Dibutuhkan vote dan komentarnya💙
Acara makan malam akan dilaksanakan setelah sholat maghrib. Semua pegawai berkumpul diruang aula. Tepatnya di lantai tiga. Pihak-pihak penting seperti para investor, pemilik perusahaan, direktur, manager sudah tiba di aula. Acara super mendadak dan sederhana itu akan menjadi acara pertama bagi Syasa di kantor tersebut.
"Kenapa mereka cantik-cantik banget sih?" bisik Bunga ke Syasa.
Syasa tertawa saja. "Mereka pandai merawat wajah mereka."
"Bunga dan Vivi sering perawatan, tapi gini-gini aja mbak."
"Disyukuri aja apa yang telah diberikan oleh sang pencipta. Apa yang kita dapatkan, adalah yang terbaik."
"Ya, mbak bener."
Syasa bersama dengan Bunga. Narti izin pulang seperti biasanya mengingat anaknya masih belum sembuh. Sedangkan Vivi, cewek itu pergi bersama Nano entah kemana. Mungkin saja mereka sedang bertengkar di luar kantor.
"Kita duduk dimana mbak?"
"Di tengah aja ya. Segan kalau di depan."
"Oke mbak."
Setelah mendapatkan kursi kosong dibarisan tengah, Syasa dan Bunga langsung duduk. Disebelah kanan Bunga, cewek itu sengaja meletakkan tasnya agar tidak di duduki oleh orang lain. Kursi itu khusus untuk Rajab.
Bunga dan Rajab itu sama-sama memiliki perasaan tapi tidak pernah mau menjalin status pacaran. Keduanya nyaman dengan hubungan tanpa status tersebut.
Acara di mulai pukul tujuh lewat dua puluh menit. Rajab sudah duduk disamping kanan Bunga. Syasa terus menonton berlangsungnya acara pembuka yang di awali dengan kata sambutan dari pemilik perusahaan.
Tidak lama-lama, kini saatnya makan bersama dimulai. Makanan yang dibagikan ke setiap pegawai mulai dinikmati. Syasa tidak selera makan. Perutnya merasa mual.
"Mbak gak makan?"
"Dirumah aja,"
Menghilangkan kejenuhannya, Syasa mengaktifkan data seluler ponselnya. Chat masuk dari Titan berada di paling atas.
"Sya. Aku tadi mampir kerumah. Kok tutup?"
"Syasa masih dikantor tan. Ada acara malam ini."
Titan juga sedang online.
"Sama Bara juga?"
"Ya tan."
"Yaudahlah, kapan-kapan aku main kerumah kalian ya."
"Ya tan."
Begitu singkat karena Titan juga sedang di rumah sakit. Chat lainnya dari Veby, Teza dan teman-temannya di Yogyakarta. Beberapa dari mereka sudah menjalankan Magang.
Disaat yang lainnya sedang menikmati jamuan makan malam, Bara memilih kembali ke ruangannya. Menikmati malamnya dengan Nadia pastinya. Entah gimana caranya Nadia bisa berada di ruangan itu, yang pasti saat ini Nadia sedang duduk diatas meja kantor Bara dengan memegang satu bunga mawar merah. Menatap tanpa kedip kedatangan Bara.
"Lama ihhh..." rengeknya mengalungkan kedua tangannya di leher Bara.
"Mereka terlalu lama berbicara!!" balas Bara. Tangan kanannya memainkan rambut yang selalu menjadikan alasan Bara untuk terus membelainya.
Keduanya saling menatap. Nadia bahkan mengigit bibir bawahnya, menggoda Bara untuk menciumnya.
Sudut bibir Bara terangkat membentuk seringai nakal akibat Nadia yang terus mengigit bibir bawahnya. Kedua tangan Bara melingkar dipinggang ramping Nadia, menariknya untuk lebih dekat. Mata Bara jatuh ke bibir ranum Nadia. Bibir yang selalu membuatnya bergairah untuk terus menciumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYASA (SELESAI)
Romansa18+ Nikah di jodohkan emang sudah biasa✔ Nikah tanpa cinta juga sering terjadi✔ Tapi bagi Syasa semua itu tidak diinginkan. Walau dijodohkan dan nikah tanpa cinta, bukan berarti pernikahan untuk status dan bercerai. "Aku menyerah," •••••••••••...