Happy reading!
"njun, nanti turunin gue di proyek nya kakak dan abang. Nanti kita lewat situ kok" ujar jeno setelah menerima telpon dari seseorang. Renjun menoleh. Tiba tiba sekali Jeno meminta turun bukan di rumah. Apalagi ada istrinya.
"Tumben? Mau ngapain lo malem malem ke proyek?" Renjun berkata namun tetap membelokkan mobilnya ke tempat yang Jeno maksud. Memang sebenarnya searah dengan tempat mereka berlibur, hanya melalui jalan pintas saja.
"Ada kasus di sana. Gue harus turun. Soalnya Abang bisa kena masalah nanti" renjun mengangguk mengerti. Ia melirik ke cermin dimana Lia dan yeji tengah tertidur di bangku belakang. Jisung dan aurora juga tengah terlelap di bangku paling belakang.
Mobil benar benar renjun hentikan di proyek milik jaehyun dan Mark, karena niatnya ini akan dibentuk menjadi kantor cabang untuk agensi milik mark. Maka tadi Jeno langsung mengiyakan untuk datang ke tempat ini.
"Loh udah nyampe?" Lia mengedipkan matanya pelan. Terbangun karena renjun mengentikan mobilnya. Yeji pun sama. Begitupun jisung di bangku belakang. Mereka bertiga menatap sekitar, sudah banyak kelap kelip sirine mobil polisi dan ambulans yang terlihat.
"Jeno minta turunin di sini" ujar renjun singkat. Jeno langsung turun begitu saja. Yeji yang melihat suaminya turun pun ikut turun, membuat semua orang mau tidak mau ikut turun. Mobil belakang yang dikendarai chenle pun juga ikut berhenti melihat renjun turun di keramaian.
"Kenapa? Ada apa?" Haechan bertanya kepada renjun. Renjun mengangkat dagunya menunjuk jeno yang sedang berjalan mendekat.
"Kasus kayanya" haechan hanya mengangguk mengerti. Ia paham. Tentu saja.
"Malam dok" beberapa dokter dan pihak kepolisian menyambut kedatangan jeno yang datang dengan celana jeans dan jaket jeans miliknya. Pakaian yang terlalu santai bagi seorang dokter untuk datang ke TKP. Jeno hanya tersenyum tipis kemudian mengangguk pelan.
Semua orang menoleh begitu jeno datang, termasuk kedua kakaknya dan sungchan tentu saja. Karena tadi sungchan hendak pulang bersama mark dan supir, tapi mark mendapatkan kabar kalau ada jenazah yang ditemukan di bangunan yang akan dijadikan kantor olehnya.
"Baru dateng mas?" Jeno mengangguk sambil memasang atribut nya. Ia kemudian menyemprotkan antiseptik pada tangan dan tubuhnya sebelum memakai masker dan sarung tangan.
"Berapa korban?" Ujar nya bertanya sambil meraih beberapa alat yang ia kira akan dibutuhkan nanti.
"Dua, dok. Satu ditemukan di tempat sampah. Satu tergantung di atas" ujar salah satu dokter yang berada di sana. Jeno mengangguk pelan sembari memakai masker miliknya.
"Belum dilepas kan?" Mereka mengangguk.
"Kami menunggu dokter. Tadi nadi dan denyut nya sudah tidak lagi berfungsi. Sepertinya sudah cukup lama meninggal" ujar nya. Jeno mengangguk mengerti.
"Jun, anterin yeji balik dong. Ngga baik ditempat kaya gini. Ryujin sama lia juga. Kalian balik aja. Ntar gue bisa pulang bareng kakak atau abang. Dek, mau pulang sekalian sama renjun tuh. Mumpung mobil kosong, sekalian nemenin renjun nyupir" ujar jeno yang diangguki semuanya. Memang bagi ibu hamil tidak dianjurkan untuk datang ke tkp, apalagi tkp ini penuh darah, keramaian, tentu saja ini tempat yang kotor untuk didatangi oleh ibu hamil. Apalagi ada aurora yang sekarang berada di dalam mobil bersama jisung.
"Ya udah kita balik duluan. Hati hati jangan sampai kejadian kemarin keulang" renjun menepuk bahu jeno sebelum menggiring semuanya masuk kembali ke dalam mobil dan pergi meninggalkan tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...