Bismillah ...
Assalamu'alaikum, annyeong!
Bagaimanapun kabarmu hari ini, aku selalu berharap hari-harimu selalu dipenuhi kebaikan, keberkahan, dan kebahagiaan.
Happy reading~
🎬🎬🎬
Gadis berwajah imut masih terjaga di tengah gelap gulita. Seluruh anggota keluarganya sudah berada di alam mimpi. Termasuk Izzah yang belakangan ini memilih tidur lebih cepat. Jari Nadya memuaskan rasa penasarannya, ia mengecek satu persatu akun yang Naveed ikuti.
Pantang tidur sebelum mendapatkan semua jawabannya. Mulai dari SD mana Naveed berasal, teman-teman SD Naveed, serta sanak saudara. Beberapa pertanyaan yang terbesit di kepala Nadya akhirnya terjawab.
"Ohh, telnyata dia dulu sekolah di SDN Halu satu Jakalta. Kalo gak salah ingat ... Lea lulusan SD yang sama. Iya gak, sih? Atau meleka emang deket sejak SMP? Pas awal ketemu, Naveed langsung suka sama Lea telus deketin Lea, deh. Gitu bukan, sih?"
Dari akun salah satu saudara Naveed, Nadya menemukan akun seorang wanita paruh baya. Isi akun tersebut di dominasi oleh postingan-postingan islami. Hanya beberapa postingan anak gadis dan seorang balita. Nadya biasanya paling malas men-scroll kalau sudah menemukan banyak postingan dagangan, tetapi kali ini tidak. Postingannya sudah ratusan. Entah dorongan dari mana Nadya tetap men-scroll akun tersebut hingga ia menemukan sebuah foto lama.
Foto anak lelaki bersama anak gadis di dufan. Dua sejoli yang Nadya yakini adalah Kakak beradik. Anak lelaki berusia sembilan tahun itu berwajah mirip dengan orang yang Nadya suka.
"Ini Napeed, kah? Ihh ya ampun, maasyaa Allah, lucu bangett!"
"Ini akun siapanya Napeed, ya?"
Pertanyaan Nadya terjawab oleh sebuah postingan keluarga bahagia di pantai. Nadya hampir berteriak jika tidak ingat hari sudah larut malam. Tidak hanya itu, Nadya juga menemukan akun Ayahnya Naveed. Ia mendapat jawaban dari dua postingan berbeda tahun yang berisi hari ulang tahun Naveed.
"Bener ternyata, dia lahir tanggal empat belas Oktober. Mereka suka ngasih surprise tiap ada yang ulang tahun, ya. Naveed beruntung bangett. Keluarganya juga sering jalan-jalan. Eh ... apa, nih?"
Keisengan Nadya mengecek postingan yang menandai akun Ayah Naveed, ternyata berbuah manis. Layaknya menemukan harta karun, Nadya ingin menjerit tidak tahan dengan foto terbaru yang diambil saat lebaran kemarin. Naveed bersama seorang cowok yang Nadya tebak adalah sepupu atau anak dari teman Bundanya.
Cowok itu tidak memakai kaca matanya, ia mengenakan jubah merah dengan pose menangkupkan kedua tangan di depan dada. Menjerit dalam diam sangat menyiksa Nadya yang sedang salah tingkah sendiri. Pose Naveed sama dengan pose Nadya di hari Idul Fitri. Senyuman Naveed yang terakhir kali Nadya lihat satu tahun lalu. Wajah bulat dengan senyuman manis Naveed terkesan imut dan menggemaskan.
"Kok senyumnya kayak gak asing, ya? Mirip ...," Nadya mencoba mengingat-ingat pemilik senyuman manis yang mirip dengan Naveed. "Heh, mirip gue dikit, maasyaa Allah! Tanda apa inii?"
"Yuhuu, kerja bagus, Nadya! Jiwa stalker lo perlu diapresiasi, sih. Walaupun belom sampai ke akar-akarnya, tapi, informasinya sudah lebih dari cukup. Gue sekarang udah tau siapa orang tua lo, Adek lo, Tante lo, SD lo dulu, hari ulang tahun lo, bahkan sekarang gue tau rumah lo di mana. Lo emang tertutup banget, postingan lo yang dulu aja udah pada dihapus. Sedangkan gue anaknya terbuka, suka share tentang kehidupan dan keluarga gue. Gak adil dong, kalo gue gak tau juga tentang lo. Gak pa-pa, yang penting sekarang gue tau," batin Nadya bergembira. Ia tidak mungkin bersuara lagi, karena jam sudah menunjukkan pukul 01.30 WIB.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sekadar Halu vSMP
Novela JuvenilBukan Sekadar Halu versi SMP Attention ❗ ➷ Mau plagiat cerita saya? SIAP-SIAP TEMUI SAYA DI PENGADILAN AKHIRAT! ➷ No judge! Kalo mau kasih masukan, yang baik ya. Sila ambil baiknya n buang buruknya. ➷ Siders? Gpp, smoga cerita ini bisa mengedukasi k...