Bismillah ....
Assalamu'alaikum, annyeong!!
Jangan lupa bersyukur hari ini. Semoga harimu menyenangkan.
Happy reading~
🎬🎬🎬
Malam ini Fateena tidur sekamar dengan Nadya dan Izzah. Mereka tidak langsung tidur, jangan lupakan skincare yang mesti digunakan tiap malam agar wajah terawat.
"Kak, kalian pernah gak suka sama orang?" Fateena memecah kecanggungan di antara mereka.
Nadya dan Izzah saling pandang beberapa detik.
"Pernah lah, semua manusia pasti pernah merasakan jatuh cinta," sahut Izzah yang diangguki kedua Adiknya.
"Iya, pelnah."
"Terus, Kakak pernah ada gak cowok, temen sekelas deh yang kelihatannya tuh suka sama Kakak? Kayak ciri-cirinya tuh, dia suka ngejahilin Kakak, sering ketawa-tawa sendiri kalo lihat Kakak. Pernah, gak?"
Hatchiiim.
Taburan bedak baby yang baru akan Nadya oleskan ke wajahnya, malah terhirup indera penciuman.
"Kenapa, Kak?"
"Kaget kali, tuh! Kesel aku sama nih bocah, gak pekaan anaknya. Padahal ada orang yang suka sama dia. Tapi, dia malah acuh dan nganggep sikap si cowok emang biasa dilakukan seorang temen. Padahal, jelas beda. Sikapnya tuh cowok ke dia nunjukkin seolah dia suka sama Nadya."
Nadya melayangkan bantal hingga mengenai wajah Izzah. Bukannya meringis ataupun marah, Kakaknya malah tertawa kencang.
"Apa sih lo?! Mana ada! Kalo dulu pas SD, emang iya, ada. Tapi, SMP mah kayaknya gak ada."
Nadya lanjut mengoleskan bedak dan menepuk-nepuk wajahnya hingga bedak terpoles rata. Ia tahu bedak bukan termasuk skincare, lebih ke make up. Berbeda bagi Nadya yang menganggap bedak baby termasuk skincare sebab Nadya sering menggunakannya sebelum tidur. Si imut merasa begitu bangun, wajahnya terlihat lebih cerah dan cantik meskipun masih dengan wajah bantal.
"Lahh, si Napeed?"
Kening Nadya berkerut. Nadya memandangi dirinya sendiri yang ada di depannya, di cermin.
"Napeed? Gak, lah. Dia cuman iseng biasa, sebagai temen. Lagian, gak mungkin juga dia suka sama gue. Napeed tuh sukanya sama Lea, bukan sama gue. Dulu aja waktu disuluh milih dia lebih pilih cantikkan Lea dibanding gue."
"Iseng biasa gak tiap hari, Dya."
Nadya memutar bola mata sinis. "Diem lo, gak usah ngompolin!"
Fateena mengerjapkan mata beberapa kali seraya merapikan helaiian mahkota hitam lebat sebahu dengan bando, tidak lupa ia sematkan bandonya hingga terpampang indah di rambutnya.
"Jadi, Kak Nadya ada yang nyukain?"
"Gak."
"Iya."
Nadya dan Izzah berucap berbarengan.
"Gak ada, Kakk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sekadar Halu vSMP
Teen FictionBukan Sekadar Halu versi SMP Attention ❗ ➷ Mau plagiat cerita saya? SIAP-SIAP TEMUI SAYA DI PENGADILAN AKHIRAT! ➷ No judge! Kalo mau kasih masukan, yang baik ya. Sila ambil baiknya n buang buruknya. ➷ Siders? Gpp, smoga cerita ini bisa mengedukasi k...