Seventy Six [BSHvSMP]

4 0 0
                                    

Bismillah ....

Assalamu'alaikum, annyeong!

Sabatmu akan terbayar, lelahmu akan hilang, sakitmu akan sembuh. Kamu harus ingat, Allah melihat perjuanganmu.
— sumber : google, tapi ini deep banget 🤍.

Happy reading~

🎬🎬🎬

Beberapa hari libur, mereka diminta ke sekolah lagi untuk keperluan melengkapi nilai. Entah kenapa, semenjak mengenal Emran, Nadya menjadi semakin memperhatikan penampilan. Nadya datang sedikit siang karena berhias terlebih dahulu dan langsung berbaris di barisan kelasnya. Ia bernapas lega tidak melihat Emran di barisan anak cowok kelas 9'1.

"Alhamdulillah deh Emran gak masuk. Jadi, gue gak perlu senam jantung hari ini. Gak nambah dosa juga gara-gara khilaf lihatin dia."

Karena sudah rapih bahkan seragamnya sudah disetrika, tetapi mereka hanya mengecek nilai dan mendengarkan promosi dari beberapa SMK. Jadi, mereka berkumpul untuk sekadar main di musala sebab ruang kelas 9 dipakai oleh Adik kelas.

"Ehh, gue tugas agama belom. Lo udah belom, Nad?" tanya Naveed.

"Gue udah sih, mau lihat?" Lihat, betapa bodohnya Nadya malah menawarkan jawaban pada ex crush-nya.

"Mauuu."

"Tapi, ini kata-katanya tellalu Islami, Ped. Gak cocok sama lo."

Qamar menimpali. "Tau lo, kelakuan lo 'kan kayak setan."

Sementara Naveed tertawa lepas, seperti tawanya saat kelas tujuh.

Deg. Bercandaan mereka mengingatkan Nadya pada dua tahun silam. Di saat mereka masih asik-asiknya.

Setelah memberinya jawaban, Nadya dan Parida masuk ke dalam musala. Bingung harus apa guna mengurangi kebosanan, Nadya melaksanakan salat Dhuha. Sementara Parida memilih mengaji melanjutkan tilawahnya.

Capek dengan aktivitas yang telah mereka lukan, Nadya dan Parida berselfie-selfie.

"Ihh, gak ngajak-ngajak," sambar Shreya tiba-tiba masuk ke dalam.

"Lah, lo lagian gak masuk. Di luar ngapain coba? Lihatin orang lalu lalang doang."

"Iya sih, bosen. Ya udah, makanya ini gue masuk," terbesit sebuah ide di otaknya. "Ehh, gimana kalo nge-live aja?"

Mereka live di Inst*gr*m menggunakan akun Nadya, Parida yang memeganginya. Nadya yang belum mengenakan maskernya lagi setelah salat, dengan percaya dirinya melambaikan tangan ke kamera. Yang ada di pikirannya, tidak akan ada yang menonton.

Namun, sedetik kemudian, Parida heboh menyodorkan ponselnya ke Nadya. Nadya yang bingung, mengecek ponselnya dan melihat siapa yang menonton.

Ada username Emran di sana.

"WOYY, EYA! INI GIMANA MATIINNYA?"

Nadya menaruh ponselnya asal, lalu ia berlari menjauh. Bersembunyi di balik tubuh Wafa.

"Kenapa, Nad?"

"I-ituu si Emlan nonton live aku. 'Kan kaget, ya. Dia gak masuk, tapi tiba-tiba nonton."

"Nadyaa! Udahh, udah gak ada."

Seruan Parida dan Shreya membuat si imut menoleh. Nadya masih belum bernapas lega sebelum memastikannya sendiri. Ia mendekati dua gadis itu, mengecek ponselnya. Dan benar, live sudah diakhiri.

Bukan Sekadar Halu vSMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang