Bagian-62

3.1K 123 2
                                    

Yok dibaca
Yok divote
Yok dikomentari
Yok bisa yok💪

Bara merasa beruntung dipertemukan oleh Kalisa. Mungkin saja dengan adanya Kalisa, jalan Bara menemukan Syasa lebih mudah.

Setelah mendengar kampus Syasa sekarang. Bara dan Kalisa keluar dari ruang akademik dan berjalan menuju parkiran.

"Mas nya mau ke kampus saya sekarang?"

Tanpa melihat ke arah Kalisa, Bara menganggukan kepala sekali. "Saya sudah ngak sabar ingin bertemu dengannya."

Kalisa mengangguk menyetujui ucapan Bara. Sampai di parkiran, perempuan itu kembali memberi kunci motor ke Bara.

"Mas yang bawa ya. Nanti saya kasih tau arah jalannya."

"Hmm.."

Barapun lebih dulu naik, disusul oleh Kalisa yang duduk di belakangnya.

"Udah mas," Ucap Kalisa tanpa ditanya dulu oleh Bara. Bara menghidupkan motor dan menancapkan gas dengan kecepatan sedang melewati gerbang kampus tersebut.

Benar-benar tidak ada keheningan. Kalisa sebisa mungkin membuat suasana tidak membosankan dengan berkali-kali memberikan pertanyaannya mengenai siapa Bara sesungguhnya.

"Mas asli orang mana?"

"Medan,"

"Oh. Kerja dimana?"

"Saya sudah ngak kerja lagi."

"Loh, kenapa?"

"Ngakpapa."

"Hmm, disini masnya sampe kapan?"

"Sampai saya menyelesaikan masalah keluarga saya,"

"Masalah sama siapa?"

Bara menghembuskan napas, andai yang ia bonceng adalah Syasa, Bara pasti begitu antusias menjawab pertanyaannya. Tapi ini beda. Perempuan yang mendadak dipertemukan di cafe hotel dan sekarang menolongnya. Bara selalu diperingatkan oleh Titan agar tidak gengsi. Makanya ia terpaksa menjawab pertanyaan Kalisa.

Tibalah mereka di depan gerbang kampus Dharma Agung. Kampus bercat putih ini sebelas dua belas luasnya dengan kampus yang sebelumnya ia datangi. Kalisa menunjuk arah parkiran kampus.

Saat turun dari motor, ponsel Kalisa berdering. Panggilan masuk dari my bestie nya.

"Apa cantik?" Tanya Kalisa sambil merapikan rambut pirangnya.

"Flashdisk mu ketinggalan dikamar mandi rumahku."

Kalisa menepuk keningnya. "Astaga, pantes aja aku cariin di cafe kemarin malam ngak ketemu, ternyata ada dirumahmu."

"Aku dikantin nih, buruan kesini."

"Wait ya,"

Panggilan itu selesai. Kalisa membalikkan badan mengarah ke Bara yang matanya sudah melihat keseluruh kampus.

"Mas mau langsung ke ruang akademik atau mau nemenin aku dulu ke kantin. Aku mau ketemu teman sekalian mau beli minum, haus soalnya, heheh..."

"Ikut kamu aja," Jawab Bara.

Bara berjalan di belakang Kalisa. Beberapa teman Kalisa menegur dan memberi kode menanyakan siapa yang bersama nya. Kalisa hanya tertawa dan tidak mengopeni pertanyaan mereka. Lagian, dia dan Bara hanya orang yang saling tolong menolong disaat waktu mendesak.

Sampai di kantin. Seorang perempuan memakai kemeja putih melambaikan tangan ke arah Kalisa. Kalisa mengangguk dan mengajak Bara menghampiri temannya.

SYASA (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang