ROYALS

Happy reading!

"saya pamit dulu ya, mbak. Kalau ada apa apa nanti telpon saya aja" ujar yeji berpamitan kepada karyawan yang bekerja di butik nya. Selepas meminta izin, yeji nampak keluar dari tempat bekerja dengan membawa tas serta kopi di tangan.

Dengan menyetir mobil miliknya, bukan yang biasa tentu saja melainkan salah satu mobil koleksi jeno yang ia bawa atas usulan suaminya. Agar tetap aman tentu saja, karena mobil miliknya sudah pasti dihafal oleh 'mereka'  hingga membuat mobilnya sementara masuk ke dalam garasi terlebih dahulu.

Hal yang pertama kali ia lakukan adalah menjemput teman temannya. Hari ini mereka akan melakukan 'girls time' bersama sama, hitung hitung jalan jalan terakhir sebelum ryujin melahirkan.

Dengan lihai, yeji menyetir mobilnya menuju tempat penjemputan teman temannya. Yang pertama adalah yuna, gadis yang merupakan model brand ternama itu minta di jemput di agensi milik mark. Karena baru saja ada rapat dengan kakak iparnya, alhasil yeji menurut. Tadinya dia ingin mengajak rose dan mina, tapi mereka menolak karena evan dan kenan tidak ingin ditinggal, tidak. Lebih tepatnya ayahnya evan sedang kunjungan keluar kota jadi tidak ada yang menjaga. Kalau ayahnya kenan? Pria sibuk kerja itu akan kerepotan sendiri kalau ditinggal pergi sang istri berjam-jam lamanya.

Benar saja, di depan pintu masuk agensi, yuna sudah berdiri sambil memainkan ponsel miliknya.

"Aku belakang ya?" Ujar yuna lantas menaiki bangku paling belakang.

"Yujin ngga mau ikut, Yun?" Tanya yeji lewat kaca. Yuna yang sedang merebahkan dirinya di kursi belakang menggeleng. Anak itu menaikkan kakinya di jendela karena tubuhnya yang cukup tinggi mengalami kesusahan.

"Sungchan lagi ngajak ngedate. Biasalah. Ngedate artis kaya gimana" jawab yuna. Yeji mengangguk. Sebagaimana yuna sendiri yang harus berkencan secara diam diam saat hubungannya dengan seorang arsitek sebut saja jisung. Hubungan mereka yang berjalan dua tahun belakangan ini tidak bisa terendus media, selain karena jisung nya sendiri lempeng dan yuna yang tak mau ambil pusing dengan sikap jisung yang pura-pura tidak mengenal dirinya saat bertemu di publik. Mereka berkencan dengan cara main ke rumah pacar masing masing, atau lebih sering jisung yang mampir dan menginap di apartemen yuna. Tenang saja, kamar yuna ada tiga.

"Yun, gue gendutan gasih? Bb gue naik soalnya terus perut gue jadi gedean. Apa karena gue sibuk dan jarang work out lagi ya?" Tanya yeji sambil melirik yuna. Yuna menoleh.

"Iya. Tapi ngga segendut itu kok, kak. Cuma ya rada gembul aja pipinya" komentar yuna. Yeji menganggukkan kepalanya. Untunglah.

Pemberhentian selanjutnya adalah kantor bapak pengacara kita, bapak renjun yang terhormat. Lia menunggu di kantor renjun agar yeji tidak memutar arah kembali ke rumahnya. Tentu saja, aurora dititipkan ke kantor lia. Anak itu tidak akan rewel tenang saja.

Lia dan ternyata ryujin sudah ada didalam dengan haechan sedang menunggu sambil bermain ponsel. Sudah ditebak haechan yang mengantarkan sang istri, takut lahiran tiba-tiba.

"Lama nunggu?" Tanya yeji yang diberi gelengan oleh lia yang duduk disampingnya.

"Ngga sih, baru turun juga" jawab lia sambil memakai sabuk pengaman.

"Gue nitip bini gue, ji. Nanti kalau tiba tiba kontraksi atau kenapa napa telepon gue aja. Handphone gue aktif tenang aja. Kalau duitnya kurang, lo talangin dulu ntar gantinya gue kirim ke rekening jeno" ujar haechan sedikit khawatir terhadap sang istri. Sekonyol-konyolnya sikap haechan, haechan adalah suami paling proktektif terhadap istrinya jika dibandingkan renjun atau jeno. Haechan bukan tipe jeno yang percaya sepenuhnya kepada yeji dan membiarkan sang istri pergi sendiri atas ijinnya tentu saja, ataupun renjun yang tsundere. Tidak pernah bertanya tapi selalu meminta satu bodyguard untuk lia dibelakang untuk berjaga.