Happy reading!
Setelah lebih dari sepuluh jam Jeno berada di ruang operasi, jeno akhirnya keluar sambil meregangkan kedua tangannya.
"Operasi saya nyatakan selesai, silakan tunggu tiga puluh menit untuk mendapat informasi mengenai identitas korban. Tapi untuk sementara, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengenai penyebab kematian korban. Untuk hasil pastinya saya akan memberikan paling lambat 1 x 24 jam. Terima kasih atas pengertian kalian" ujar jeno menjelaskan. Ia sedikit menyingkir saat dua jasad tersebut dibawa keluar dari ruangan untuk dibawa masuk ke tempat penyimpanan jenazah. Beberapa pihak kepolisian mengangguk dan berjalan menjauh untuk memberitahukan rekan nya mungkin, entahlah jeno sendiri tidak tahu.
"Nih minum" yuta melempar air mineral kepada jeno yang tampak melakukan peregangan pada tubuhnya. Hanya ada yuta yang tersisa disini.
"Abang sama kakak kemana?" Ujar jeno sebelum menenggak air mineral tersebut hingga tandas.
"Lagi balik dulu. Gantian sama bang yuta tadi. Sarapan dulu yuk, abang laper" jeno yang diajak pun menganggukan kepalanya, badannya terasa sangat pegal karena harus berdiri selama hampir dua belas jam, ia bahkan tidak tidur semalam. Badannya sakit sakit. Nanti dia minta pijat saja ke sungchan pulangnya. Adiknya itu kan berjiwa tukang pijit dengan cover aktor.
"Pesen yang kenyang bang, dua porsi kalau boleh" yuta tertawa menanggapi kemudian berjalan menuju stan makanan.
Sembari menunggu yuta, jeno membuka ponsel nya mengabari sang istri kalau dia belum bisa pulang karena ada pemeriksaan lanjutan yang dia sendiri tidak tahu penyebab kematian keduanya.
Karena tidak kunjung mendapatkan jawaban, jeno lantas menghubungi hyunjin. Menanyakan apa yeji masih tidur atau tidak. Hyunjin menjawab beberapa saat kemudian, yeji sedang terlelap begitu nyenyak karena pagi setelah mual dia langsung diberi pijatan oleh sang mama dari kepala hingga badan.
Jeno yang mengetahui itu benar benar bersyukur. Mertuanya seringkali ia repoti tapi tidak pernah mengeluh. Ah mungkin nanti dia bisa membelikan brownies untuk ayah mertuanya sebagai ucapan terimakasih.
"Kok tiga bang? Ini buat gue dua?" Yuta memukul pelan dahi adik dari taeyong saat jeno melihat dirinya membawa tiga gelas teh hangat.
"Satu buat jaehyun" jeno hanya mengusap dahinya pelan sebelum merebahkan diri di kursi kantin yang panjang.
"Gue tidur bentar ya, bang. Bangunin entar kalau makanannya mateng" ujar Jeno sambil mengangkat tangan kanannya di atas matanya. Tak lama ia benar benar terlelap karena kelelahan.
"Cape banget ya jen?" Yuta bergumam sambil menyeruput teh hangat miliknya.
Tak lama setelah jeno terlelap, jaehyun datang dengan kemeja berwarna merah maroon serta celana kain berwarna hitam. Wajahnya nampak segar, sepertinya dia baru saja mandi.
"Jeno mana?" Tanya jaehyun. Rupanya dia sendiri tidak melihat keberadaan adiknya yang tengah terlelap di bangku panjang. Yuta memberikan kode dengan dagunya.
"Kecapean, lagi tidur dia" ujar yuta sambil bermain ponselnya.
"Udah makan tapi?" Yuta menggelengkan kepalanya.
"Belum jadi lontong nya, malah tidur adek lo" jaehyun menggelengkan kepalanya pelan. Jeno bahkan mendengkur dalam tidurnya. Ada ada saja adiknya ini.
"Jen, lontong nya udah matang nih. Bangun, dek" mendengar sarapannya sudah matang, jeno yang tadinya terlelap dengan nyenyak nampak langsung terbangun. Ia meregangkan tubuhnya sambil menguap.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...