Happy reading!
Jeno pagi ini sudah berada di dalam mobil yang berada tidak jauh dari area penangkap tersangka pembunuhan taeyong. Dia kali ini mendapat kesempatan untuk datang bersama Kenzo yang sedang merebahkan tubuhnya di kursi belakang. Jaemin membutuhkan Jeno karena Jeno yang meneliti cairan apa yang digunakkan untuk membunuh korban korban pria gila itu. Sementara Kenzo, Jeno membutuhkan remaja itu.
"Om jaemin, belum datang?" Tanya Kenzo yang belum melihat kedatangan jaemin. Mereka berdua sedang berada di seberang jalan sebuah apartemen di kompleks elit. Menunggu di dalam mobil sport berwarna hitam milik jeno.
"dia udah siap siaga dari semalem, Ken. Tapi kita ngga tau dia dimana. Itu tugasnya. Dia bisa jadi apa aja. Tapi kamu harus tau, kalau disekitar kita dari tadi udah berkeliaran anak buah jaemin. Kamu aja ngga sadar" ujar Jeno sembari menyandarkan dirinya di kursi mobil. Mendengar ucapan pamannya, Kenzo bangkit dari tidurnya memilih untuk duduk dan berbincang dengan Jeno.
"masa? Ngga percaya ah" ujar Kenzo menolak percaya. Jeno hanya tertawa.
"Menurut kamu orang yang dari tadi lewat sini bolak balik itu siapa kalau bukan anak buah jaemin yang lagi tugas, gaada orang yang bisa masuk ke kompleks sini karena chenle udah blokir semua akses. Mereka juga diperintahkan untuk tetap di dalam rumah sama haechan. Jadi yang kamu lihat itu anak buah jaemin yang lagi nyamar" Kenzo membuka mulutnya kagum karena mereka benar benar tidak seperti seorang pasukan. Mereka nampak berjalan dengan santai sambil membawa buku atau lari keliling kompleks dengan earphone di telinganya. Bahkan ada yang memakan bubur. Mereka layaknya orang biasa yang melakukan aktivitas di pagi hari.
"Trus kenapa om jaemin kok ngga kelihatan?" Jeno hanya tersenyum.
"Percaya ngga kalau pasukan utama udah ada di dalam gedung dari kemarin?"
"Maksudnya?"
"Jaemin dan tim utama udah ada di dalam gedung dari kemarin. Tinggal penangkapan aja. Yang sekarang sama kita itu pasukan penjaga. Antisipasi dia kabur dari apartemen"
"Di sana, di gedung sana. Ada sniper. Percaya ngga?" Kenzo menoleh ke arah gedung tinggi yang ditunjuk oleh Jeno.
"Yang benar?" Jeno mengangkat bahu.
"Ngga yakin di gedung itu, tapi ngga jauh dari gedung ini ada yang tersembunyi. Mereka ngga segan buat menembak mati buronan yang kabur dari pengawasan" jelas Jeno membuat kenzo merinding. Benar benar tidak ada celah untuk pria itu kabur dari tangkapan jaemin. Tidak lolos dari jaemin, dia dipenjara. Lolos dari jaemin, dia akan mendapati puluhan peluru bersarang pada tubuhnya. Dua opsi yang sama-sama buruk.
"Jadi ini alasan om pakai tim ini? Karena kesempatan lepas dia itu hampir ngga mungkin?" Jeno hanya tersenyum.
"Iya bisa dibilang begitu. Tapi ngga juga. Karena om langsung minta nya ke atasannya jaemin buat handle kasus ini karena kepolisian aja kebobolan buat ini" jawab Jeno tenang. Ia bahkan masih bisa meminum kopi miliknya sembari mengetuk-ngetuk kakinya. Mengamati apa yang sedang terjadi dihadapannya.
"Bentar lagi eksekusi, Ken" ujar Jeno tiba tiba saat melihat sebuah mobil melewati mereka. Dua buah Van berhenti cukup jauh dari mereka namun masih berada dalam pandangan. Kenzo menatap pamannya bingung.
"tuh, pasukan tambahan udah dateng" ujar Jeno santai. Benar saja, beberapa orang turun dari mobil dengan senjata lengkap dan langsung masuk ke dalam apartemen dengan berlari. Tidak bergerombol namun langsung memisahkan diri ke seluruh penjuru apartemen. Kenzo mau tidak mau kagum melihat ketangkasan tim yang dipimpin oleh jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...