Happy reading!
"udah kumpul semua?" Jeno bertanya. Pagi ini niatnya mereka semua akan berolahraga atau mungkin berjalan jalan bagi orang yang tidak mau berolahraga mari kita sebut saja oknum itu bernama haechan.
"Chenle jisung ga ikut. Begadang mereka terus ga mau dibangunin. Jaemin tadi lagi cuci muka. Haechan gatau. Ryujin, haechan nya mana?" Sahut renjun. Ia juga sebenarnya tidak terlalu suka olahraga tapi beberapa hari belakangan gula darahnya naik jadi mau tidak mau dia harus berolahraga agar dia bisa melihat putrinya tumbuh besar.
"Bentar--HAECHAN KELUAR GA LO ANJING JANGAN JADI KEBO" mereka spontan menutup telinga begitu ibu hamil itu berteriak dengan kencang. Aurora bahkan tersentak.
"Anak gue sawan denger teriakan lo. Heh, suami lo jangan di anjing-anjingin, gitu gitu kalau ngga ada dia perut lo ngga segede itu. sana bangunin laki lo tanpa perlu teriak" tegur lia sambil mengusap usap bayi lima bulan itu agar tidak terkena pengaruh buruk akibat teriakan ryujin.
"Ish kebo banget deh" setengah sebal, ryujin mau tidak mau berjalan menyusul haechan ke kamar.
"Dek jangan kaya om echan dek" jeno bergumam sambil mengusap perut yeji membuat yeji terbahak. Tubuhnya sedikit lemas karena tadi mengalami muntah muntah di pagi hari.
"Haechan mana?" Jaemin datang dengan kaos putih dan celana pendek miliknya lengkap dengan sepatu olahraga yang ia kenakan.
"Di kamar. Biasanya kan yang susah banget bangun lo jaem. Itu chenle sama jisung masih tidur?" Jaemin mengangguk.
"Masih nyenyak banget mereka. Bahkan gue yakin kita balik mereka juga belum bangun" ujar jaemin.
"Yang, mata yang, mata" jeno menyindir tajam yeji yang menatap jaemin kagum dari atas hingga bawah. Jaemin yang tadi sedang mengacak acak rambutnya lantas menoleh saat merasa ada yang melihatnya.
"Kenapa,ji?" Yeji menggelengkan kepalanya. Matanya berbinar menatap sahabat suaminya.
"ngga papa, lo ganteng aja kalau begini" jeno mendelik mendengar istrinya yang terang-terangan memuji makhluk astral di sampingnya. Renjun terbahak kencang sambil menggendong sang putri, lia menggelengkan kepalanya miris sementara jaemin bukannya diam, malah dia balik menggoda dengan mengangkat kedua alisnya. Senang saja menggoda jeno agar jeno cemburu.
"Jauh jauh, dua meter dari istri gue" jaemin tertawa melihat respon dari jeno. Jeno itu sedari dulu sudah lama jadi pria kaku. Senang saja sekarang sudah merasakan cemburu tidak beralasan seperti ini. Jaemin juga sadar kalau yeji tidak mungkin mau berpisah dengan jeno walaupun ada dirinya.
ya walau jaemin juga mau dicintai sama seperti yeji mencintai jeno.
Tak lama haechan datang sambil menguap karena diseret ryujin saat tidur. Ia bahkan masih memakai celana kolor dan kaos hitam polos.
"Sepatu lo mana? Masa mau lari nyeker?" Sindir renjun.
"Siapa yang bilang gue mau lari? Gue mau nyari bubur ayam laper--eh iya yang iya ambil sepatu" ujar haechan saat melihat ryujin tengah meletakkan kedua tangannya di pinggang, siap mengeluarkan serentetan omelan jika dia tidak melaksanakan perintahnya. Toh lagipula haechan sudah lama tidak berolahraga. Bisa bisa tambah gendut dia. Astaga Ryujin itu bapak dari anak yang kamu kandung selama ini.
Mereka kemudian berjalan terlebih dahulu hitung hitung sembari pemanasan. Aurora diletakkan di stroller yang didorong lia. Ryujin dan yeji berjalan pelan pelan disampingnya karena tidak mungkin ryujin ikut berlari. Bisa bisa melahirkan di sini. Yeji, kakinya sudah gatal ingin berlari karena rutinitas nya tiap mingu adalah lari pagi bersama sang suami, tapi mulai sekarang tidak lagi bisa karena ada baby di perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...