Fifty [BSHvSMP]

1 0 0
                                    

Bismillah ...

Assalamu'alaikum, annyeong!

Jaga kesehatan dan jaga selalu semangatnya, yaa.

Happy reading~

🎬🎬🎬

"Abi, gimana, ya? Tadi Ihsan nelpon Ummi, dia jujur soal organisasinya. Kita berbeda organisasi, Bi ...," lirih Ummi terdengar oleh telinga Nadya dan Izzah yang berada di kamar.

Adik-kakak itu saling pandang, Nadya yang menatap Izzah prihatin dan Izzah yang menatap Adiknya dengan sendu.

"Serius, Mi?"

Anggukan kecil Ummi membuat Abi menghela nafas gusar. Abi memijat pelipisnya, beban pikirannya menumpuk jadi satu.

"Waduh, susah, Mi. Rumit."

"Iya, Bi. Ummi paham, tapi, pasti bisa dibicarakan baik-baik, 'kan? Ummi udah cocok banget sama Ihsan, sayang kalau dilepas gitu aja. Nyari modelan kayak Ihsan gak gampang, Bi."

"Ihsan udah dapet kerjaan yang tetap, belom?"

Ummi menggelengkan kepala. "Belom sih, dia belum ada panggilan kerja lagi."

"Udah, Mi. Jangan maksain. Ummi coba mikir deh, sodara kita yang suaminya beda organisasi aja kayak gitu, Mi. Ditinggal-tinggal mulu. Kalaupun nanti dia ada panggilan, 'kan waktunya gak singkat, Mi. Ummi emang tega lihat Abi ngebayangin aja udah gak tega. Apalagi kalo beneran terjadi?"

Nadya menggeleng tidak terima, ia berlari menghampiri kedua orang tuanya.

"Emang benelan gak bisa dipeltahankan lagi, Mi, Bi? Dede juga udah cocok sama Bang Ihsan. Dia jujul apa adanya, sopan santun, agamanya bagus, kelihatannya juga tulus sama Kak Izzah. Mau nelima kelualga Kak Izzah juga. Dia baik banget loh, Bi. Zaman sekalang, susah cali yang kayak gitu. Yakin mau dilepas?"

"Udah sih, Dya. Lo ngapain ikut campur urusan orang gede? Lo masih SMP, mending belajar yang bener. Lagian, kita juga gak bisa maksain kehendak sesuai kemauan kita. Kalau emang gue sama Bang Ihsan gak berjodoh, ya, mau gimana lagi? Kalo gak jodoh, mau dipertahankan kayak bagaimanapun juga ujungnya bakal terlepas."

Semua arah pandang menoleh ke belakang, rupanya Izzah menyusul Nadya.

"Izzah juga gak sanggup kalo harus ditinggal se-lama itu. Walaupun zaman sekarang rada susah nyari cowok yang mau nerima Izzah dan keluarga apa adanya, tapi Izzah yakin kalau Allah pasti nggak akan salah dalam memilih jodoh untuk hamba-Nya."

Suara decakan Nadya memasuki indera pendengaran keluarga mereka. "Ck! Ya udah, telselah, deh! Yang mana yang telbaik menulut olang dewasa, Dede ngikut aja. 'Kan Dede masih kecil, pendapat anak kecil mah gak bakal didengel."

Setelah mengatakan itu, Nadya melenggang pergi ke kamar sembari menghentak-hentakkan kedua kakinya.

"Oke, bismillah. Cukup sampai di sini aja ta'aruf sama Ihsan, ya. Semoga nanti ada lelaki yang lebih baik dari Ihsan, yang Allah takdirkan menjadi jodoh Izzah."

****

Gadis imut yang sebentar lagi menginjak usia empat belas tahun itu begitu antusias ketika ada Kakak online-nya yang menawarkan sebuah pengalaman hebat yang ingin sekali Nadya rasakan. Begini kira-kira isi story Wh*tsApp-nya 'Untuk yang mau dan bersedia menjadi narasumber di kajian rutin kami melalui g**gle meet, silakan chat saya.'

Seketika otak Nadya melayang pada salah satu pesan dari pemateri.

"Katanya, kalau belum ada yang ngundang kita buat jadi pembicala gitu, kita bisa ngajuin dili. Gak pa-pa, itu gak memalukan. Kalena ... kapan majunya kalau mau nunggu ada yang ngundang?"

Bukan Sekadar Halu vSMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang