Chap 81 [New Chap]

397 74 29
                                    

Ryujin dan jaehyuk berjalan cepat melewati koridor sekolah Jia. Dengan langkah tergesa gesa, ryujin berjalan tanpa memperdulikan dirinya yang masih belum stabil.

Jaehyuk pun sudah wanti wanti jika ryujin akan jatuh, karena melihat bagaimana jalan wanita itu yang begitu tergesa gesa.

"Jin, pelan pelan", tegur jaehyuk saat ryujin berjalan dengan tidak santai.

"Anak gue jae!" ucap ryujin dengan panik

Jaehyuk berjalan disamping ryujin, lalu memegang kedua bahu wanita itu.

"Dengerin gue! Jia nggak bakalan kenapa napa! dia anak kuat, sama kayak lo!" ucap jaehyuk berusaha meyakinkan ryujin.

Nafas ryujin memburu.

"Tenang, kondisi Lo masih belum stabil. Inget anak yang ada didalam kandungan lo" ujar jaehyuk memperingati ryujin.

Ryujin menarik nafasnya lalu menghembuskannya. Benar apa kata jaehyuk, dirinya harus tenang, karena ada anak nya yang lain yang harus dia jaga.

"Ayo jalan" ajak jaehyuk sembari memampah ryujin.

Ryujin dan jaehyuk berjalan menuju kantor guru.

Tadi, saat ryujin tengah mengobrol dengan jaehyuk di ruang rawatnya, ryujin mendapat panggilan dari wali kelas Jia bahwa Jia membuat ulah dengan salah satu temannya, hingga terluka. Tanpa berpikir panjang lagi, ryujin memanggil suster untuk mencopot infus nya sebentar, karena dirinya harus menemui putrinys disekolah. Jaehyuk yang kebetulan datang lebih dulu dari pada sungchan, langsung mengantarkan ryujin ke sekolah Jia. Bahkan ryujin hanya memakai coats untuk menutupi pakaian rumah sakit yang ia kenakan.

Ryujin dan jaehyuk sampai didepan kantor guru, ryujin mengetuk pintu bercat cokelat itu tiga kali lalu saat ada seseorang yang menyuruhnya masuk, ryujin langsung masuk kedalam.

"Permi—

Ryujin dan jaehyuk diam mematung. Apa ini? pemandangan menjijikkan apa yang mereka lihat? Jujur ryujin merasa marah saat melihat jia yang hanya berdiri disamping wali kelasnya dengan wajah tertunduk serta pakaian yang berantakan. Sedangkan soomin? dia duduk diapit oleh jaemin dan hina. Terlihat dahi nya yang terluka dan sudah di perban, sedangkan anak nya? Jia tidak terawat sama sekali, bahkan luka yang berada di pipinya masih terus mengalir hingga membahasi seragam putihnya.

Ryujin berjalan dengan langkah lebar untuk menuju putrinya yang tampak menyedihkan.

Ryujin berjongkok didepan Jia.

"Sayang? hey kamu kenapa nak? kenapa bisa gini? bilang sama bunda?" tanya ryujin sembari mengusap pelan rambut Jia yang berantakan.

"Jadi begini Bu ryujin. Jia membuat ulah dengan salah satu temannya soomin hingga terluka, bisa ibu lihat kalau dahi soomin terluka" jelas wali kelas Jia

Sebenarnya wali kelas Jia sedikit bingung, kenapa ayah Jia (jaemin) bisa memihak pada soomin? dan kenapa pula Jia diam saja saat ayahnya malah memihak anak lain.

Ryujin menoleh kearah sofa yang terdapat tiga orang disana.

"Anak saya nggak mungkin bersalah bu, anak saya nggak mungkin ngelakuin hal itu!" bantah ryujin

"Tapi kenyataannya memang anak kamu yang mendorong anak saya!" sahut hina tak terima

Ryujin berdiri.

"Anak saya, mendorong anak anda pasti ada alasannya! nggak mungkin anak saya tiba tiba mendorong anak anda!" ucap ryujin dengan wajah yang memandang datar kearah hina dan jaemin.

"Apa kalian berdua nggak liat? anak saya juga terluka! jangan mentang mentang anak saya yang mendorong anak anda, anda bisa seenaknya menyudutkan anak saya!" sambung ryujin dengan emosi

Nikah || End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang