-royals

1K 154 13
                                    

yang namanya jodoh, rezeki, sama maut udah diatur sama Tuhan. Kita ngga bakal tau kapan kita pergi nantinya. Mau Abang dulu, mau Jeno dulu atau bahkan mungkin adek dulu.
Kita ngga tau, Jen.

---

Happy reading!

"Jeno, Jeno ngga mau main?" seorang anak kecil bermata bulat menyapa seorang anak kecil yang dipanggil Jeno dengan semangka yang ada di genggamannya.

Jeno, anak yang belum genap berusia tujuh tahun itu nampak membolak balik buku pelajaran sang abang yang sekarang tengah duduk bersandar di kursi.

"bang, Jeno mau pinter. Jeno mau jadi pilot. Ayo ajar Jeno" Mark, tersenyum disela sela kunyahan semangka nya. Mengangguk anggukan kepalanya kemudian meletakkan semangkuk semangka yang sedari tadi ia pegang di meja, menjauhkan dari buku yang sedang dibaca oleh Jeno. Jeno cukup jenius, di umurnya sudah bisa membaca dan menulis dengan sangat lancar.

"Ayo Abang ajar. Sini kita belajar bareng bareng sebelum adek sungchan bangun"

Mark mengajarkan berbagai hal dengan Jeno, mulai dari menghitung hingga mewarnai buku gambar. Mama memberikan buku satu untuk Mark, lalu Mark akan membaginya dengan Jeno. Mewarnai gambar bunga dengan sang adik. Jeno mewarnai bunganya, Mark yang akan mewarnai tangkainya. Biasanya, bubu yang akan datang dan diam diam memberikan buku untuk mark dan Jeno untuk dibaca maupun diwarnai selepas mereka pulang sekolah.

Jeno adalah anak rumahan, dia tidak pernah mau melakukan aktivitas di rumah. Kegiatannya hanya berputar dari membaca buku, bermain dengan adik sungchan, membantu mama mencuci, lalu kembali tidur. Jeno juga enggan bertemu banyak orang, dia takut dengan orang orang besar yang selalu mencubit pipinya gemas.

Berbeda dengan Jeno, Mark adalah anak yang ceria, Mark selalu memberikan aura positif dimanapun dia berbeda. Pola pikirnya, tawa cerianya, hingga celetukan asalnya selalu bisa membuat orang lain tertawa. Mark juga seorang juara, dia selalu menang lomba mewarnai, dia menang lomba menghitung, dia juga menang lomba bermain basket bersama kakak.

Jika digabungkan, kedua sifat mereka sangat bertolak belakang. Tapi itulah membuat mereka akrab. Bahkan paling akrab. Jeno dan Mark sering berbagi ranjang bersama dengan bubu yang mengusap usap kepala mereka sembari menceritakan dongeng dongeng yang dibalas tanggapan antusias keduanya.

Kehilangan kedua orang tuanya disaat umur mereka masih belia benar benar membuat mereka merasakan hilangnya kasih sayang. Mereka berdua kini duduk di bangku sekolah dasar.

Banyak yang berubah diantara mereka, rumah mereka pindah sangat jauh hingga mereka harus menempuh berjam jam naik bus antar kota. Rumah mereka yang besar kini berubah menjadi rumah di pinggiran sebuah rel kereta. Tidak. Ini tidak terlalu buruk, hanya saja mereka terkejut. Alat transportasi yang selalu mereka lihat di koran dan majalah, sekarang selalu lewat di belakang rumahnya. Mereka kagum.

Selain itu, banyak hal yang berubah, jaehyun yang belajar hingga sore karena ada kelas tambahan mengingat dia akan ikut ujian nasional, lalu bubu yang harus bekerja dengan menggendong sungchan di pagi hari padahal dia masih sekolah. Biasanya adik sungchan sering ia titipkan di ibu kantin lalu pulangnya baru taeyong bawa untuk bekerja.

Karena kedua kakaknya yang sedang sibuk dengan sang bungsu yang selalu bubu bawa, Mark dan Jeno lah yang bertugas menjaga rumah. Mereka akan duduk di ranjang kamar belakang dengan jendela yang terbuka. Belajar dan membahas soal soal yang diberikan oleh ibu guru diiringi suara berisik dari kereta yang melewati rumahnya.

Mereka akan berdua sepanjang hari sampai jaehyun pulang. Jaehyun akan datang ketika jam menunjukkan pukul dua siang hari sementara taeyong dan sungchan akan pulang ketika jam menunjukkan pukul tujuh dengan empat nasi bungkus. Satu untuk Jeno, satu untuk Mark, satu untuk jaehyun, sementara taeyong makan bersama adik. Berbagi nasi. Lauknya sederhana, hanya perkedel atau kalau mendapatkan uang lebih bisa ikan dengan siraman bumbu. Namun mereka makan saja sudah bersyukur.

ROYALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang