-royals

1.7K 174 5
                                    

Happy reading!

"astaga" Jeno terbangun sambil terengah engah. Keringat mengucur dari seluruh tubuhnya. Deru napasnya menjadi tidak beraturan. Mimpi itu datang lagi. Mimpi yang sama kembali lagi. Jeno mengusap wajahnya yang berkeringat, mencoba menyingkirkan bayangan dari mimpi yang selama ini menghantui dirinya.



"Mas, kenapa?" Yeji yang tengah terlelap terbangun melihat gerakan spontan suaminya yang terduduk di ranjang. Jeno benar benar ketakutan sekarang. Badannya gemetar bukan main. Melihat jeno yang ketakutan, yeji langsung bangun dari tidurnya, tidak peduli dia sekarang tidak memakai pakaian karena semalam dilepas oleh jeno, yeji memeluk Jeno erat. Mencoba menenangkan suaminya. Pasti jeno bermimpi buruk lagi.



"Exhale, inhale. Breath mas" perintah yeji yang jeno turuti. Ia memeluk yeji, meletakkan kepalanya di dada sang istri sementara yeji mengelus punggungnya dengan lembut.



"Cuma mimpi mas. Cuma mimpi. Yeji disini" usap yeji. Jeno nampak sudah semakin tenang. Napas nya sudah kembali beraturan. Walau keringatnya masih mengucur.



"Aku mau ke bawah. Mau minum sama makan. Kamu tidur lagi aja, kamu baru tidur beberapa jam. Aku di kamar lantai bawah ya" yeji kembali merebahkan dirinya di ranjang. Menarik kembali selimutnya, dan memejamkan mata. Jeno mengusap usap rambut yeji hingga sang istri kembali mendengkur.



Jeno lantas memakai kembali pakaiannya sebelum berjalan turun dari kamarnya menuju kamar lantai satu. Tempat dimana dia selalu menenangkan diri selepas mendapatkan mimpi buruk.



Jeno membuat teh mint untuk dirinya sebelum memasuki ruangan yang hanya terdapat lampu remang berwarna biru.



Tak lupa jeno menyalakan lilin aromaterapi yang selalu yeji stok untuk menemani dirinya membaca buku. Hal yang selanjutnya ia lakukan adalah berdiri, menghadap cermin pada pukul dua malam.


Jeno menatap bayangan dirinya dengan tajam. Ia melihat dirinya yang beberapa hari belakangan berubah menjadi aneh. Terutama saat insiden kamar mandi.



Yeji bilang saat itu Jeno sudah terlalu lama mandi, bahkan saat dia dipanggil untuk makan malam Jeno tidak menyahut. Padahal Jeno bukan tipe orang yang tidur di kamar mandi, jika tidur pun Jeno akan mudah dibangunkan jika sedang mandi. Sampai makan malam berakhir, karena yeji tidak enak jadi dia membiarkan ipar nya makan dulu. Jeno tidak kunjung keluar dari kamarnya. Bahkan gedoran yeji di pintu sudah sangat kuat.


Karena takut terjadi apa apa, yeji meminta tolong pada jaehyun untuk mendobrak pintu kamar mandi.



Jaehyun berteriak memanggil jeno begitu melihat jeno dengan wajah berada di dalam bathub yang penuh di dalam air. Jeno tampak tidak bergerak, tangannya mulai berkeriput. Semua langsung panik. Mark menerobos masuk, begitupula sungchan untuk mengangkat tubuh Jeno yang sudah mulai biru karena kedinginan. Yeji sudah terduduk, menangis di depan pintu dengan rose memeluknya.



Jeno tidak sadar semuanya. Bahkan dia tidak tahu bahwa dia nekat melakukan itu. Jaehyun bahkan memarahi dirinya habis habisan sambil menangis karena jeno mereka ulang adegan sepuluh tahun yang lalu. Sama persis seperti jaehyun melihat taeyong dalam kondisi terakhirnya.



Jeno berpikir, bukankah mati itu lebih baik ya? Dia bisa bertemu bubu kapanpun dia mau?


Jeno tersentak dan langsung menggelengkan kepalanya saat dia hampir melakukan apa yang
ia pikirkan. Gunting tajam yang  berada tak jauh dari tangannya serta hampir menusuk nadi nya lagi. Ia menggelengkan kepalanya. Membuang jauh jauh gunting tajam itu kemudian terduduk di sofa. Hampir. Hampir saja. Mengusap wajahnya jeno terduduk sambil frustasi. Ada apa dengan dirinya?



ROYALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang