Forty Six [BSHvSMP]

3 2 0
                                    

Bismillah ...

Assalamu'alaikum. annyeong!!

Giman kabar? Baik-baik selalu, yaa. Kamu 'kan, hebatt 💗💗💗.

Happy reading~

🎬🎬🎬

Kegiatan sosial terutama berbagi adalah hal yang dari kecil Nadya idamkan. Di hari yang berkah ini, Nadya akan mewujudkannya. Hampir sebulan penuh Nadya dan Kakak-kakak online-nya menabung di rumah masing-masing dengan nominal seribu rupiah perharinya. Forum kecil yang berharap akan besar di kemudian hari, dicetus oleh Yasmin yang mengajak Nadya untuk turut bergabung. Senang bukan kepalang, siapa yang tidak senang jika diberi wadah berbuat kebaikan?

Nadya menatap dirinya di cermin. Gamis putih dan jilbab yang senada sesuai dresscode dari Yasmin sudah terpasang indah di tubuh mungil Nadya. Nadya tidak akan turun ke jalan seorang diri. Ia pergi bersama Chavia yang sebulan silam ia ajak dan turut bergabung dengan volunteer-volunteer berhati baik yang akan sukses di masa mendatang.

"Bismillah, Nad. Ilmu yang kamu dapatkan kemalin-kemalin, bisa kamu plaktekkan di hali ini. Jadi olang yang lamah, belani belsosialiasi dengan olang balu. Walaupun sebelumnya udah kenal Kak Chavia dali dunia maya, tetep aja halus belani ngoblol. Jangan cuman aktif di dunia maya doang, kalo kamu gak mau dikomentali sama olang nantinya."

Si imut juga berbicara pada cermin seolah ada raga lain yang sedang Nadya ajak bicara. "Kak, foto baleng dulu, yuk! Bial ada kenang-kenangan."

"Adek namanya siapa? Tinggal di mana?" Kepalanya Nadya anggukan-anggukkan sendiri. "Ohh di situ, lumayan jauh, ya. Nanti kapan-kapan Kakak main ke situ boleh gak, Dek? Kalo Adek mau, nanti Kakak ajalin ngaji. Glatis, Dek. Gak pellu bayal."

"Sehat selalu, Ibu, Bapak. Jaga kesehatan telus, yaa. Semangat untuk hali ini, jangan lupa telsenyum."

Berbagai percakapan Nadya siapkan dari rumah sebagai perencanaan. Hal itu 'tak jarang Nadya lakukan agar ia nantinya tidak buntu topik pembicaraan.

Kalau biasanya Nadya diantarkan Ummi ataupun Abinya, kali ini Nadya diantar ojek online pergi ke rumah Chavia. Pengalaman pertamanya pergi dan naik ojek online seorang diri.

"Dek, beneran gak pa-pa sendirian naik ojek?" tanya Ummi dengan nada khawatir. Ummi tidak bisa mengantar lantaran belum berani membawa motor jauh dari lingkungan sekitar.

"Dede gak pa-pa, Mi. Dede 'kan, udah gede." Nadya memberikan seulas senyum pada Umminya, ia memasang helm dengan tangan gemetar. Sebelum motor melaju, Nadya mencium punggung tangan Ummi dan Eyang Uti yang mengantarkannya ke gerbang rumah.

Motor melaju dengan kecepatan sedang, tetapi berhasil membuat jilbab Nadya melambai-lambai terhempas angin. Nadya menatap langit, awan-awan cantik memenuhi cakrawala. Angin menerpa kulit Nadya, sesekali matanya ia pejamkan agar dapat merasakan sensasi yang lebih fresh. Tangan jahilnya pun Nadya rentangkan sedikit.

Sebagian mungkin menganggapnya kekanakkan. Namun, apa orang lain tahu perasaan Nadya saat itu? Ia hanya ingin merasakan apa yang selama ini ingin dirasakan. Keluar lumayan jauh tanpa orang tua adalah hal yang belum pernah ia rasakan karena ketidak bebasan. Mereka terlalu khawatir dengan gadis imut yang sekarang sudah tidak kecil lagi.

"Seru bangett! Udaranya seger walaupun udah sore. Akhirnyaa, hari ini gue bisa merasakan ini. Kenapa gak dari kemarin-kemarin, ya, gue pergi sendiri naik ojek online gini? Kalo pergi sendiri, rasanya bebas dan gak ada yang melarang ini itu."

Setibanya di rumah Chavia, Nadya berdecak kagum melihat bangunan rumah dengan desain mewah dan minimalis berderetan di sini.

"Ini benelan lumahnya Kak Chavia? Maasyaa Allah," gumam si imut pelan.

Bukan Sekadar Halu vSMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang