Fifty Five [BSHvSMP]

2 1 0
                                    

Bismillah ...

Assalamu'alaikum, annyeong!!

Sukses dan sehat selalu untukmu yang masih mampu bertahan sampai sekarang 🤍.

Happy reading~

🎬🎬🎬

"Hei, ketawa sendiri. Lagi mikirin apa, Dya? Banyakin dzikir, jangan melamun," tegur Ummi yang melihat tawa miris Nadya. Rupanya gadis imut lupa mengenakan maskernya lagi setelah minum tadi.

Untungnya Ummi sudah mengetahui Nadya menyukai seseorang. Nadya tidak perlu malu untuk menceritakannya.

"Napeed kalo pulang sekolah suka lewat sini, Mi. Telus biasanya kita pulang balengan sebelum Napeed masuk gang ini, tapi sebelangan gitu. Dede di sebelangnya, dia jalan menuju gang. Eh, gak balengan, sih. Tapi, ya gitu, deh. Ngelti, gak?"

"Ngerti, emang dia rumahnya di mana?"

"Gak tau, Dede taunya dia lewat sini kalo pulang. Dia dulu sebelum benel-benel masuk gang, selalu nengok ke Dede. Dia sama temennya ngetawain dan ngeledekin Dede. Tau tuh, apaan yang diketawain. Padahal, gak ada yang lucu."

Ummi tersenyum manis menanggapi ocehan panjang si bungsu. "Udah, istighfar, Dek. Jangan dipikirin terus, bisa jadi zina pikiran, loh. Tenang aja, kalo emang berjodoh pasti Allah satukan serumit apapun jalan yang harus dilalui."

"Astaghfirullah, iya, benel. Makasih udah diingetin, Mi."

"Pulang aja, yuk! Gak ada balasan. Nanti kalo lagi pada gak di rumah 'kan, ribet harus nunggu. Gak mungkin taruh di depan. Soalnya santri di sana suka ada acara hari weekend gini."

Pulang dari bersepeda, Nadya dibuat senyum-senyum sendiri. Akun sekelompok persahabatan online-nya membuat story Inst*gram dengan video yang sebelumnya Nadya upload di story Wh*tsApp, mereka juga menandai akun Nadya. Serta Raihana yang membuat video langsung mengucapkan "Teruntuk Nadya Shakila, yang kalem kayak aku. Happy birthday, dari sahabatmu yang pendiem dan jomblo."

Raihana juga menuliskan caption 'Bertambah usia, bertambah dekat dengan ... hehe' disertai username Nadya. Nadya terkekeh melihat kelakuan sahabat online-nya itu. Ia senang bisa menjadi dirinya sendiri saat berkomunikasi dengan Raihana, tanpa memakai topeng kalem dan pemalu. Nadya me-repost kedua story tersebut.

"Gak pa-pa cuman dua yang ngucapin di sg, setidaknya ada. Dalipada gak ada sama sekali."

Beberapa teman dan Kakak online-nya turut mengucapkan serta mendoakan dirinya melalui chat. Bahkan satu grup OSIS mengucapkan, Malaika yang memulainya. Ditambah ada anak OSIS yang ternyata memiliki tanggal lahir sama, hanya beda tahun.

Untuk pertama kali selama Nadya dilahirkan di bumi, Nadya merasakan banyak ucapan dan doa yang terlontarkan. Biasanya, hari lahirnya tidak berwarna. Nadya tidak langsung mengucapkan terima kasih di grup OSIS, ia menunggu semua selesai mengucapkan. Melelahkan kalau langsung mengucapkan terima kasih satu persatu tiap ada yang mengucapkan.

Teman-teman sekolahnya selain OSIS hanya Ashafi dan Lova yang mendoakannya, yang lain? Menjadi penonton, termasuk ... Naveed. Username Naveed muncul di paling atas sebagai penonton story Inst*gram. Nadya menyeringai.

"Dali kelas tujuh, dia gak pelnah ngucapin. Emang sih, waktu pas gue ultah dulu kita belom deket. Tapi, kenapa di tahun telakhil kita satu SMP, dia juga gak ngucapin atau doain gua sedikitpun? Gengsi? Takut? Atau ... emang gak peduli?"

Bintang kecil bertaburan di langit malam, Nadya menggigit bibirnya. Jari mungil Nadya maju mundur untuk mengetikkan ucapan terima kasih.

"Ini gue kemalaman, gak, sih, bilang makasihnya? Gue pake segala kelupaan gala-gala nungguin sampe gak ada yang ngucapin lagi. Tadi yang ultahnya balengan sama gua udah bilang makasih. Ya udah lah, ya. Udah diwakili. Eh, tapi ... gue malu, deh. Padahal, gue kulang aktif dan jalang nongol. Masih dianggep, 'kah? Gue jadi gak enak, malu juga udah kemalaman kalo bilang makasih." Nadya berdebat dengan diri sendiri.

Bukan Sekadar Halu vSMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang