Happy reading!
"yang, nitip dompet" Jeno yang baru saja turun dari mobil langsung menyodorkan dompet miliknya kepada yeji. "Kebiasaan banget" Jeno hanya menyengir mendengar gerutuan yeji. Tidak hanya dompet, kunci mobil dan handphone pun Jeno titipkan pada tas kecil yang yeji bawa.
Saat ini, mereka berdua yang baru sempat ada waktu bersama tengah berada di sebuah pusat perbelanjaan guna mempersiapkan kelahiran si kembar yang tinggal menghitung Minggu. Perut yeji sudah besar dan mulai kesusahan ketika berjalan sekarang.
Ngomong-ngomong soal Mark, Mark sudah dipindahkan ke ruang rawat. Masih dengan alat namun tubuhnya sudah berkembang lebih baik dari sebelumnya.
"Oke, mau cari apa dulu?" Ujar Jeno begitu mereka sampai. Barang barang bayi berjajar di hadapan mereka.
"Nyari yang pokok dulu aja kayanya, baju baju gitu" ujar yeji kemudian mulai mencari pakaian pakaian bayi yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.
Harum parfum bayi menyeruak begitu yeji dan Jeno masuk ke dalam toko, jajaran pakaian dan perlengkapan bayi pun menyambut mereka, dari popok, pakaian, hingga topi topi lucu terpampang disana.
"Selamat sore, ada yang bisa kami bantu?" Seorang staff menyambutnya ramah.
"Sore, mbak. Kalau peralatan bayi baru lahir dimana ya?" Tanya yeji. Jeno hanya mengekor, mengikuti yeji pergi kemana. Dia sekarang hanya memakai Hoodie dan celana pendek selutut serta sendal jepit berwarna hitam di kaki. Dia baru saja bangun tidur dan mandi.
"Mas, bagus yang mana?" Tanya yeji kepada Jeno.
"Terserah sih yang, bagus semua. Tapi cari yang bahannya nyaman dipakai mereka dan ga bikin iritasi. Mahal sedikit ga apa apa, yang penting mereka nya nyaman" ujar Jeno. Yeji mengangguk.
"Ini deh, lucu. Warnanya coklat muda ngga apa apa?" Jeno mengangguk. "Itu bagus" komentarnya.
Mereka berkeliling toko ini, membeli selimut, mencari sepatu sepatu lucu serta barang barang yang memang dibutuhkan ketika si kembar lahir nanti.
"Mas, bayar" ujar yeji sambil mendorong Jeno untuk mengantre.
"Dompet nya kan di kamu, yang. Sini kartunya" yeji kemudian mengeluarkan dompet milik jeno membiarkan suaminya yang mengantre sementara dia duduk di kursi yang disediakan.
"Cape banget? Atau mau beli online aja yang lain?" Tanya Jeno sambil menghampiri yeji dengan tangan membawa belanjaan yang mereka bawa.
"Ngga usah, deh. Mending sekalian disini. Mas, mau nonton ya?" Jeno tersenyum kemudian mengacak rambut istrinya. "Iya, boleh. Ayo lihat dulu film apa yang lagi tayang" ujar Jeno sambil mengulurkan tangan membantu yeji untuk bangkit dari duduknya.
Mereka kemudian berjalan menyusuri mall, niatnya ingin membeli barang lain tapi sang nyonya ingin menonton, jadi ya sudah nonton terlebih dahulu. Sekalian istirahat, katanya.
"Gimana, ada film yang kamu suka?" Yeji menggelengkan kepalanya lesu. Tidak ada film yang menarik perhatiannya.
"Ngga ada. Padahal aku mau nonton" Jeno hanya mengecup kepala yeji yang sekarang memeluk perutnya sambil duduk sementara Jeno berdiri.
"Terus mau gimana?"
"Mau makan, laper" keluh yeji. Jeno tertawa kecil.
"Oke, kita makan dulu. Mau makan apa, nyonya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...