-royals

1.5K 188 20
                                    

Happy reading!

"masih sakit jen?" Suho, dokter yang menangani Jeno bertanya kepada juniornya yang sudah terbangun dari tidur akibat efek bius. Jeno sedikit mengerang karena cahaya lampu masuk ke retina miliknya.



"Ngilu dikit" ujar nya sambil berkedip kedip. Suho kemudian membantu Jeno duduk di ranjang pasien miliknya. Wow, tidak biasanya jeno sakit seperti ini.


"Untung ga kena otak belakang kamu, jen. Lain kali hati hati kan udah dibilangin kalau kelapangan tuh liat liat ada apa" telinga Jeno berdenging mendengar omelan suho. Namun tidak ada jawaban lain selain iya, tidak mau menambah omelan dari bapak bapak di depannya.


"Yaudah abang balik kerja lagi. Nih hasil CT scan mu. Kamu bisa baca sendiri.  Obatin aja diri sendiri kalau luka lah. Jangan cemen" jeno sedikit mencibir kemudian menerima map berlogo rumah sakit itu. Suho kemudian meninggalkan ruangan sementara hyunjin yang memang sedari tadi menjaga jeno pun masuk.  Jeno nampak membuka map coklat tersebut, mengamati hasil dalam diam.


"Belum mati juga lo?" Andai tangannya tidak diinfus, jeno bakalan memukul hyunjin dengan keras. Tapi naasnya memang jeno sedang tidak bisa bergerak terlalu banyak.



Masuk di ruangan igd sebagai pasien saja sudah membuat jatuh harga dirinya. Ngga sih. Jeno hanya bercanda. Ini pertama kali dia dirawat sampai masuk igd. Biasanya dia bisa merawat dirinya sendiri atau paling mentok ya Irene dipanggil untuk memeriksa dirinya.


"Yeji belum dikasih tau kan?" Hyunjin menggeleng.


"Bagus. Biarin dia nyelesaiin fashion show nya dulu baru tau. Kasian nanti panik" ujar Jeno. Hyunjin mengangkat bahunya.

"Gue cari makan bentar sambil ngurus administrasi punya lo sekalian perlu gue tanyain apa lo perlu dirawat atau ngga. Lo diem jangan kabur" jeno hanya berdehem. Membiarkan iparnya keluar dari igd. Hanya ada dirinya yang terbaring di ranjang. Belum dapat ruangan rawat.


Jeno memutuskan untuk memejamkan matanya. Kepalanya masih terasa nyeri. Bagaimana tidak, kepalanya terjatuh reruntuhan bangunan. Beruntung tidak terjadi sesuatu yang parah pada otaknya.


"Ngapain ngintip ngintip?" Ujarnya pada elsa yang mengintip dari ventilasi ruangan. Elsa menyeringai. Bibirnya menjadi lebar sambil tertawa kemudian masuk ke tempat Jeno berbaring.


"Tumben sakit" celetuk hantu perempuan itu. Jeno berdecak. Iyalah. Dia manusia. Bukan setan seperti elsa. Elsa terkikik menyeramkan.


"Elsa, kenapa gue jadi bisa liat hantu?" Elsa yang duduk di atas gorden pembatas mengangkat bahu. Kakinya terayun ayun sambil tertawa-tawa menyeramkan.



"Soalnya udah dikasih izin penjaga kamu hihihihi" jeno mengerutkan keningnya tidak mengerti. Apa maksudnya? Dia punya penjaga?



"Itu ada di samping kamu. Ganteng hihihi lebih ganteng malah hihihi" mengabaikan elsa yang tertawa dengan kikikan menyeramkan. Jeno menutup matanya dengan lengan. Memilih untuk memejamkan matanya sejenak.



"Ngapain kalian di sini?" Ujar jeno saat melihat siapa yang datang. Renjun, haechan, dan jaemin datang dengan pakaian kerjanya masing masing—minus jaemin yang hanya memakai celana pendek dan hoodie.




"Lo ngga mau mati aja gitu jen? Bikin panik orang aja" Jeno tertawa mendengar omongan pedas dari renjun. Renjun khawatir. Cuma ya memang penyampaian nya begitu.



"Nyawa lo banyak amat jen. Kemarin hampir tenggelam. Sekarang ketiban kayu. Besok apalagi? Kepatok ayam jago?" Jaemin menyentil dahi haechan karena berbicara sembarangan.


ROYALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang