Seventy Eight [BSHvSMP]

5 0 0
                                    

Bismillah ...

Assalamu'alaikum, annyeong!

Kalo kamu lagi merasa sedih saat baca ini, semoga Allah segera memberimu kebahagiaan yang bisa melupakan kesedihanmu. Aamiin.

Happy reading~

🎬🎬🎬

Keinginan Nadya buka bersama Lova dan Ashafi kini terealisasi. Mereka berbuka puasa bersama di sebuah restoran. Sambil menunggu adzan, mereka mengisinya dengan membaca Al-Qur'an dan menonton kajian di you*tobe. Lalu, setelah minum segelas air putih dan kurma, mereka langsung melaksanakan salat Maghrib.

Lepas salat, mereka memakan pesanan yang tepat datangnya. Sambil makan, ketiga gadis itu mengobrol kecil.

"Nad, kamu gimana sama Napeed?"

"Napeed? Aku sih udah bodo amat sama dia."

"Dia udah punya pacar, ya, Kil?" tanya Lova penasaran.

Kening Nadya berkerut. Pacar? Sejak kapan? Dan ... siapa?

"Pacal? Enggak, tuh."

"Yang Jazlyn itu siapa?"

"Ohh, itu mah cuman temen, Lop."

Nadya meminum beberapa teguk lemon teanya, lalu mengelap bekas-bekas makanan di bibir. Ia mencondongkan tubuhnya ke depan. Tertarik dengan pembasahan kali ini.

"Tapi, nih. Aku 'kan jujul ya ke Jazlyn kalo aku pelnah jealous lihat dia deket sama Napeed. Telus, yang pelnah aku celitain ke kalian. Dia bilangnya sw-sw yang dia buat tuh buat temen viltualnya."

"Nadyaa, kamu polos banget, sih!" gertak Ashafi gemas. Nadya yang tidak mengerti, mengangkat satu alisnya.

Ashafi menghembuskan nafas kasar. "Kenapa malah jujur sama dia? Padahal kamu tau dia gak bakal jujur sama kamu. Dia ngelak, Nad. Gak mungkin lah dia jujur kalo semua story-nya tuh buat kamu. Paling dia masih suka sama Napeed."

"Iya, Kil. Jangan gampang percaya sama cewek model kayak gitu. Kamu baik, tapi jangan terlalu baik sama orang yang udah nusuk kamu dari belakang."

Si imut yang keras kepala, menggelengkan kepalanya. Tidak setuju dengan pandangan kedua temannya.

"Iyaa, aku tau. Aku juga ngeiyain aja, gak tau yang dia bilang benel atau enggak. Gak peduli juga, sih. Itu 'kan, udah bellalu. Sekalang, aku sama Jazlyn udah damai. Lihat sisi-sisi baiknya aja. Jazlyn sebenelnya gak nusuk dali belakang, akunya aja mungkin yang bellebihan. Dia gak tau tentang kedeketan aku sama Napeed. Kisah aku sama Napeed juga udah belakhil sehalusnya, aku aja yang maksa buat tetep punya hubungan sama Napeed. So ... ya udah. Gak usah dibahas lagi, ya?"

Akhirnya Lova dan Ashafi mengangguk pasrah. Sulit memang berdebat dengan gadis imut. Baru Nadya ingin memasukkan sesuap nasi kebuli ke mulutnya, Ashafi bersuara kembali dengan topik berbeda.

"Terus si cowok yang foto bareng kamu itu gimana? Dia ada usaha deketin kamu gitu, gak?"

Kepala Nadya tergeleng. Ia menurunkan sendoknya, berniat menjawab pertanyaan Ashafi terlebih dahulu. "Gak ada, sih. Cuman ... dia kayak seling ngelihatin aku diem-diem gitu."

"Ciee, dia tertarik kali tuh! Pengin kenal deket sam kamu, tapi, malu mungkin." Lova berusaha menggoda Nadya.

"Ha-ha-ha, gak mungkin, Lop."

Tidak dengan Ashafi, ratu jutek itu memberinya sebuah pesan mendalam.

"Jangan terlalu suka, jangan terlalu baper sama cowok. Apalagi cowok kayak Emran yang tampangnya bad boy banget, Nad. Suka boleh, berharap jangan. Aku gak mau kamu sakit hati lagi cuman gara-gara cowok gak tau diri," pesan Ashafi.

Bukan Sekadar Halu vSMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang