Happy reading!
"ssst" kenan masih merengek dalam gendongan sang papi nya karena tidur nya terganggu suara petir. Mark memutuskan untuk tidur di rumah jeno bersama yeji dan sungchan karena kenan tadi sakit dan tidak bisa pulang diakibatkan oleh hujan turun dengan petir yang menggelegar membuat mereka takut untuk pulang.
"Masih anget badannya, bang?" Jeno mengambil termometer dan memeriksa suhu keponakan nya lagi. Mark menimang nimang tubuh hangat kenan. Lampu rumah mati total hanya tersisa lampu darurat di ruang tengah. Itu pun cukup redup. Sungchan sudah merebahkan tubuhnya di sofa panjang karena kelelahan. Yeji berada di dapur dengan mina yang membuat susu untuk kenan.
"Udah turun" jeno bergumam sambil melihat suhu yang tertera di termometer.
"Tapi ngerengek terus jen. Ini ngga papa?" Jeno mengangguk pelan.
"Engga papa. Lagi pusing dia. Tadi udah minum obat" ujar jeno sambil mengusap kepala keponakan nya. Mark menggendong lagi putranya sambil sesekali menepuk pantat sang jagoan. Disaat saat seperti ini, mark yang biasanya tenang pasti akan kacau begitu kenan sakit. Bahkan mark pernah menangis saat kenan demam dan menangis begitu keras saat tumbuh gigi.
"Nih susunya, babe" mark mengambil dot yang diberikan mina, memberikannya kepada kenan membuat bayi itu kembali tenang. Mark menggoyangkan gendongannya kembali agar kenan bisa terlelap.
"Kalian juga makan dulu. Dek, makan" sungchan yang dipanggil hanya mengerang. malah berbalik badan memunggungi dan kembali terlelap.
"Biarin aja, nanti juga makan dia. Biar suruh tidur" mark menengahi sambil menimang kenan. Yeji kemudian membawa ayam dan nasi ke ruang tengah untuk dimakan. Karena dapur cukup gelap. Mereka saja hanya menghangatkan ayam di microwave
"Persiapan udah berapa persen buat fashion show besok?" Tanya mina kepada yeji yang sedang mengambil nasi untuk jeno.
"Udah 95 persen kak, tinggal hari h. Besok harus bangun pagi buat persiapan sih. Tapi aku malah kasihan ke adek, dia kayanya sibuk banget" ujar yeji sambil melirik sungchan yang menggeliat bangun. Please, aroma ayam goreng membuatnya terusik. Apalagi nasi hangat serta saus membuat selera makannya ikut naik
"Bangun dek, makan dulu" mark berkata sambil membuka mulutnya, menerima suapan nasi dari mina. Kenan tidak bisa diletakkan karena akan merengek. Sungchan kemudian terduduk. Matanya mengerjap ngerjap.
"Nanti kamu ambil vitamin di kamar mas" ujar jeno. Sungchan hanya mengangguk kemudian memakan ayam nya sambil terkantuk-kantuk.
"Mas, kamu besok jadi izin kan buat ikut?" Jeno yang sedang memakan ayamnya dengan tangan mengangguk. Ia sudah mengajukan cuti ke rumah sakit hari itu demi bisa melihat fashion show terbesar yang diadakan oleh yeji.
"Iya, aku besok kesana" jawabnya singkat. Yeji tersenyum senang.
"Dek, nanti langsung tidur aja ya? Kecapean banget kamu. Apa nginep sini aja deh" saran yeji kepada adik iparnya yang masih memasang wajah lesunya karena berkali-kali menguap.
"Nginep sini aja kayanya. Abang sama kak mina juga ga bisa pulang lagi hujan petir kaya gini" ujar sungchan yang diangguki mina.
"Kenan lagi kaya gitu mana mau papinya anter pulang" mina tersenyum kecil sambil menyuapi mark yang menatap putranya nelangsa, mark sangat menyayangi Kenan lebih dari apapun.
"Dek, angkat coba pake speaker" ujar jeno saat ponselnya berdering. Nama soobin tertulis di sana. Tangannya kotor karena terkena saus.
"Jen, dimana?" Suara soobin terdengar panik dan berteriak. Suara hujan dan petir pun terdengar bersahutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfic; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...