Dibutuhkan vote dan komentarnya💙
Syasa duduk di teras rumah. Hari Minggu, ia gunakan untuk istirahat. Sudah jam sepuluh pagi. Beberapa tetangga yang lari pagi menyapanya dengan ramah. Cuci pakaian, beres rumah sudah ia kerjakan di pagi harinya.
Titan yang mengendarai motor berhenti di depan pagar rumah Syasa. Laki-laki itu membuka helm dan meneriaki nama Syasa.
"Aku Titan," ucapnya.
"Oh, bentar tan."
Syasa berlari membukakan pagar untuk Titan. Bukan sok tidak mengenal, hanya saja motor yang dikendarai Titan saat ini beda dengan motor sebelumnya.
"Motor baru tan?"
Titan mengangguk dan mendorong motornya masuk ke samping rumah Syasa. "Biasa, orang kaya."
Syasa tertawa sambil geleng-geleng kepala. Mempersilahkan Titan masuk ke rumah.
"Maaf tan, Syasa belum belanja, jadi adanya cuma ini aja." Syasa memberikan nasi dan telur dadar kepada laki-laki itu. Permintaan Titan yang ingin makan masakan Syasa apapun itu.
"Ya ngakpapa sya. Udah biasa aku makan kayak itu waktu di kos."
Titan dan Syasa bercengkraman di meja makan.
"Bara mana sya?" tanya Titan mengecilkan volume suaranya.
Syasa mengangkat pundaknya. "Ngak tau!"
"Dikamar?"
"Syasa ngak tau tan."
Setelah makan, Titan mengajak Syasa duduk di teras. Biar bagaimana pun dia tetap segan berduaan di rumah dengan Syasa, walau Bara sekalipun tidak mempermasalahkan itu.
Titan menunjukkan beberapa teman perempuannya. "Cantik sih sya, cuma rada-rada lemot."
"Ihh jangan menghina tan."
"Serius aku sya. Dia kalau aku suruh, lama loadingnya. Padahal cantiknya ngalah-ngalahin kau sya."
Syasa tersenyum. "Yang lain?"
Sedang asyik bercerita mengenai teman-teman Titan di rumah sakit, pintu rumah terbuka. Bara masuk dengan penampilan yang baru bangun tidur. Hanya memakai celana ponggol dan kaos oblong.
"WOY BAR?" panggil Titan.
Bara menatap sekilas dan mengangguk pelan sambil menutup kembali pintu.
"Dari mana bar?" tanya Titan masih dari tempat duduknya.
"Kerja." jawab Bara berjalan menuju kamarnya.
"Weekend ini bar. Ya kali masih ngurus kerjaan juga. Hahaha.." kekeh Titan. Padahal ia sudah tau kalau Bara habis dari kos Nadia.
Bara tidak menjawab dan memilih masuk ke kamarnya. Baru digituin aja Titan mengelus dada, apalagi yang dialami Syasa sebagai istrinya.
"Kuat banget sih sya." puji Titan.
"Harus dong!" jawab Syasa antusias.
"Kalau aku jadi kau sya, udah ku tinggalin tuh Bara!!" geram Titan mengecilkan volume suaranya.
Syasa tersenyum tipis dan geleng-geleng kepala. Selain bercerita, Titan pun memesan makanan online untuk ngemil. Pindah dari ruang tamu ke samping rumahnya karena lebih teduh. Disana, Titan menceritakan tentang Nadia yang tempo lalu ia lihat bersama laki-laki lain di hotel.
"Jangan buat gosip tan!"
Titan geleng kepala. "Ngak buat gosip sya. Emang bener aku bilang. Pas itu aku lagi masuk malam kan. Terus paginya jam-jam sepuluh aku ke hotel, disana ada teman aku nginap. Pas mau masuk hotel, hampir aja berpapasan sama Nadia. Syukurnya dia ngak ngeliat aku sya. Dia malah gandeng laki-laki itu." ceritanya dengan volume di pelankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYASA (SELESAI)
Romance18+ Nikah di jodohkan emang sudah biasa✔ Nikah tanpa cinta juga sering terjadi✔ Tapi bagi Syasa semua itu tidak diinginkan. Walau dijodohkan dan nikah tanpa cinta, bukan berarti pernikahan untuk status dan bercerai. "Aku menyerah," •••••••••••...