Happy reading!
Begitu jaehyun keluar rupanya Mark sudah datang. Terbukti dengan clara yang sudah asik duduk sambil mengoceh kepada uncle nya.
"...kata mommy jatuh dari sepeda itu wajar uncle. Clara juga ngga nangis dong. Mommy dan daddy terus beliin clara donat karena clara ngga nangis waktu jatuh" oceh putrinya kepada mark yang nampak asik mendengarkan sambil menggendong kenan.
"Asik banget nih princess daddy cerita" jaehyun mencium pipi kanan putri nya membuat clara terkejut.
"Daddy" jaehyun hanya mengacak rambut putri kecilnya itu, ia kemudian memeluk mark dari samping sekilas.
"Hi kenan" kenan, bayi berumur 6 bulan itu hanya mengoceh tidak jelas membalas sapaan dari uncle nya.
"Dad, kenan mirip uncle Mark" mark tertawa mendengar ucapan clara.
"Ya kan dia emang anaknya uncle, princess" ujar jaehyun sambil mengusap rambut lembut sepunggung milik sang putri.n
"But, but, why clara ngga mirip sama daddy?" Sungchan yang sedang memakan cookies berdecih.
"Ngga mirip apanya? Kamu emang copy-an dari mommy mu, tapi sifat mu sebelas dua belas sama daddy mu, tau" ujar sungchan. Jaehyun dan mark tertawa.
"Om ngomong apa sih, clara ngga ngerti. Clara mau ambil semangka aja di kulkas" balasnya polos.
"Nanti bagi buat uncle ya? Minta aunty mina potongin" gadis cantik itu hanya mengangkat tangannya pertanda iya dan berjalan ke dapur menghampiri mommy dan Tante tantenya yang sedang memasak untuk makan siang.
"Aunty mina, minta tolong potongin semangka buat clara sama uncle dong. Thank you aunty" mina, yang sedang mengupas buah untuk dibuat es buah menoleh begitu keponakan perempuan nya menyentuh rok miliknya.
"Boleh, tapi clara bantu aunty kupas buah nya ya?" Putri pertama jaehyun itu mengangguk antusias kemudian duduk di kursi, membantu mina membuat es buah.
"Tante mau kemana?" Tanya clara yang malah memakan buah pear yang harusnya di potong bertanya kepada yeji.
"Mau bangunin om jeno. Mau ikut?" Clara menggeleng kepalanya.
"Mau bantu aunty mina aja, dikasih buah" yeji hanya tertawa kemudian mengelus rambut clara gemas.
Yeji kemudian naik menuju kamar nya, disana. Masih bergelung dengan selimut tebal. Jeno terlelap begitu nyenyak.
"Mas jen, bangun" ujar nya berbisik di telinga jeno. Jeno masih nyaman dengan selimut nya, tidak terbangun sama sekali. Malah semakin menenggelamkan diri nya di selimut.
"Kakak udah dateng tuh, abang sama adek juga udah kumpul. Ayo bangun, sayang" jeno mengerang begitu yeji menarik selimutnya membuat cahaya dari jendela mengenai matanya.
"Bentar yang, masih cape" keluhnya menarik kembali selimutnya
"Ayo bangun, clara udah nyariin om nya tuh" akhirnya jeno terbangun. Terduduk mengumpulkan nyawanya.
"Udah bangun kan? Aku tinggal ya? Jangan tidur lagi" jeno hanya mengangguk kemudian berjalan terhuyung-huyung menuju kamar mandi. Yeji hanya menggelengkan kepalanya.
Jeno kemudian turun dengan rambut nya yang basah serta memakai kaos polos dengan celana panjang.
"Dih pak dokter baru bangun" sungchan meledek jeno. Jeno hanya mendengus kemudian menendang tubuh adiknya yang sedang duduk di karpet sambil memakan cookies.
"Ish sakit tau" mark yang sedang memberikan kenan susu formula pun hanya tertawa. Jeno kemudian mendudukan dirinya di karpet setelah mencium pipi gembul milik putra sulung dari mark.
"Susu terus" ledeknya kepada kenan membuat bayi itu memukul wajah tampan jeno dengan jari kecilnya.
"Udah lama kak datengnya?" Tanya jeno kepada jaehyun sambil memakan puding susu yang disediakan oleh yeji. Puding dingin dengan buah yang ditata rapi.
"Hampir dua jam ada kayaknya. Tadi yeji bilang kamu balik subuh. Emang segitunya mas?" Jeno hanya mengangkat bahu.
"Engga juga. Semalem ada tabrak lari dan jenazah nya udah dibuang berhari hari jadi udah mulai busuk sama mulai ada belatung, makanya harus cepet cepet biar ngga hilang identitas nya" sungchan meletakkan makanannya begitu jeno menceritakan pasiennya. Sementara si pencerita hanya memakan puding nya damai tanpa rasa mual malah tambah lahap.
"Jangan cerita begituan waktu lagi makan ih" keluh sungchan. Jeno hanya mengangkat bahu nya. Kan dia hanya menjawab pertanyaan dari jaehyun. Jaehyun hanya tertawa mendengar perdebatan adiknya itu.
"Daddy?" Jaehyun menoleh. Rupanya evan terbangun. Anak itu tanpa menangis berjalan keluar kamar sambil memanggil sang ayah. Wajahnya sangat mirip jaehyun versi chubby.
"Hey, sudah bangun?" Mendengar suara sang daddy membuat balita itu mengangguk. Berjalan sempoyongan karena masih mengantuk.
"Watch your step, Lil bro" clara memegang kerah belakang adiknya karena evan hampir terjatuh karena tersandung kakinya sendiri. Membuat sang adik berdiri sedikit miring dan tercekik karena kerahnya ditarik sang kakak.
"Kak, adeknya jangan digituin" rose yang datang dari dapur menegur sang putri yang sedang memegang kerah belakang adiknya membuat evan sedikit tercekik dengan kerah yang dipegang.
"Mommy" evan kemudian berlari mendekat ke arah rose kemudian meminta gendong.
"Makan siang dulu yuk. Mark, kenan nya ditaruh di trolli dulu aja" ujar mina menyarankan agar si anak papi itu lepas dari papi kesayangan nya.
"Iya, love. Dek sana ke dapur. Clara juga tuh anterin om om nya ke dapur sana" clara segera menggandeng jeno yang malas sekali berjalan kaki. Terbukti dengan ogah ogahan dia bangun dari duduknya. Mereka kemudian duduk di meja makan besar di ruang makan dengan jaehyun berada di tengah.
"Selamat makan"
========================================
Update lagi edisi ter-sticker sticker
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Hayran Kurgu; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...