"Udah ya sayang, nggak usah ngambek gitu sama bunda. Udah 2 hari lho kamu ngambekin bunda" bujuk ryujin pada saat mereka masih dalam perjalanan menuju sekolah Jia.
"2 hari bunda! 2 hari ayah nggak pulang! ayah lupa sama aku..." ucap Jia dengan nada frustasi nya.
Ryujin diam memandang putrinya, ada rasa kesal dalam dirinya saat jaemin mengabaikan panggilan darinya. Sudah 2 hari jaemin tak pulang, dan 2 hari itu juga putrinya mendiaminya. Ryujin masih belum bisa mencari tau kebenaran yang selama ini jaemin tutupi, dirinya masih terlalu sibuk mengurus butik hingga tak memiliki waktu untuk mengusut masalah suaminya yang mulai aneh. Biarkan semuanya mengalir dengan sendirinya, ryujin yakin. Rahasia yang selama ini jaemin tutupi akan terkuak dengan sendirinya.
Ryujin memberhentikan mobilnya didepan sekolah jia.
"Mau di anter sampe gerbang?" tawar ryujin dan mendapat gelengan dari Jia.
"Nggak usah, bunda berangkat aja nanti telat. Aku bisa sendiri kok, lagian di depan pager ada Bu guru yang nungguin" tolak jia dengan halus
Ryujin tersenyum lalu mengusap rambut panjang yang terikat satu itu dengan lembut.
"Anak bunda pengertian banget, ya udah gih masuk nanti keburu bell" ucap ryujin lalu jia Salim dan turun dari mobil, tak lupa melambaikan tangan nya pada Sang bunda.
Senyuman ryujin luntur ketika anak nya sudah masuk kedalam area sekolah dengan langkah pelan. Jia seperti itu karena merindukan jaemin, ayah nya. Tau sendiri bagaimana lengket nya ayah dan putrinya itu?.
Ryujin menghela nafasnya lalu mulai menjalankan mobil meninggalkan sekolah Jia.
Tanpa ryujin sadari, ada mobil BMW hitam yang baru saja terparkir dibelakang mobilnya.
•••
Jaemin menahan mati matian agar tidak ketahuan jika sedang gugup di depan hina, pasalnya dirinya memperkirakan mobilnya tepat di belakang mobil sang istri. Dan lagi, jaemin berhenti tepat di depan sekolah putrinya. Hina memang belum tau yang mana dan bagaimana istrinya itu, yang hina tau hanyalah sebatas istrinya itu wanita karir, tidak lebih.
"Papa! aku sekolah dulu ya! papa jagain mama!" ucap soomin pada saat akan keluar dari dalam mobil.
Jaemin mengangguk.
Soomin mengambil tangan jaemin, lalu Salim dan pergi menuju gerbang sekolah nya.
Jaemin memandang sendu gedung sekolah itu, dia berharap putri kecilnya keluar dari dalam gedung itu agar dirinya bisa melihat sang buah hati, walau dari jauh. Jaemin tau, pasti Jia sedang marah besar padanya karena tidak pulang 2 hari. Tetapi jaemin tidak bisa berbuat apa apa ketika wanita yang duduk disampingnya ini, selalu mengeluh tentang kehamilan nya, dan membuat jaemin tidak bisa pergi meninggalkan nya barang sedetik pun.
"Ayo jaem" ucap hina saat melihat soomin yang masuk kedalam area sekolah.
Jaemin mengangguk lalu menjalankan mobilnya. Beruntung mobil silver milik ryujin sudah berjalan lebih dulu.
Di dalam perjalanan menuju rumah hina, mereka berdua sama sama diam. Tidak ada yang memulai pembicaraan terlebih dahulu, hingga hina mulai membuka suaranya.
"Hari ini kamu ke kantor?" tanya hina.
"Ya" jawab jaemin seadanya.
"Mau makan siang apa? nanti aku siapin" tawar hina
"Nggak usah, hari ini aku pulang kerumah" tolak jaemin tanpa memandang kesamping nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah || End✓
FanfictionTentang ryujin dan jaemin yang udah pacaran sekitar 4 tahun, dan disuruh nikah sama orang tua masing masing. Tapi pernikahan yang mereka jalanin nggak berjalan semulus kapas, pasti ada lika liku yang mereka hadapin.