"nih cewe cantik lagi, model kenalannya adek. Mau nggak?" Seorang pria dewasa memberikan sebuah gambar seorang model bertubuh seksi kepada salah satu pria yang sedang menyesap americano miliknya dalam dalam.
"Ngga mau, bukan tipe gue. Badannya terlalu seksi" ujar nya acuh sambil memainkan sedotan hingga sahabatnya yang berada di depan nya mengacak rambutnya kesal.
"Mau lo yang kaya gimana sih jaem, ribet amat elah" pria yang tidak lain adalah jeno, yang usianya kini menginjak 29 tahun itu sedikit membanting foto itu kesal karena ulah sahabatnya yang meminta dirinya untuk mencarikan pasangan namun begitu diberi beberapa kriteria, malah jaemin asik menolaknya. Alasannya bermacam macam, dari rambut terlalu panjang, dada nya terlalu besar, sampai dibilang mirip tante tante. Padahal jeno tau, jaemin belum move on. Malah ingin berkencan dengan orang lain.
"Tau lah ngejomblo aja sih lo jaem, nyerah gue nyariin lo pacar" memilih memakan es krim coklatnya, itu lebih baik daripada harus meladeni tingkah jaemin yang semakin tua semakin aneh itu bisa membuatnya terkena tekanan darah tinggi. Beruntung renjun dan haechan tidak disini, yangyang pun sekarang pindah di Jerman. Coba kalau ada mereka, sudah pasti satu satunya pria lajang di kelompok mereka yang ulahnya membuat pusing itu sudah kena omel, apalagi renjun yang semakin tua semakin pedas omongannya.
"Nih ya jaem, lo adopsi samoyed deh. Ngga usah nikah nikah segala. Ini model jaem model. Aktris juga ini. Astaga" jaemin hanya mengangguk angguk acuh.
"Ide bagus. Besok mau cari samoyed aja" hampir sendok es krim jeno melayang ke wajah sahabatnya itu.
"Dah lah gue cape ngurusin lo. Makasih traktirannya. Gue pamit ke rumah sakit lagi" ujar jeno sambil meraih snelli miliknya. Cafe itu berada tidak jauh dari rumah sakit tempat dia bekerja jadi hanya perlu berjalan kaki untuk kembali ke sana.
"Masih kerja lo? Bukan nya udah jam pulang?" Tanya jaemin.
"bentar lagi balik. Lo balik, bujang berkeliaran gaada pasangan segala gegayaan makan di cafe sendirian" ledek jeno. Jaemin merengut. Melempar kentang goreng miliknya yang langsung dihindari oleh pemilik senyum bulan sabit itu.
"Pergi lo sana" ujar jaemin kesal.
"Dih marah marah. Nih gue mau pergi, oh iya minggu depan yangyang balik dari Jerman. Ngga balik sih liburan doang. Nanti renjun sama haechan juga dateng. Siapin mental ya jaem" jeno kemudian berjalan keluar sebelum pisau steak yang dipegang jaemin melayang di kepalanya.
Dengan snelli kebanggaan dirinya, jeno berjalan menyusuri bangsal bangsal di rumah sakit sambil sesekali tersenyum membalas ucapan dari beberapa perawat dan dokter yang mengenal dirinya.
"Loh Jen, dari mana? Makan siang?" Suara seseorang terdengar familiar membuat nya menoleh dengan kedua tangan di saku.
Jeno tersenyum melihat siapa yang menyapa nya, membalas uluran tangan seorang dokter senior di hadapannya.
"Iyanih bang. Bang suho baru dateng? tumben dapat shift siang. Biasanya kalau ngga pagi ya malem" ujar jeno kepada suami dari irene itu. Suho tersenyum.
"Habis nganterin kenzo ke papa nya. Biasa. Kenzo kan belum tenang kalau belum ngobrol sama papanya buat ambil keputusan. Tau sendiri keponakan mu gimana. Kamu ngga ke sana jen?" Ujar Suho sambil berjalan bersisian dengan jeno. Jeno tersenyum.
"Ini mau kesana bang rencananya. Kenzo gimana sehat? Kak irene sehat?" Tanya nya sambil mereka berdua berjalan, mereka menuju ruangan jaga bersama, ah tidak ia hanya kebetulan lewat di jalan yang sama dengan suho.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...