Bismillah ....
Assalamu'alaikum, annyeong!
Jangan bosan, yaa. Semoga ada banyak hikmah yang bisa kamu petik dari cerita ini. Luvv u<33.
Happy reading~
🎬🎬🎬
"Tugas kelompok senbud gue sama lo, ya, Nad."
"Gue sih, ayo aja. Tapi, mau bikin apaan?"
Jazlyn memikirkan kreativitas apa yang ingin kelompoknya buat. "Rak mini dari stik es krim aja."
"Telselah, gue ikut."
"Ehh, gue ikut juga, dongg! Abisnya bingung mau sekelompok sama siapa. Boleh, 'kan?" tanya seorang cowok yang menghampiri keduanya.
Nadya enggan menoleh, apalagi mendongak usai mendengar suara siapa itu. Jazlyn menatap mata Nadya intens. "Gimana, Nad? Boleh gak Napeed sekelompok sama kita?"
Si imut mengendikkan bahu acuh. "Telselah lo aja gue mah."
"Ya udah, mau kapan? Di mana?"
"Ngikut." Nadya dan Naveed menjawab bersamaan dengan jawaban yang sama.
Jazlyn tertawa menutupi rasa cemburunya. "Cieee, barengan ngomongnya!"
"Eumm ... nanti pulang sekolah bisa, gak? Di rumah gue ada mobil, kalo di rumah lo gimana, Nad?"
"Gue bisa, boleh kalo mau di lumah gue."
Sepulang dari sekolah, mereka tidak langsung ke rumah Nadya. Melainkan pulang ke rumah masing-masing dulu. Makan dan bersiap-siap membawa bahan serta alat yang dimiliki. Jazlyn duluan yang tiba di rumah Nadya. Keduanya menunggu kehadiran Naveed.
"Si Napeed lama banget. Tidul, 'kah?"
"Gak kokk, tadi katanya masih siap-siap. Ini gue jemput aja kali, ya?"
"Sok atuh kalo mau jemput."
"Minjem hp lo deh, Nad. Gue gak ada kuota."
Dengan setengah hati Nadya meminjamkan ponselnya. Jazlyn terkekeh melihat riwayat buka-blokir nomor Naveed di ponsel Nadya. "Lo ngapain, sih? Blokir-buka, blokir-buka. Gitu ae terus."
"Y-yaa, suka-suka gue lah."
+62878
Woyy Ped.
Ini gue Jazlyn.
Lo masih belom siap?
Gue jemput yee.Gak usahh.
Gue dianter Bunda gue ajaa.
Rumah Nadya dimananya?/Share location.
Okkk. Gue otw.
"Ituu Napeed!"
Naveed berhenti tepat di depan rumah Nadya dengan seorang wanita paruh baya yang memboncengnya. Cowok itu menyalami Bundanya sebelum masuk ke rumah si imut.
"Nitip Napeed, yaa," pesan Bunda Naveed entah pada siapa. Nadya tersenyum menanggapi, walaupun Bunda Naveed mungkin belum mengenalinya.
Mereka tidak langsung memulai membuatnya. Masih ada bahan yang kurang mau dibeli. Jazlyn membonceng Naveed pergi ke fotocopy, meninggalkan Nadya seorang diri. Daripada bengong memikirkan hatinya yang sakit, Nadya mendekat menyadari laptop yang terbuka sebuah file laporan kerja kelompok.
Ia merevisinya, mengurangi kalimat yang tidak perlu dan menambahkan kalimat yang diperlukan. Sampai akhirnya kedua sejoli kembali, mereka dapat mengerjakannya dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sekadar Halu vSMP
Teen FictionBukan Sekadar Halu versi SMP Attention ❗ ➷ Mau plagiat cerita saya? SIAP-SIAP TEMUI SAYA DI PENGADILAN AKHIRAT! ➷ No judge! Kalo mau kasih masukan, yang baik ya. Sila ambil baiknya n buang buruknya. ➷ Siders? Gpp, smoga cerita ini bisa mengedukasi k...