Twenty One [BSHvSMP]

15 3 0
                                    

Bismillah ....

Assalamu'alaikum, annyeong!

Aiyyo bersyukur dulu! Karena masih diberi kesempatan untuk jadi lebih baik lagi. Gunakan kesempatan itu selama kamu masih bisa terbangun dari tidur.

Happy reading~

🎬🎬🎬

Nadya mengotak-atik ponsel, membuka aplikasi Inst*gram dan mencari username cowok menyebalkan berkaca mata. Bukan rindu atau ingin menanyakan omongannya tadi, masalahnya tadi Eyang Uti menanyakan buku pink yang Naveed pinjam. Tentu, si imut langsung panik. Tadi ia hanya bisa menjawab dengan jujur sesuai realita yang ada. Tanpa menutupi apapun.

veedsaddn

P.
Hehh, genderuwo monyongg.
Serius buku gw mn? Msa ilang sii.

Gk tauu, tdi gue taro di kolong meja.
Coba besok gue tanya yg lain, siapa tau ada yg minjem.

Ih awas aj kl smpe bnrn ilang.

Eh, bentarr. Gue cari lgi di tas.
*Send picture*
Buku lo, kan?
Keselip di buku paket ternyata, xixixi. Sorry.

"Astaghfirullah, untung gue sabal," gumam Nadya.

veedsaddn

Nah, kn.
Janlup bw bsk.
Bsk Senin mksdnya.

Besok gue pergii.

Kn gw bilang Senin, bukan Minggunya.

Tpi Senin pasti msh capek lah, jdi gk masuk.

"Et dah ni anak benelan atau boong, sih?"

Chatt-an dengan Naveed membuatnya tidak berhenti menggerutu kesal.

veedsaddn

Boong.

Benerann.

Terserah lo, yg pntg kl msk bw bukunya.
Awas aj kl ga bw.

Iyaa Mbah Kun bawell.

****

Sejak tadi siang, Aziel belum juga keluar dari kamar sampai malam. Ummi yang khawatir, langsung memeriksa keadaan putra satu-satunya.

Begitu pintunya terbuka, tampak Aziel tengah duduk bersila di lantai yang hanya beralaskan kasur lantai. Ia menatap lantai dengan tatapan hampa seolah tidak ada tujuan hidup. Menit berikutnya, Nadya ikut mengintip dari balik pintu. Nadya memicingkan mata melihat air tepat di bawah Aziel.

"Ummi, Bang Aziel kenapa? Itu kok, ada air liur?"

"Eh iya, astaghfirullah." Ummi mendudukkan diri di sebelah Aziel, mengelus-elus pundaknya.

"Kenapa, Ziel?"

Mata sayu Aziel menatap Umminya. Ia menggelengkan kepala pelan lalu kembali menidurkan diri di kasur lantai yang tadi digelar.

"Dek, tolong ambilin baskom sama elap bersih dong!"

Tanpa banyak bertanya, Nadya bergegas mengambilkannya dan kembali dengan bawaan permintaan Ummi.

"Makasih, anak cantik." Nadya membalasnya dengan senyuman tipis.

Tangan Ummi bergerak mengelap air liur di lantai dan menggantinya dengan baskom untuk berjaga-jaga.

Bukan Sekadar Halu vSMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang