin menepuk nepuk pelan pipi jaemin agar dia bangun, dan memakan bubur yang sudah ryujin siapkan sebelum naik ke lantai atas.

"Jaem" panggil ryujin pelan

Jaemin melenguh lalu membuka matanya perlahan.

"Makan dulu, dari siang kamu belum makan" ucap ryujin saat jaemin membuka matanya yang terlihat sayu.

Jaemin diam, dia seperti mimpi melihat ryujin berada dikamar mereka.

"I–ini kamu?" tanya jaemin dengan suara serak nya.

Ryujin mengangguk.

"Iya ini aku" ryujin menjawab pertanyaan jaemin.

"Bangun, aku udah masakin bubur buat kamu" ucap ryujin sembari membantu jaemin untuk bersandar pada kepala ranjang.

Ryujin mengaduk aduk bubur buatannya, meniup nya sebelum memberikannya pada jaemin. Jaemin itu manja semenjak mereka berpacaran dulu jika sedang sakit, tidak akan mau makan apabila bukan dirinya yang menyuapi. Maka dari itu, bunda nayeon menelponnya dan menyuruh nya kemari untuk merawat jaemin sebentar.

Jaemin menerima suapan pertama nya. Dia melihat wajah ryujin yang tampak datar saat menyuapinya.

"Kamu kenapa bisa tau kalo aku sakit?" tanya jaemin disela sela mengunyahnya.

Ryujin yang sedang mengaduk aduk bubur, lantas langsung menatap jaemin yang juga tengah menatapnya.

"Bunda telepon aku" jawab ryujin

"Dan kamu mau? bukannya kamu masih minta waktu ke aku? bahkan tadi siang kamu ngusir aku dan minta waktu buat nggak saling ketemu" tanya jaemin yang membuat ryujin diam.

"Kenapa diem?" tanya jaemin saat melihat ryujin yang terdiam.

"Dugaan aku tadi siang bener kan? kalo kamu masih punya rasa cinta ke aku" sambung jaemin yang membuat ryujin menatapnya datar.

Ryujin ingin sekali mengatakan bahwa ia masih mencintai jaemin, tetapi dia sudah terlanjur berbohong kepada jaemin dan mengatakan bahwa dia sudah tak mencintai suaminya itu.
Dadanya sakit seperti dihantam batu besar, kenapa dia harus berbohong seperti ini? kenapa dia tidak jujur saja sedari awal? ryujin menyesal telah membohongi perasaannya.

Ryujin menggeleng.

"Kamu salah. Aku udah nggak punya perasaan apapun ke kamu semenjak kejadian itu" ucap ryujin dengan menekankan setiap katanya.

Jaemin menggeleng tidak percaya.

"Kamu bohong, dan aku tau itu. Kamu masih sayang dan cinta sama aku, kamu cuma kecewa sama aku jin. Rasa kecewa kamu udah terlalu besar makanya kamu bilang gitu ke aku" ucap jaemin lirih

Ryujin menggeleng tidak membenarkan ucapan jaemin. Ya sesungguhnya ucapan jaemin memang benar, dia membenarkan dalam hati. Tetapi dia sudah terlanjur membohongi perasaannya.

Nikah || End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang