Happy reading!
"jen, baru balik?" Jeno yang baru saja menekan bel milik mertuanya menoleh melihat hyunjin yang membukakan pintu. Jeno mengangguk. "Iya nih, mama sama papa mana?"
Hyunjin kemudian menguap, membiarkan sahabat sekaligus adik iparnya itu masuk ke dalam rumah. "Lagi pergi. Masuk" ujar hyunjin sambil melenggang masuk ke dalam rumah disusul jeno.
"Nih" hyunjin segera menangkap bungkusan yang dilempar oleh jeno. "Apaan nih?" Tanyanya.
"Brownies. Buat mama papa satu box, buat lo satu. Gue tau lo doyan banget sama nih makanan satu" hyunjin tersenyum. Ia kemudian mengambil box berisi brownies dan memakannya sementara jeno merebahkan tubuhnya.
"Yeji kemana?" Hyunjin menunjuk kamar yeji di lantai atas dengan dagunya sementara dia mengunyah brownies dengan topping kacang mete. "Diatas, di kamarnya, lagi tidur dia keenakan di pijet" jeno hanya mengangguk ia kemudian melepas kacamata miliknya.
"Ya udah. Biarin dia tidur dulu. Kecapean kali" ujar jeno.
"Mau minum apa lo? Gue mau ke dapur, sekalian nih" tawar hyunjin sambil meraih box brownies untuk sang mama, menyimpannya agar dia tidak khilaf memakannya.
"Air putih dingin aja, gue lagi cape banget" ujar jeno sambil memejamkan matanya. Hyunjin mengangguk kemudian melangkah menuju dapur. Mengambil segelas air putih dingin untuk iparnya sementara sekaleng cola untuk dirinya.
"Lo beum tidur emang? Cape banget mukanya" jeno berdehem sebagai jawaban.
"Belum. Ada kerjaan. Apalagi ini kasusnya nyangkut kakak sama abang" jawabnya.
"Hi, choco" sapanya saat kucing peliharaan yeji menghampiri dirinya. Kucing berwarna coklat dengan bulu lebat itu nampak menggesekkan badannya di kaki jeno. Jeno langsung menggendong kucing gembul itu dan membawanya ke pangkuannya.
"Habis dimandiin tuh choco, bersih banget. Biasanya main pasir terus" sindir hyunjin kepada kucing milik kembarannya yang ditinggal disini. Jeno yang sedang mengusap usap choco menoleh. "Yeji yang mandiin?" Tanyanya. Hyunjin menggeleng.
"gue. Yeji ngga boleh deket deket sama choco dulu kalau lagi hamil. Apalagi tadi choco kotor banget" Jeno mengangguk.
"Oh iya. Gue mau minta izin nih" hyunjin yang sedang bermain ponsel menoleh. "Izin apaan? Kalau izin nikah lagi gue tendang lo dari sini" jeno tertawa menanggapi.
"Ya kali gue sanggup nambah istri kalau istri gue kaya yeji. Lebih dari cukup itumah" jawabnya. Hyunjin hanya mencibir.
"Gue mau minta izin, kira kira nanti bulan ke delapan atau ke sembilan gue sama yeji buat sementara tinggal disini. Karena lo tau sendiri lah, gue kerja full. Di rumah kosong. Ngga ada orang. Kakak ipar gue juga semuanya kerja. Jadi gue takut kalau yeji besok kontraksi tiba tiba. Kira kira boleh ga ya sama mama papa?" Tanya jeno. Ia merebahkan dirinya membiarkan choco nampak tertidur di dadanya.
"ya boleh boleh aja menurut gue. Apalagi yeji anak cewe satu satunya dirumah. mama pasti seneng banget kalau kalian berdua tinggal di rumah ini" jawab hyunjin membuat jeno tersenyum.
"Baguslah. Nanti gue bilang ke mama sama papa sama Yeji juga. Ini baru pemikiran gue aja sih. Terus juga Yeji juga butuh bantuan mental dari mama. Gue masih awam kalau buat masalah kehamilan. Gue emang udah mulia baca buku buku, tapi tetep mama lebih berpengalaman. Jadi mungkin nanti yeji bakal lebih tenang bareng mama disini" ujar jeno sambil memejamkan matanya. Badannya terasa nyaman saat tidur di sofa. Hyunjin tersenyum dalam diam. Adik iparnya memang patut diacungi jempol.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...