Bismillah ...
Assalamu'alaikum, annyeong!
Sehat selalu, yaa. Dan tetap jadi orang baik.
Happy reading~
🎬🎬🎬
"Gimana sih peljuangan Kak Yasmin sampe bisa masuk UGM? Padahal, dulu kegiatan Kakak padat."
"Oke, Nadya. Ini Nadya Adik online-ku loh, temen-temen! Dia masih SMP, tapi udah aktif banget. Maasyaa Allah," puji Yasmin membuat Nadya tersipu.
"Gini, Dek. Perjuangan aku masuk situ, pastinya dengan cara belajar. Bahkan, aku bener-bener memakai jam tidur dengan belajar. Aku dulu itu 'kan, ketua Osis di sekolah. Sibuk ngurusin ini itu di organisasi. Nah, aku dari pagi sampai sore di sekolah. Ngerjain tugas, kegiatan di Osis, dan sebagainya. Pulangnya, aku ngaji sama Mama. Lalu, malam habis isya, aku ngerjain PR dulu. Setelah itu, aku tidur sampe jam sebelas malam. Di jam sebelas itu, aku les."
Jangankan peserta yang lain, Nadya yang bertanya saja tercengang mendengar cerita perjuangan Yasmin.
Usai webinar selesai, Nadya yang masih penasaran langsung mencari tahu sendiri. Mencari tahu bagaimana jurusan ilmu komunikasi di Seoul National University. Senyuman terlukis di wajah Nadya saat pertanyaannya terjawab sudah.
Nadya yang senang berbagi, membagikan ceritanya pada story Wh*tsApp. Namun, Nadya tidak langsung memosting-nya. Ia justru memberikan kode lebih pada Naveed dengan membuat video story ber-caption 'Udah janji buat gak pacaran, eh malah sekelas lagi sama crush' Setelah beberapa menit, Nadya menutupi story bucin dengan ceritanya hari ini. Ia menunjukkan tangkapan layar di mana di situ tertera kalau jurusan ilmu komunikasi termasuk baik di kampus incarannya.
Beberapa menit ia tinggalkan ponselnya, Nadya berteriak senang lantaran notifikasi yang ia tunggu akhirnya muncul juga. Notifikasi dari cowok menyebalkan yang sedang dirindukan. Nadya tidak langsung membalas sebab sudah datang waktu Maghrib. Sambil mengenakan mukena, Nadya tersenyum-senyum sendiri.
"Nanya doang sii, nanya doang sii," ledek Nadya yang sekilas membaca pesan dari Naveed. Keluarganya terheran dengan tingkah si bungsu.
"Kenapa, Dek?"
"Tau, gak, cuy? Si Naveed tadi komen sw gue, gak tau dia komen sw bucin atau yang satunya lagi. Soalnya gue belom buka, balu baca sekilas ketikan dia yang 'nanya doang sii'. Aduh, penasalan mah penasalan aja kali, Bang. Gak usah ditutupi pake kata itu," cakap Nadya menceritakan. Tidak lupa dengan tawa yang selalu ia perlihatkan.
Selepas salat Maghrib, Nadya langsung membalas pesannya.
Lini BSH
/reply your story
Emang mau jurusan apa?
Nanya doang sii...Komunikasi.
"Gue tau, Ped. Lo masih peduli, masih penasalan sama kehidupan gue. Cuman lo gengsi buat mengakuinya. Olang lain mungkin ngila ini biasa aja, tapi entah kenapa gue yakin kalo lo masih peduli tentang gue. Gue seneng, walaupun yang lo lespon sw gue soal julusan. Bukan yang bucin," gumam Nadya pelan, senyuman tidak pudar dari wajah manisnya.
"Ohh atau ... lo melasa yang gue maksud di sw itu lo, telus lo belaniin dili buat nanya basa-basi ke gue? Padahal jelas-jelas di ss-an itu udah ada tulisan julusan apa. Kenapa masih nanya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/267645825-288-k129099.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sekadar Halu vSMP
Teen FictionBukan Sekadar Halu versi SMP Attention ❗ ➷ Mau plagiat cerita saya? SIAP-SIAP TEMUI SAYA DI PENGADILAN AKHIRAT! ➷ No judge! Kalo mau kasih masukan, yang baik ya. Sila ambil baiknya n buang buruknya. ➷ Siders? Gpp, smoga cerita ini bisa mengedukasi k...