-royals

1.2K 162 6
                                    

Happy reading!

"Abang belum bangun juga, kak?" Ujar Jeno saat dia berkunjung ke ruangan Mark yang sudah dipindah. Tidak lagi di ruang yang menjadi momok menakutkan bagi siapapun, Mark sudah dibawa ke ruang perawatan dengan alat yang masih terpasang lengkap.


Mina menggelengkan kepalanya "belum, Jen. Tapi jarinya udah gerak lagi. Tekanan darahnya udah turun jadi normal lagi" Jeno menganggukan kepalanya. Ia melihat alat yang dipasang pada Mark, membaca apa yang digambarkan oleh alat tersebut. Normal. Semuanya perlahan kembali normal.

"ya udah, kak. Jeno cuma jenguk sebentar. Jeno duluan, kak" pamit Jeno karena harus kembali bekerja.

"Jen, gimana besok? Kakak perlu Dateng?" Jeno menggelengkan kepalanya.

"Untuk sementara belum perlu kak, nanti bang yuta yang kasih tau kakak kalau memang kakak perlu ikut ke persidangan atau engga" Mina hanya menganggukkan kepalanya, percaya kepada iparnya untuk menyelesaikan kasus Mark.

"Kakak percaya kamu, Jen. Kakak yakin pilihan yang kamu ambil nantinya itu yang terbaik" ujar Mina. Jeno hanya menganggukkan kepalanya.

"Ya udah kak, Jeno lanjut kerja nih. Belum selesai soalnya. Kalau butuh apa-apa nanti telpon Jeno atau adek aja ya" Jeno kemudian meninggalkan ruangan Mark dengan Mina yang menunggu.

Jeno kemudian kembali ke rumahnya ketika jam menunjukkan pukul lima sore. Rumahnya kosong, hanya ada satpam yang berjaga karena yeji sementara waktu sudah tinggal di rumah mertuanya. Sebentar lagi dia melahirkan. Jeno takut yeji nekat seperti ryujin yang bahkan mengendarai mobil sendiri ke rumah sakit. Kalau di rumah mertuanya kan ada mama yang selalu di rumah, mertuanya juga bisa memberikan semangat secara mental kepada yeji karena Jeno sendiri saja masih gugup mengingat ini anak pertama mereka.

"Sore, pak" satpam rumahnya menyapa Jeno yang baru saja turun dari mobil. "sore. Saya masuk ke dalam duluan ya, ditutup lagi gerbangnya ngga apa apa. Saya pulang nanti malem kok" satpam itu kemudian menganggukan kepalanya mengikuti perintah yang Jeno berikan.

Jeno dengan sedikit bersenandung dan memainkan kunci mobil miliknya lantas membuka pintu rumah yang ia kunci. Tak lupa menyalakan lampu hingga rumah berlantai dua itu semakin terang.

Tujuan utamanya adalah kamar taeyong, tempat dimana bukti bukti yang ia dapatkan terkumpul. Jeno yang sekarang tengah menarik kemeja nya hingga siku lantas duduk di meja, mengambil laptop biru yang merupakan peninggalan dari kakak sulungnya. Kemudian menyalakannya. Ia mengetik password laptop ini dengan mudah, dia sudah paham dengan pola pola dari kode yang diberikan oleh taeyong.

Sebuah video dimana mereka tengah berlibur nampak diputar, Jeno menyaksikan video dimana dirinya bersama jaehyun dan sungchan bermain wahana wahana ekstrim sementara Mark dan taeyong tertawa terbahak bahak menyaksikan sungchan yang lemas turun.

"Apa dia baik baik aja ya sekarang??" Jeno bergumam, jemarinya mengusap layar laptop yang sedang memutar video taeyong dan Mark. Dua orang yang sedang berada tidak dalam genggamannya, taeyong yang sudah meninggalkan mereka lebih awal sementara Mark, dia masih berbaring tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit.


"andai masih hidup, pasti dia bisa ngeliat Kenzo tumbuh besar" ujar Jeno menatap miris layar didepannya. Sangat disayangkan, keponakannya tumbuh besar tanpa melihat ayah kandungnya.

"Halo" ujar Jeno sembari menelepon seseorang yang menitip sebuah pesan kepada yeji. Jeno baru bisa mengabarinya sekarang.

"Halo, ini dengan Jeno?" Pria di ujung telepon menyahut.

ROYALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang