Happy reading!
"udah kali, kasihan pelurunya habis buat lo tembakin ke sana" sindir jaemin begitu melihat Jeno sedang menembak sasaran dengan Laras panjang yang disediakan untuk latihan menembak. Jeno menoleh ke arah jaemin yang baru saja masuk..
"biarin, lo yang suruh ganti nanti" ujar Jeno sambil menembak lagi, sasarannya tepat mengenai dahi di tengah tengah antara dua alis. Jaemin mengambil satu laras panjang di samping Jeno, mulai membidik dan gotcha, tepat pada target yang ia tuju.
"Kemampuan lo udah hebat juga sekarang" sindir Jeno sambil mengisi peluru pada senapan nya kembali. Ia tersenyum miring.
"gue dilatih buat ini, kalau lo lupa. Bukannya harusnya gue yang tanya sama lo. Warga sipil mana yang punya keahlian nembak kaya lo" sekali lagi tembakan keluar dari moncong senapan milik jaemin. Jeno hanya tersenyum kemudian mulai kembali membidik target yang sekarang bergerak.
"Gatau, gue kan anak kesayangan atasan lo" jaemin hanya berdecih. Jaemin menembak asal yang berhasil mengenai bagian tubuh objek bergerak.
"ayo udah selesai, ditunggu sama renjun haechan buat bahas masalah. Ntar kemaleman baliknya" ujar jaemin sembari mengeluarkan peluru pada laras panjang miliknya, kemudian meletakkan kembali senjata yang sudah tidak asing lagi bagi dirinya. Begitupun Jeno yang kembali mengeluarkan peluru dan meletakkan benda yang bisa membunuh itu kembali ke tempatnya.
Belum sempat mereka mendekati haechan dan renjun, jaemin tiba tiba melemparkan tinjuan ke arah Jeno membuat Jeno mundur beberapa langkah.
"Anjing" umpatnya sambil mengusap bibirnya yang sepertinya sobek karena tinjuan keras dari jaemin.
"Gue butuh olahraga buat penangkapan, kayanya lo cocok jadi sasaran gue" ujar jaemin sebelum melangkah berbelok menuju ring.
Jeno hanya tertawa sembari menyeka darah yang keluar dari bibirnya sebelum mengikuti kemana jaemin pergi.
Sudah lama baginya tidak berada di dalam satu ring bersama jaemin. Sekarang, jaemin sudah melepas pakaiannya dan hanya mengenakan celana pendek miliknya.
Jeno ikut ikutan melepas pakaiannya, kemudian mengambil sarung tinju yang ada di ruangan ini.
"Ini kriteria menangnya gimana?'" tanya jaemin sembari memakai sarung tinju berwarna merah miliknya.
"Sampai cape aja, gue udah lama ngga ngehajar lo. Maju buruan"
"lo yang bakalan kalah lawan gue"
Setelah merasa cukup untuk berbasa-basi, Jeno melakukan serangan terlebih dahulu, tanpa menunggu lama ia meninju jaemin membuat sahabatnya itu tersungkur karena terkena kepalan tangan Jeno yang begitu kuat.
Jaemin kemudian bangkit, membalas tinjuan Jeno dengan tendangan pada pinggang nya. Peduli amat ayah dari dua anak itu akan sakit pinggang nantinya. Yang jelas dia harus menang.
Pertarungan Jeno dan jaemin berlangsung sangat sengit, keduanya saling menyerang. Tidak ada yang mau mengalah. Jeno yang mengandalkan kekuatan sementara jaemin menggunakan kelincahannya untuk menghalau semua serangan yang Jeno berikan.
Di luar arena pertarungan yang sengit, terdapat dua orang pria yang sedang duduk di kursi sambil memakan mie ayam nya dengan tenang tanpa terganggu dengan keributan di hadapannya.
"Bagi sambal dong, Chan" pria yang sedang duduk dengan santai yang tidak lain tidak bukan adalah renjun dan haechan malah duduk dengan kaki naik ke atas kursi sambil memakan mie ayam nya dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...