Yok dibaca
Yok divote
Yok dikomentari
Yok bisa yok💪Hari yang bersejarah bagi hidup Clara. Tiap pergantian usia, Umi, Abi dan abang pasti memberinya hadiah. Dan kali ini, di usia ke dua puluh satu tahun, mendadak Clara minta di rayakan ulang tahunnya.
Clara ke kamar menemui Syasa. "Pakai ini ya kak," Beri Clara sebuah gaun putih polos.
"Kenapa putih ra? Mbak takut kotor kalau pakai pakaian putih,"
Clara memberi gaun itu ke tangan Syasa. "Ini pemaksaan dari Clara. Clara mau kakak pakai ini nanti malam. Jangan nolak! Ya?"
Syasa mengangguk dan mencubit kedua pipi Clara. "Makasih ra."
"Sama-sama mbak cantik. Yaudah ya, Clara mau ke kamar kak Muthia, mau kasih gaunnya juga. Dahhh mbak.."
"Dah ra.."
Sepeninggalan Clara, Syasa mencoba memakai gaunnya. Bajunya sangat pas. Dibagian pinggang agak longgar, Clara tau apa yang Syasa mau.
Masih ada waktu setengah hari sebelum acara dimulai, Syasa keluar kamar dan menemui Muthia di kamarnya sedang nonton televisi sambil makan cemilan.
"Clara udah kasih gaun untuk kamu kan sya?"
Syasa duduk disamping Muthia. "Udah kak."
"Pas kan?"
"Pas kak."
"Mau keripik sya?"
Kepala Syasa menggeleng. "Udah kenyang kak."
"Hmm.. Nanti selesai acara, kita cek ya sya. Kami terus-terusan ngak selera makan. Ngak baik tau sya..."
"Ngakpapa lo kak."
"Ngak boleh! Kamu harus periksa!"
Syasa beruntung memiliki kakak seperti Muthia. Perempuan itu sangat peduli kepadanya. Perhatiannya membuat Syasa nurut.
Sambil nonton, Syasa teleponan dengan Veby.
"Veby kirimin paket susu buat kakak ya?"
"Ngak usah veb."
"Masa Veby ngak boleh kasih susu buat calon keponakan Veby sih kak? Nanti calon keponakan Veby bilang Veby pelit, gimana? Veby sama Teza udah Sum-suman buat beli susunya kak. Ini demi calon keponakan Veby sama Teza. Terima ya kak, Veby mohonnn.."
"Ngak usah repot-repot veb. Tiap hari kakak minum susu kok."
"Kalau kakak ngak terima, Veby sama Teza marah nih sama kakak.. "
"Kok gitu sih?"
"Makanya, diterima ya kak? Veby mohon."
Syasa menghela napas. "Hmm.. Ya,"
"Horee.. Pulang kerja nanti, Veby kirim lewat JNE ya kak."
"Ya."
"Nanti malam jangan lupa kirim video sama foto pas Kak Clara tiup lilin ya kak,"
"Ya veb."
Panggilan itu terputus karena jam istirahat Veby telah selesai. Syasa membuka galeri dan memandangi wajah anggota keluarganya. Keputusannya ke Yogyakarta, ingin melanjutkan pendidikannya. Dengan tabungan yang seadanya, Syasa harus bisa memanfaatkannya. Mengenai biaya melahirkan nanti, Syasa putuskan akan bekerja. Usia kandungannya masih muda. Syas masih ada kesempatan untuk bekerja sebelum ia hamil besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYASA (SELESAI)
Romansa18+ Nikah di jodohkan emang sudah biasa✔ Nikah tanpa cinta juga sering terjadi✔ Tapi bagi Syasa semua itu tidak diinginkan. Walau dijodohkan dan nikah tanpa cinta, bukan berarti pernikahan untuk status dan bercerai. "Aku menyerah," •••••••••••...