Fifty Seven [BSHvSMP]

1 0 0
                                    

Bismillah ...

Assalamu'alaikum, annyeong!!

Gimana hari-harinya? Capek, ya? Capek itu manusiawi, kok. Istirahat dulu gak pa-pa, nanti lanjut lagi. Lanjut baca cerita ini nanti lagi gak pa-pa kalo kamu lagi capek. Jangan menuntut diri kamu terlalu keras. Self care-nya jangan lupaa, Sayangkuu <3.

Happy reading~

🎬🎬🎬

Keisengan Nadya hari ini mengecek apa namanya di kontak orang-orang pada aplikasi yang bisa melacak nama-nama kontak. Ia tertawa dan senyum-senyum sendiri membacakan nama yang menurutnya lucu. Namun, ada satu nama yang membuat memudarkan senyuman. Mili BSH, nama yang Nadya kenali siapa pelaku yang menamakan kontaknya dengan nama itu.

"Napeed? Pasti lo yang namain gue gini, 'kan? Yang tau nama Mila, cuman gue, lo, Loplop, sama Qamal. Gue yakin, Loplop gak mungkin namain gue dengan nama itu. Gue juga gak nge-save nomelnya Qamal, belalti .... benel, 'kan, Ped?"

"Gemes banget, sih! Lebih gemes lagi kalo tambahin emoji love. Tapi, gak pa-pa. Gini aja gue udah seneng. Altinya, lo masih inget gue dan kenangan-kenangan kita. Gue juga, kok. Inget banget malah. Kalo lo kangen ... gue lebih, Ped."

Izzah bergidik ngeri melihat Nadya yang senyum-senyum sendiri bak orang gila. "Ya Allah, Adek gue bucin sampe segininya."

"Gue ganti juga, ah!"

Ia membalas Naveed dengan mengganti nama kontaknya menjadi 'Lini BSH'. Setelah terganti, Nadya bertepuk tangan meriah seperti habis menerima suatu hadiah. "Gemes banget kita, ya? Iya, dong, he-he. Makasih, kita emang menggemaskan."

****

"OMO! Ada Layy!" seru Nadya dengan mata berbinar melihat kehadiran sosok Rayy di video klip single pertama Lista.

"Sumpah, gemess bangett sihh meleka!"

Salah satu lagu keluaran terbaru dari aktris cilik idola Nadya, sukses membuat Nadya baper teringat kisahnya sendiri. Lagu yang dinyanyikan merdu oleh Lista menceritakan tentang sebuah kisah friendzone. Siapapun yang sedang merasakannya, pasti akan terenyuh terbawa perasaan. Lista seperti menyuarakan isi hati seseorang yang terjebak friendzone.

Berulang kali Nadya mendengarkan, tidak ada kebosanan. Justru Nadya semakin mendalami makna lirik lagu itu. Tanpa sadar, air matanya menetes deras. Ia memeluk guling dan terisak di dalamnya.

"Kenapa gue bisa terjebak friendzone? Kenapa sih, pake segala baper? Ini pertama kalinya gue kejebak friendzone kayak gini. Gue gak tau gimana perasaan dia. Tapi, pasti dia gak anggep gue lebih dari seorang teman. Mungkin dulu teman spesial, sekarang udah jadi teman biasa, ya?"

'Dia belcanda, sehalusnya aku teltawa. Bukan menaluh lasa padanya.' Nadya membacakan sebuah komentar dari netizen pada video rekaman lagu.

'Menjadi temanmu adalah takdil, dekat denganmu adalah pilihan, tetapi mencintaimu adalah di lual kendaliku.'

Komentar kedua yang Nadya baca ia unggah pada story Wh*tsApp-nya, dengan caption 'What do you think about friendzone?'

Tidak ada yang menjawab pertanyaan itu, padahal Nadya sangat penasaran dengan pendapat teman-teman online-nya yang ternyata memilih menjadi penonton dibandingkan berdiskusi. Hanya Ashafi yang membalas story-nya.

Ashafii <3

Ciee gamon sama Napeed, wkakakaka.

"Ih, nyebelin, deh!" Nadya bukan merajuk pada Ashafi yang meledeknya. Melainkan kesal dengan Naveed yang hanya menjadi penonton.

Bukan Sekadar Halu vSMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang