Happy reading!
Sekarang, hari Jumat, Jeno dan renjun tengah berdiri di gerbang sebuah rumah yang cukup besar dengan warna emas yang mendominasi. Ah chenle juga hadir. Pria Zhong itu nampak duduk manis di bangku belakang sembari memakan es krim box miliknya yang sisa setengah tadi pagi dan berniat menghabiskan nya di mobil membiarkan Jeno dan renjun turun untuk meminta dibukakan pagar.
Chenle itu masih bayi. Kenapa dia mau menikah sih?Tadi pagi, Jeno dan renjun mampir ke rumah tuan Zhong untuk membahas masalah ini, tuan Zhong pun bersedia mengirimkan bantuan kepada jeno untuk melacak orang orang yang Jeno curigai. Nah, si bungsu Zhong yang baru saja mandi, langsung menerobos masuk bangku belakang. Lihatlah dia hanya memakai celana pendek dan kaos polos karena dia hanya ingin keluar rumah saja. Pusing katanya di rumah saja.
Setelah berbincang dengan satpam yang menjaga rumah mewah tersebut, Jeno dan renjun nampak kembali masuk ke dalam mobil. Menggelengkan kepalanya melihat chenle yang masih asik makan es krim.
"Udah makannya. Ntar lagi elah. Makan Mulu" sindir renjun kepada chenle. Chenle mengangkat bahu. "nanti meleleh" jawabnya acuh namun mempercepat menghabiskan es krim miliknya.
"Kita ngapain sih disini?" Chenle bertanya bingung.
"Ketemu temennya Jeno. Kan tadi gue bilang apa. Makanya jangan asal ikut" renjun menyindir chenle.
"Ya kan gue gatau" bela chenle. Jeno menggelengkan kepalanya melihat kedua orang yang sedang asik berdebat di dalam mobil sampai tidak sadar kalau mobil sudah berhenti.
"Udah ributnya? Kalau udah ayo turun" ujar Jeno sambil membuka pintu mobil miliknya.
Chenle, yang saat itu masih memakai celana pendek, kaus polos putih dan sendal jepit berwarna hitam pun juga ikut turun. Renjun yang melihat chenle turun lantas menukar posisi nya dengan Jeno.
"Kenapa sih?" Ujar Jeno kebingungan begitu renjun menggeser badannya sehingga Jeno berdiri diantara dua pria Chinese itu.
"ngapain sih ko ngga mau deket deket lele?" Protes chenle, padahal dia sudah mandi. Wangi pula.
"Ngga, lo disitu aja udah diem" ujar renjun. Sebenarnya ia ingin berada jauh dari pria Zhong itu karena kulit putih milik chenle. Dia terlihat gelap saat chenle memakai celana pendek dan kaus pendek. Sungguh. Padahal renjun juga termasuk putih, berbeda dengan haechan yang tergolong tan, tapi kadar putih pada kulitnya chenle itu berkali kali lipat dari dirinya. Dia tidak mau terlihat gelap karena berdiri berdampingan dengan chenle.
"Yaudah ayo masuk. Kayanya Eric di dalam" hanya chenle yang tidak tahu siapa Eric karena chenle kuliah di luar negeri sambil bekerja membantu ayahnya.
"wah" gumam chenle saat berjalan masuk ke dalam rumah, mobil Jeno tadi berhenti dihalaman depan sementara jarak rumah Eric dari gerbang ke rumah utama cukup jauh dengan mobil mobil koleksi ayah dan Eric sendiri. Jeno juga berniat seperti itu, tapi apalah daya, istrinya pasti akan marah besar.
"Yo, Jeno" Eric menyapa Jeno kemudian memberikan high five. Ia kemudian menyalami renjun dan chenle yang hanya membalasnya dengan senyuman sopan.
"Halo, ric. Sorry banget telat dateng. Nih bayi mau ikut" ujar Jeno basa basi sambil menunjuk chenle. Eric tertawa. "Santai kali, Jen. Gue juga ngga kemana-mana. Lagi libur juga" balas Eric santai.
"Yaudah mau ngecek mobilnya dulu? Di garasi yang sebelah sana" ujar Eric mempersilahkan Jeno. Jeno berjalan mengikuti langkah kaki Eric yang memimpin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...