Bagian-63

3.2K 121 7
                                    

Yok dibaca
Yok divote
Yok dikomentari
Yok bisa yok💪


Bimbingan hari ini tidak terlalu lama. Hanya setengah jam dan setengah jam lagi Syasa habiskan membaca beberapa skripsi kakak kelas yang mirip-mirip judulnya dengan miliknya untuk dijadikan referensi.

Satu jam lebih dikampus dan Syasa segera pulang karena sudah tidak ada lagi urusan disana. Sebelum pulang, ia mampir ke warung membeli bahan makanan untuk di kost.

"Baru keliatan dek, kemana aja?" Tanya pemilik warung depan kampus yang sudah jadi langganannya.

Syasa tersenyum sambil memilih beberapa sayur. Semenjak hamil, ia lebih suka makan sayur. "Lagi sibuk skripsian bu," Jawabnya.

"Wihh, bentar lagi tamat dong. Semangat ya."

"Ya, makasih bu."

Mengambil kentang, wortel, bayam, sawi putih, tempe, tahu dan bumbu penyedap. Pemilik warung bertanya saat menghitung jumlah belanjaan Syasa.

"Tumben makan sayur?"

Syasa mengambil uang dari dompet sambil menjawab. "Lagi pengen aja bu,"

"Begitu ya."

"Ya bu. Berapa semuanya bu?"

"Tiga puluh dua ribu lima ratus rupiah,"

Syasa kembali ke kost dengan jalan kaki. Bolak-balik kampus belakangan ini Syasa mau cepat sampe dan keseringan pesan ojol.

Sampai di kost, Syasa segera memasak makan siang sambil teleponan dengan Meta.

"Kamu mau masak apa?"

"Sayur bayam sama tempe goreng bu."

"Itu aja?"

"Ya bu. Syasa kepengen makan bayam yang pernah ibu masak."

"Oh yang itu. Tapi jangan banyak-banyak. Mubadzir kalau kamu masak satu ikat."

"Ya bu."

Kalau cerita dengan Meta, pembahasan hanya sebatas menanyakan gimana Syasa dan sebaliknya. Tidak ada pembahasan yang menyinggung Bara dan keluarga. Meta tidak mau membuat mood Syasa hancur, sebab ia sedang hamil. Sebisa mungkin Meta membawa pengaruh positif untuk Syasa.

Selesai teleponan, Syasa baru sadar dan segera memberi tau Clara mengenai flashdisk tersebut. Flashdisk tersebut ternyata milik teman Clara yang kemarin main ke rumahnya.

Jika ada waktu, Clara akan mampir mengambil flashdisk tersebut.

"Oke,"

Selesai makan dan ia merasa menggantuk. Syasa merebahkan tubuhnya dan beristirahat sebelum kembali mengerjakan skripsian nya.

"Assalamu'alaikum kak..." Syasa tersentak dalam tidurnya. Terhitung hanya setengah jam ia tidur. Syasa segera bangkit dan berjalan mendekati pintu rumahnya.

"Siapa?" Jawab Syasa dari dalam.

"TEMAN CLARA KAK."

Syasa merapikan rambutnya yang ia biarkan terurai kemudian membukakan pintu. Terlihat orang yang sama yang kemarin sore di rumah Muthia. Perempuan itu tersenyum dan memperkenalkan dirinya.

"Saya Kalisa kak, teman Clara."

"Oh ya," Syasa membuka lebar pintunya dan kembali ke kamarnya mengambil flashdisk Kalisa.

Kalisa memanggil Bara. Ya, Laki-laki itu sedang memarkirkan motornya di depan pos satpam. Bara berjalan mendekati Kalisa.

"Ini kunci kamu," Ucap Bara.

SYASA (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang