Happy reading!
Jeno mengecup kepala yeji sambil sesekali mengusap rambutnya pelan. Sang istri yang berada di pelukannya hanya membalas pelukannya, walau sedikit terganggu dengan kondisi perutnya yang sudah cukup besar menyusahkan keduanya untuk saling memeluk.
"Udah, tidur yuk" ujar jeno sambil mengusap usap rambut panjang milik yeji, rambutnya sepertinya belum yeji tata ulang atau memang sengaja tidak dipotong sehingga sudah mendekati pinggang.
Ini jam dua malam, benar. Lebih sepuluh menit lebih tepatnya. Seusai mereka melakukan kegiatan mereka di malam hari, yeji tiba tiba berkata "mas, aku mau naik gunung"
Jeno langsung speechless.
Istrinya tengah hamil seperti itu ingin naik gunung? Berjalan terlalu lama saja dia sudah terlalu kelelahan apalagi ingin mendaki gunung? Terakhir mereka mendaki ketika mereka tengah berpacaran, itupun ada hyunjin dan teman teman yang lain. Tidak mungkin jeno membawa yeji pergi dari rumah, senakal nakalnya jeno dulu, dia tidak pernah membawa yeji keluar lebih dari lima jam hanya berdua. Selebihnya pasti ia akan membawa hyunjin atau jaemin.
Sebenarnya kalau untuk kehamilan yeji yang pertama, tidak banyak hal yang kata orang repot-repot harus beli saat itu juga. Misalnya ingin membuat rujak dengan mangga muda yang langsung dipetik dari pohonnya dan cabai sebanyak orang akan berjualan. Tidak. Beruntung yeji tidak pernah sejauh ini. Jika dia butuh sesuatu, dia biasanya membeli sendiri ayau membuatnya dengan bantuan sang mama. Bahkan jeno sendiri merasa sungkan saat lagi lagi ia banyak merepotkan mertuanya. Namun mama dari yeji mengatakan kalau wajar wajar saja dia membantu sang anak perempuan satu-satunya mengidam.
Namun satu hal yang paling jeno sesalkan, jaemin. Istrinya entah terlalu terobsesi dengan jaemin atau bagaimana dia sendiri tidak terlalu tau. Yeji bahkan pernah pulang ke rumah jaemin, menggedor gedor pintu, cuma hanya ingin dipeluk oleh pria tampan yang memiliki senyuman manis itu. Tentu, jeno langsung tarik istrinya menjauh. Tidak boleh tentu saja. Mana mau dia berbagi dengan jaemin. Cukup rokok yang dia bagi, urusan wanita lain lagi.
Yeji adalah wanita yang pertama kali ia temui di toko buku saat dirinya masih sma dan kala itu ia masih dekat dengan karina. Mereka bahkan hanya kenalan sekilas namun tidak ada perasaan lebih antar keduanya. Hanya sebatas teman baru berkenalan saja.
Tapi kalau ditanya, sejak kapan Jeno menyukai yeji? Nah. Jika yeji mengatakan bahwa dia jatuh cinta kepada suaminya saat mereka bertemu kembali di perpustakaan, jeno akan dengan senang hati menjawab hal yang berbeda. Jeno menyukai adik dari sahabatnya ini sejak pertama kali dia melihat seorang gadis dengan rambut diikat ekor kuda datang dengan terburu-buru hingga menabrak tumpukan buku yang ia bawa. Mungkin yeji tidak sadar kalau pria yang ditabraknya saat semester satu adalah jeno, yang kemudian berlanjut menjadi pengagum rahasianya.
Setiap hari, jeno selalu menyempatkan diri mengunjungi fakultas tempat yeji belajar, berdiri di balkon lantai tiga, menatap aktivitas yeji yang sedang latihan judo hingga sore menjelang. Bahkan ketika yeji menunggu jemputan, jeno duduk diatas motornya di halte. Memastikan sang pujaan hati tetap aman hingga jemputannya datang.
Sedikit freak memang, tapi jeno tidak punya nyali untuk mendekatkan dirinya dengan kembaran dari sahabatnya. Istilahnya, insecure. Jeno insecure. Jangan salah. Pria yang selalu mendapat julukan sempurna dalam segala hal merasa insecure saat berhadapan dengan yeji. Dia pernah mengalami fase seperti itu dalam hidupnya yang katanya sempurna.
Lalu apasih yang membuat jeno terang-terangan ingin mengejar cintanya? Jawabannya adalah jaemin. Jaemin mengincar yeji lebih terang-terangan daripada jeno. Bahkan jaemin lebih dulu meminta izin hyunjin, untuk mengencani adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...