Happy reading!
Jeno menghembuskan napas nya pelan. Mencoba mengeluarkan segala emosinya secara pelan-pelan. Tapi tidak bisa.
Kalau ada film animasi jaman dahulu, sudah ditebak telinga Jeno sudah mengeluarkan asap yang mengepul di kedua telinganya bahkan ada tanduk merah yang muncul di kepalanya.
"Sabar jen, sabar" disampingnya, ada haechan yang mengusap punggungnya pelan sambil menahan tawa. Renjun sudah terbahak bahak di sofa ruang tengah.
Jeno menepis tangan haechan yang sedang mengelus punggungnya (re: menggoda dirinya) yang sedang mengaduk-aduk mie instan dengan sumpit yang ditekan-tekan ke piring saking kesalnya.
Bagaimana dia tidak kesal jika saat ini, tepat di depan matanya. Yeji dan jaemin tampak akur berdua, memasak makanan untuk makan siang bersama sama sesekali bercanda. Jeno itu ngga suka! Jeno cemburu!
"Yang, aku juga bisa masak juga loh. Yuk pulang, kasian jaeminnya baru pulang kerja" ujar Jeno sambil membujuk sang istri yang entah kenapa beberapa hari belakangan tengah tergila-gila dengan Jaemin. Apa benar jaemin sekarang bermain dukun di belakangnya guna menarik perhatian sang istri?
"Sana pulang. Aku disini aja" haechan terbahak begitu keras di samping Jeno melihat wajah sang sahabat yang berubah menjadi masam. Ini sungguh kejadian langka dimana Jeno cemburu kepada jaemin.
"Ini digimanain lagi, jaem?" Ujar yeji berdiri bersampingan dengan jaemin. Bahkan hampir tidak ada jarak membuat Jeno mendelik.
"Jauhan itu jauhan, satu meter" lerainya. Yeji berbalik badan dan memasang wajah garang.
"Kamu diem dulu deh, jangan rewel" ujarnya sambil mengangkat ulekan yang berasal dari batu. Jeno meringis, siaga satu. Bisa bisa benda terbuat dari batu itu melayang ke arahnya. Tidak bohong, yeji pernah melempar nya saat mereka berpacaran dulu. Untung tidak mengenai dirinya. Yeji itu memang benar-benar definisi macan betina yang sebenarnya.
"Oke oke, aku diem" jeno mengangkat kedua tangannya. Ia lantas menghembuskan napas lega saat yeji berbalik, sibuk dengan dunianya dengan Jaemin.
"Buset galak bener bini lo, Jen" ujar haechan. Jeno tersenyum pahit sambil menyuapkan mie ke mulutnya.
"Lo nggak tau aja chan, cewe segalak lia bisa takut banget sama yeji kalau dia marah" renjun yang sedang bermain ponsel menjawab.
"Wah, lo betah Jen?" Jeno melirik. Tentu saja!
"Udah lah jen, sini lo main game aja. Biarin yeji sama jaemin. Ngga bakal diapa-apain sama jaemin, tenang. Dia gitu gitu takut ke lo" ajak renjun mencoba mengalihkan pandangan jeno ke arah istri dan sahabatnya.
"Ini diapain lagi, jaem?" Ujar yeji selepas mengupas bawang merah dan bawang putih. Jaemin, selaku chef dadakan atas permintaan istri Jeno ini lantas menoleh. Ia melihat resep dari google karena ini saja baru pertama kali ia membuat makanan ini. Karena biasanya ia memasak seadanya atau membeli di restoran, maklum bujangan.
"Itu coba dihalusin sama kunyit. Lo cari kunyit dulu" ujar jaemin sambil membersihkan ayam yang akan mereka olah.
Tadi saat jaemin baru saja pulang kerja di cafe, yeji ternyata sudah duduk di depan rumahnya sembari membawa bahan bahan masakan. Ia tentu saja terkejut melihat istri sahabat itu tengah duduk di bangku teras sementara pintu rumah di kunci. Yeji berkata bahwa ia ingin membuat sesuatu yang baru.
Jaemin, sebagai sahabat yang baik tentu saja langsung menelepon suami dari yeji karena takutnya wanita ini datang tanpa izin. Benar saja. Jeno sedang mencari kemana perginya yeji selepas pulang kerja ternyata malah mampir ke rumah jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...