Bagian-60

3.9K 121 0
                                    

Yok dibaca
Yok divote
Yok dikomentari
Yok bisa yok💪



Malam yang terasa panjang. Bara membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan memiringkan tubuhnya kesamping kiri. Tangan kanan Bara perlahan mengelus-elus tempat tidur yang biasa ditempati oleh Syasa.

"Sya?" Panggil Bara sambil senyum.

"Ngak kangen sama aku?" Kini Bara tertawa kecil. "Ngak kangen marah-marahin aku? Ngak kangen tidur bareng aku? Ngak kangen jemur pakaian berdua dibelakang..." Bara menghembuskan napasnya. "Aku kangen kamu sya, kangen bangeettt.. Balik ya sayang? Kali ini aku benar-benar janji ngak akan mengecewakan kamu."

Bara memeluk bantal Syasa sambil terpejam. "Kamu mau aku jemput ya sya?"

Mengenai usul Titan, Bara akan pertimbangkan. Ya, tidak ada salahnya Bara ke Yogyakarta untuk mencari Syasa. Lagian, tidak ada yang menghalangi Syasa. Belum lagi, beberapa hari ini, Bara mendapat sindiran keras dari Veby dan Teza. Kedua adik iparnya itu terang-terangan menyebut nama Bara di status Whatsapp nya. Bara sudah pasrah. Seluruh keluarga lambat laun juga akan tau ceritanya. Yang Bara utamakan sekarang adalah, bertemu dengan Syasa secara langsung. Bara sangat inginkan itu.

"Aku sayang sama kamu sya. Maafin aku ya, sayang..."

••••••

Titan emang top banget. Kemarin malam, ia langsung memesan tiket keberangkatan Bara ke Yogyakarta. Semua dipersiapkan nya dalam waktu singkat. Baik transportasi, penginapan, dan alamat yang akan Bara tuju.

Jam enam pagi. Bara sudah siap dengan segala tekadnya. Membawa beberapa pasang baju dan dokumen penting seperti akta nikah dan beberapa foto Syasa.

Kini Bara sudah di teras menunggu Titan yang siap-siap ke bandara.

Ponsel Bara berdering. Panggilan masuk dari Ririn terpampang di layarnya.

"Ha---"

"Kenapa mendadak sih bar? Kalau aja Titan ngak ngabarin kakak, kakak sama mama ngak akan tau kalau kamu mau pergi hari ini!"

"Maaf ya kak. Bara emang mendadak, karena hal yang direncanakan sering kali tergagalkan."

"Ya setidaknya kamu kabarin kemarin malam."

"Sampaikan maaf Bara ke mama ya kak. Bara berjanji akan bawa Syasa ke keluarga kita."

"Yayaya, kakakpun ngak mau berdebat sama kamu. Percuma juga, kamu keras kepala bar."

"Maaf kak,"

"Udah mau berangkat bar?"

"Ya kak."

"Hati-hati bar. Maaf karena kakak ngak bisa bantu kamu cari Syasa."

"Ngak masalah kak. Justru Bara yang bilang maaf ke kakak, karena udah nyusahin mama dan kakak. Jaga mama ya kak. Bara titip mama ke kakak."

"Aman bar. Kamu juga jaga kesehatan ya. Kabari kakak kalau kamu udah sampe."

"Ya kak,"

Titan sudah siap. Teman Titan yang punya mobil pun sudah sampai di depan.

"Ayo bar?" Ajak Titan.

"Ya."

Bara merangkul ransel nya dan masuk ke dalam mobil. Sebelum pergi, ia memandangi rumahnya. "Sabar ya, sebentar lagi ratu kalian akan kembali."

SYASA (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang