-royals

1.1K 162 17
                                    

Happy reading!

Pemakaman ayah dari yangyang diiringi suara tangis dari istri dan anak perempuannya. Sementara yangyang, pria itu nampak berdiri dengan kacamata hitam sambil sesekali mengusap bahu kakak perempuannya.

Jeno dan yang lain juga turut hadir dalam upacara pemakaman yangyang selain yeji dan ryujin yang ditinggal di rumah yangyang, kata ibu yangyang tidak baik mereka ikut ke pemakaman.

Upacara berlangsung khidmat walau diiringi Isak tangis sanak saudara yang menyayangkan kepergian direktur utama tersebut. Jeno mengetahui penyebab utama kematian ayah yangyang adalah pecahnya pembuluh darah di otak dan sudah cukup parah. Yangyang yang sudah mengetahui penyakit ayahnya hanya menangis sekilas.

Kekasihnya, seorang wanita berkebangsaan Jerman juga turut datang. Wanita berambut pirang yang merupakan calon istrinya itu berada di rumah dengan Ryan dan Aurora. Lia yang datang ke pemakaman, melingkarkan tangannya di lengan renjun.

Setelah mereka berdoa, air mata satu persatu dihapus dari mata. Biarkan mereka menangis di pemakaman lalu hapus air mata dan ikhlaskan kepergian yang meninggal. Sebuah motto yang dianut keluarga yangyang membuat kakaknya menghapus air mata.

"Udah yuk pulang" kakak perempuan yangyang merangkul adiknya yang sekarang lebih tinggi dari dirinya. Yangyang tersenyum tipis. Ia berjalan maju mendekati gundukan tanah tempat ayahnya bersemayam. Ia menundukkan kepalanya sejenak, berdoa dalam hati sebelum meletakkan bunga Lily di nisan.

"Yuk pulang" ujar yangyang kemudian meninggalkan pemakaman disusul yang lain.

"Ah cape juga" ujar yangyang mengeluh di mobil milik renjun yang dijadikan tumbal bagi mereka. Renjun dan Lia duduk di depan, yangyang dan haechan di kursi tengah sementara jaemin dan Jeno di bangku belakang tampak akur, saling bersandar satu sama lain.

"Lia, AC nyalain paling kenceng dong" ujar haechan sambil mengipas ngipas wajahnya dengan tangan.

"Enak aja lo nyuruh nyuruh istri gue. Bayar elah. Udah numpang kebanyakan minta lagi" sindir renjun pedas. Haechan hanya bisa mengejek renjun dengan mengikuti gerak mulutnya. "Lo bener bener ya" renjun hampir saja turun dari mobil jika saja lia tidak menahannya.

"udah udah. Jangan diladenin echannya. Udah jalan aja" Lia mengusap usap lengan suaminya agar menahan emosi kepada pria beranak satu yang sekarang tengah bersenandung mengejek.

"Njun ih, jalan" jaemin mengeluh di bangku belakang. Si kembar, Jeno dan jaemin nampak akur dengan Jeno bersandar di bahu jaemin dan kepala jaemin bersandar di atas kepala Jeno.

"Tuh njun, dengerin. Ayo jalan---aduh sakit" ujar haechan begitu kena toyoran maut dari yangyang yang sedang duduk bersandar di kursi. Semalam ia kurang tidur.

"ya Lo jangan gangguin renjun mulu, Chan. Udah tau kadar kesabaran bapaknya Aurora mirip tisu. Gampang banget robek" lia hanya tertawa menanggapi ocehan teman teman renjun terhadap renjun yang memang benar adanya.

"Minta maaf Chan" Jeno akhirnya bersuara.

"maaf bapak besan" ujar haechan sambil mencoba mencium pipi renjun. Renjun yang sedang menyetir hampir saja menghajar haechan dengan tangan kiri. Yangyang lagi lagi menghela napas kemudian menarik kerah belakang kemeja milik ayah dari Ryan ini. Padahal mereka belum sampai gerbang keluar pemakaman, tapi sudah ada saja ulahnya.


"Lo diem" ujar yangyang melingkarkan lengannya di leher haechan membuat haechan mengaduh.

"sialan. Sakit sayang sakit" haechan mengeluh.

ROYALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang