"Bunda kaos kaki aku dimanaaa?!"
"Bunda ada paket!"
"Bunda aku main sama ino ya!"
"Bunda ayah pulang!"
"Bunda aku nggak ngerti pr nya gimana? Bunda aja deh yang ngerjain, aku males mau bocan"
"Ayah ino nakal!!"
"Ayah bunda kapan aku punya adek? Ira aja udah mau punya adek masa aku belum?"
"AYAH BUNDA BESOK DISURUH DATENG KESEKOLAH SAMA BU GURU!!"
"Bunda ada onty yuna sama
uncle ji!""Bunda yoora aku gigit ya"
Bunda bunda bunda dan bunda. Ya begitulah keseharian ryujin saat dikecil Jia sudah beranjak kanak-kanak. Sangat berisik sama seperti dirinya waktu kecil dulu. Putrinya yang sudah bisa berbicara dengan lancar, putrinya yang sudah bisa berlari, dan putrinya yang sudah bisa memarahi sang ayah apabila menggangunya.
Ryujin masih tidak bisa percaya jika anak yang dulu dia kandung selama 9 bulan, kini sudah bisa segalanya, termasuk menjahili orang. Ah iya, sifat jahil putrinya memang sudah ada sejak lahir.
Terkadang ryujin dan jaemin dipanggil oleh pihak sekolah karena ulah putri mereka. Jia yang jahil mampu membuat teman temannya menangis karena kejahilan nya. Pernah suatu hari jaemin dan ryujin dipanggil kesekolah karena jia yang membuat nangis ketua kelasnya. Alasannya sangat tidak masuk akal, hanya karena sang ketua kelas suka mengatur, Jia jadi jengkel sendiri dan diam diam merencanakan jebakan untuk sang ketua kelasnya, yakni berupa menempelkan permen karet yang sudah di kunyah nya, dan di tempelkan ke bangku sang ketua kelas hingga saat ketua kelasnya ingin beranjak berdiri, bokongnya menempel pada kursi. Saat mencoba melepaskan permen karetnya, justru jia dengan jahil malah memplorotkan rok sang ketua kelasnya hingga celana dalam berwarna pink dengan gambar Barbie itu terpampang jelas di depan seluruh kelas, dan berakhir sang ketua kelas itu menangis karena malu dan mengadu pada orangtuanya.
Ya begitulah na jia, bocah berumur 7 tahun yang mewarisi sifat jahil kedua orangtuanya. Bahkan jia tak segan segan menjahili adik sepupunya yang baru berumur 5 tahun. Hingga jia harus menerima Omelan pedas dari bunda nya karena berani menjahili adik sepupunya, yang merupakan anak dari Jisung dan yuna.
"Jia sayang ada ino di dep— ALLAHUAKBAR JIA KAMU NGAPAIN?!" ryujin menatap putrinya dengan tatapan tidak percaya nya.
Jia menoleh kearah pintu kamar nya saat sang bunda memanggil nya.
"Lho bunda? Aku lagi main masak masakan" jawab Jia santai tanpa tahu jika bunda nya tengah menahan tangisnya.
"K–kamu dapet dari mana itu?"
"Dari kamar bunda"
Ryujin rasanya ingin menjerit dan menangis sekencang-kencangnya, karena koleksi make up mahal nya harus terbuang dengan percuma hanya karena ulah anak nya yang sangat nakal.
Ryujin sudah tidak bisa berkata kata lagi, tubuhnya sudah lemas melihat barang berharga nya di hancurkan dengan seenak jidat oleh putrinya.
"AYAH! AYAH! ANAKMU LHO INI YAH! AYAH!" teriak ryujin memanggil jaemin.
Jaemin lari tergesa gesa dari ruang tengah di lantai atas saat mendengar suara nyaring istrinya yang memanggil dirinya.
"Kenapa toh Bun?", tanya jaemin panik
Ryujin menunjuk kearah jia yang masih sibuk dengan dunianya, bahkan dia tidak tau jika ryujin sudah jatuh terduduk di atas lantai, karena sudah lemas dan tak kuat melihat kelakuan putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah || End✓
FanfictionTentang ryujin dan jaemin yang udah pacaran sekitar 4 tahun, dan disuruh nikah sama orang tua masing masing. Tapi pernikahan yang mereka jalanin nggak berjalan semulus kapas, pasti ada lika liku yang mereka hadapin.