JANGAN LUPA TINGGALIN VOTE SAMA KOMEN BANYAK BANYAK YA
HAPPY READING!
"ssttt, dorong aja motornya, takut ketahuan mama" bisik bisik seorang pemuda ketika mereka berdua sudah sampai di rumah mereka. Rumah berlantai tiga dengan Jeremiah sebagai arsitek nya.
Ini jam lima dini hari, ayam sudah berkokok, pasar pagi sudah mulai buka, sudah banyak orang yang beraktivitas, entah lari ataupun yang lainnya. Tapi tidak dengan mereka berdua, Jemi dan Noah, si kembar baru saja pulang entah dari mana.
Pada mulanya, mereka bekerja sesuai pekerjaan masing masing, Jemi bekerja di kantornya, Noah sibuk magang di rumah sakit. Tapi, Jeremiah memiliki suatu ide menarik, dia merencanakan untuk membawa adiknya kabur di malam hari sepulang shift sore untuk menemaninya berkencan. Sebagai adik yang baik, Noah menurut. Meninggalkan snelli nya di ruang praktek kemudian berlari menyusul kembarannya yang menunggunya di parkiran.
Mereka menghabiskan malam di kelab yang berada tidak jauh dari pantai, mabuk dan terbangun dengan wanita yang entah siapa namanya Jemi lupa, meletakkan uang tip kemudian segera kembali, berdoa agar saat mereka kembali mamanya masih tidur atau pergi gitu dari rumah, berlibur entah kemana. Setidaknya tidak ada di rumah.
"sstt" bisik Jemi memberi kode adiknya agar tidak berisik atau membangunkan kedua orang tuanya. Biasanya, mereka meminta adiknya, Athena, untuk membukakan pintu dengan sogokan Starbucks satu Minggu. Tapi sekarang adiknya sudah kembali ke Dubai untuk bekerja. Sehingga mau tidak mau mereka harus mengendap endap masuk rumah agar nyonya besar tidak bangun.
"Darimana saja Jeremiah, Noah?" Si kembar spontan mengentikan langkahnya begitu suara berat menginterupsi mereka.
Mereka berbalik, sebelum menyalakan lampu. Begitu lampu menyala, sosok sang papa tengah duduk di sofa ruang tengah sembari memegang sebuah buku dan tangan yang lain memegang sereal. Ini waktunya Jeno membuat sarapan.
Melihat keberadaan Jeno, kedua pria yang mirip dengannya itu nampak berdiri sambil menyengir.
"eh papa" ujar mereka tanpa dosa. Jeno menghembuskan nafas. Menurunkan buku bacaannya."papa tanya kalian dari mana, Abang, kakak?" Jeremiah menyenggol Noah, meminta bantuan sang adik. Noah melotot kesal. Kan Jemi yang mengajak Noah pergi kenapa juga Noah yang jadi korban?
"Paradise club, pa" jujur Jemi sembari melirik Jeno takut-takut. Jeno mengangguk.
"Oh papa pernah kesana" jawab Jeno santai.
"Yaudah sana ganti baju terus tidur. Jangan lupa baju kotornya di taruh keranjang bagian bawah biar ga ketahuan mama. Mama masih tidur, kecapean kemarin soalnya" Jeno berujar santai, membuka kembali bukunya. Menyandarkan tubuhnya dengan santai di sofa sembari memakan sereal dingin favoritnya.
"Ngapain masih disini? Udah sana ganti baju terus tidur, bentar lagi mama bangun loh" kedua putranya mengangguk kepala, cepat-cepat berlari ke kamar masing masing tak lupa membalik tulisan di pintu agar dibaca oleh mama mereka. Tulisannya adalah 'kami sedang libur, jangan dibangunkan ya mama cantik'
Tulisan tersebut adalah usul Jeno karena jujur saja Jeno pening kepala karena setiap pagi yeji berteriak membangunkan kedua putranya padahal mereka sedang libur. Jadi Jeno menulis itu agar orang rumah tahu, apakah mereka hari ini libur atau tidak, apakah mereka akan dibangunkan atau tidak.
Sepeninggal kedua putranya, Jeno hanya menggelengkan kepalanya kemudian larut dalam bacaannya. Walaupun gelap, Jeno memasang sebuah kamu kecil pada atas bukunya, sehingga dia bisa membaca dalam gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...