ROYALS

Happy reading!

"uncle, where are we?" Jeno menunduk kepada evan yang bertanya di gandengannya. Jeno tersenyum kemudian mengacak acak rambut jagoan dari jaehyun itu.

"Mampir ke tempat teman uncle sebentar, ya. Nanti kita ke mall. Katanya Evan mau beli mainan" Evan mengangguk. Ia kemudian berjalan mengikuti Jeno yang berjalan menyusuri sebuah showroom mobil yang cukup besar. Banyak mobil mobil berjejer di tempat ini yang cukup membuat mata Jeno segar.

"mbak, permisi. Eric nya ada?" Tanya Jeno begitu sampai kantor di showroom kepunyaan Eric dan keluarganya.

"Mas nya dengan siapa? Udah ada janji dengan beliau?" Jeno mengangguk.

"Udah mbak, bilang Jeno mau ketemu gitu" ujar Jeno sambil berdiri bersandar pada meja  yang hanya sebatas pinggang nya.

Semalam, selepas mendapatkan kabar dari soobin perihal mobil hitam milik keluarga Eric yang diduga membuntuti istri dan kakaknya. Hanya dia yang tahu, ketiga saudaranya tidak tahu kalau dia sudah menemukan mobil itu. Bisa bisa jaehyun bahkan Mark heboh.

"woy Jen, duduk duduk" ujar Eric yang keluar dari dalam ruangan, mempersilakan Jeno dan Evan untuk duduk di sofa yang memang disediakan.

"Mau minum apa, Jen?" Tawar Eric.

"Sprite aja deh. Evan mau minum apa? Susu coklat mau?" Evan mengangguk.

"thank you, uncle" ujar nya sembari menerima susu cokelat yang diambil Eric dari kulkas yang ada di showroom. Begitupun Jeno yang mengucapkan terimakasih begitu Eric melempar sekaleng sprite untuknya.

"evan, take this" ujar Jeno sambil memberikan ponsel miliknya kepada evan yang sedang meminum susu miliknya.

"Uncle, ini bukan jam 9 malam. Daddy will be mad kalau Evan main handphone diluar jam" ujar Evan protes. Jeno berdecak.

"it's okey. Uncle bakal kasih tau Daddy kamu nanti. Kamu ngga bakal kena marah Daddy tenang saja" ragu ragu Evan mengambil ponsel milik jeno. Ia kemudian membuka aplikasi merah dalam ponsel milik jeno mulai berseluncur dengan kartun kartun yang memang sudah disetel Jeno karena menggunakan fitur untuk anak anak.

"Jadi ada apa Jen? Tumbenan amat mampir. Mau ambil mobil lagi?" Jeno menggeleng. Ingin sih. Tapi kejadian Rolls-Royce masih baru, bisa bisa dia digusur dari rumah karena membeli mobil baru. Lagipula garasi nya sudah penuh, dia harus merenovasi rumahnya untuk garasi yang lebih besar dan doakan saja dia tidak kena marah istrinya karena membeli mobil baru lagi.

"Lo mau gue diamuk Yeji lagi?" Eric hanya tertawa.

"gue mau tanya sesuatu sama lo" Eric meminum kopi miliknya dan mengangguk. Jeno mengeluarkan selembar kertas berisi plat nomor dan foto sebuah mobil yang membuntuti mereka.

"Lo tau mobil ini ngga?" Eric menerima foto dan kertas itu kemudian menatap nya dengan seksama.

"Ini kaya mobil ayah gue, Jen. Kenapa emangnya?" Jeno merapatkan bibirnya.

"Ric, ayah lo dapet mobil ini dari siapa? Atau dari dealer langsung?" Eric menggelengkan kepalanya.

"Ini mobil baru Dateng setahun yang lalu kayanya, Jen. Ayah gue kan suka mobil mobil lama terus dapet dari temennya akhir tahun yang lalu" akhir tahun yang lalu? Berarti sepuluh tahun yang lalu pemiliknya bukan ayahnya Eric.

"Kalau belakangan, mobil itu ada yang minjem atau keluarga lo bawa keluar ngga?" Eric terdiam kemudian menggelengkan kepalanya.

"tuh mobil ga pernah dibawa keluar dari rumah jauh jauh. Karena ada bagian yang rusak dan ga tahan lama, jadi ayah taruh di garasi. Paling jauh juga nyampe kompleks depan terus mogok lagi. Belum pernah ayah bawa jauh, niatnya mau dibenerin lagi. Emang kenapa sih, Jen?" Jeno menggeleng kemudian meneguk sprite miliknya.