Four [BSHvSMP]

38 6 3
                                    

Bismillah ...

Assalamu'alaikum, annyeong!!

Jangan lupa ibadah, yya.
Jangan ditinggal ibadahnya, kalau kamu paham gimana rasanya ditinggal.

Happy reading~

🎬🎬🎬

Nadya merebahkan tubuhnya di kasur empuk berwarna pink dengan sprei motif bunga yang mempercantik ranjangnya. Mata Nadya menatap langit-langit kamar sembari tersenyum bak orang kasmaran. Tidak, Nadya tidak pacaran, dan tidak akan pernah mau pacaran. Kali ini wajah tampan Hiro terbayang di otaknya. Sepertinya ini efek memandang Hiro terlalu lama saat senam tadi.

"Telnyata benel Kak Hilo itu ganteng, apalagi waktu kejadian kemalin. Kelen banget sih, jalang ada cowok kayak dia di dunia ini. Selu kali ya, kalau gue bisa pacalan sama dia," gumam Nadya pelan sambil merubah posisi rebahan menjadi miring ke kanan.

Drttt.

Ada notifikasi di ponsel, Nadya segera mengambil ponsel yang ada di samping bantal. Tanpa merubah posisi rebahan, Nadya membuka isi pesan itu.

Warnadir Kiyowo

Indiraa

Halo, guyss!
Lagi pada ngapain, nih?

Wardaa
Biasa, lagi sibuk syuting, Dir.

Indiraa
Wihh, semangatt syutingnya, War!

Wardaa
Thank you.

Kemarin, mereka memang saling save kontak. Dan baru saja Indira membuat grupnya. Nadya tidak mengerti dengan nama group nya. Aneh saja. Bagaimana menurutmu?

Tunggu, ada yang mengganjal dari balasan Warda. Sibuk syuting? Syuting? Syuting? Apa itu syuting?

"Ah, mungkin dia cuma mengada-ada. Mana mungkin Walda seolang altist," monolog Nadya terheran dengan jawaban Warda.

Tidak mau berpikir panjang, Nadya ikut menjawab pertanyaan Indira.

Warnadir Kiyowo

Aku juga lagi sibuk, nih.

Indiraa
Sibuk apa, Nad?

Wardaa
Yeuu, sibuk ngapain lo? Paling juga main hp sambil rebahan, ha-ha.

Semangat syutingnya, War.
Gak, sih. Lagi sibuk napas, nih, ha-ha.

Nadya jadi tambah ragu dengan Warda. Sekaligus heran dengan Indira, kenapa gadis polos itu gampang percaya? Namun, Nadya teringat pesan Ummi, yang selalu menasehati untuk tidak su'udzon. Oke, Nadya akan berusaha untuk positif thinking.

Akan tetapi, soal kata-katanya yang nyelekit, rasanya 'tak bisa ditoleransi. Kalau memang benar Warda artist, tetapi sungguh ia tidak pantas memandang remeh orang lain seperti itu. Nadya tidak ingin memperbesar masalah, lebih baik menahan hingga batas kesabarannya habis. Si imut tipekal orang yang mudah rapuh. Sekali dapat yang nyelekit, rasanya sangat sakit. Walau Nadya berusaha terlihat biasa saja di depan orang.

****

Hari ini waktunya pembiasaan salat Dhuha. Namun, teman-teman sekelas Nadya masih sibuk mengobrol di kelas, mengerjakan tugas, piket, bahkan ada yang masih bersantai memainkan bola. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 06.55 WIB. Lapangan sudah dipenuhi siswa-siswi rajin dengan alat salat yang di bawa dari rumah. Bel sekolah panggilan untuk salat dhuha juga berbunyi dari lima menit yang lalu.

Bukan Sekadar Halu vSMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang