Happy reading!
Jaehyun keluar dari Range Rover hitam miliknya saat sudah sampai di tempat tujuan. Hari ini ia benar benar sengaja memberi waktu dirinya untuk berlibur. Menyenggangkan sekilas waktu nya untuk datang menyapa sang kakak.
Dengan mengambil sebuket bunga mawar serta payung berwarna hitam yang selalu siap sedia di mobil, jaehyun kemudian turun dari mobil dan berjalan menuju tempat yang sudah tiga minggu tidak ia kunjungi karena kesibukan dirinya.
"Sore, abang" sapanya di makam sang abang. Jaehyun kemudian duduk di tempat yang sudah disediakan disana. Masih ada bunga mawar yang berada di makam itu, entah sungchan atau kenzo yang baru saja datang ke makam. Jaehyun lebih yakin Kenzo sih, anak itu tidak pernah absen mengunjungi sang papa setiap pulang kuliah. Menceritakan hari harinya yang cukup sibuk, dari kuliah hingga magang di perusahaan milik sang papa.
Jaehyun menundukkan kepalanya, memanjatkan doa terlebih dahulu sebelum mulai bercerita.
"Abang, maaf ya ini jeje baru bisa dateng jengukin abang" ujar jaehyun membuka sesi bercerita dengan sang abang. Tangan kanannya memegang payung karena gerimis mulai menyerang. Ia lantas menaikkan kacamata hitam yang turun ke hidung mancung miliknya.
"Kemarin evan ngerengek mau ikut clara sekolah. Jadi jeje mau sekolahin evan dulu di TK" jaehyun kemudian menceritakan kehidupan sekolah anak bungsu nya. Kemudian menceritakan sulung nya yang sekarang tengah senang ikut balet. Bahkan ia ikut kelas balet sepulang sekolah.
"Bang, adik adik udah gede ya? Jaehyun ngga nyangka kalau mereka udah punya kehidupan sendiri"ujar jaehyun berkata lirih.
Jika ditanya apakah hidup jaehyun sepeninggal taeyong itu baik baik saja, jaehyun dengan lantang mengatakan tidak. Hidupnya kacau, semua rencanya berantakan. Semuanya tidak mulus lagi seperti yang ia inginkan.
Jaehyun yang saat itu baru sidang, langsung dihadapkan dengan perusahaan besar milik sang abang. Memimpin sebuah perusahaan disaat dirinya belum lulus adalah tantangan terbesar bagi dirinya. Tidak ada yang meyakini dirinya bisa menggantikan posisi sang abang. Saham perusahaan turun karena keraguan beberapa investor terhadap dirinya yang dianggap anak bawang oleh mereka. Semua orang meremehkan dirinya. Kecuali tuan Zhong yang sudah mengenal dirinya dengan baik.
Beruntung, ada doyoung dan Johnny yang benar benar sigap membantunya belajar di lapangan. Dari mulai menyelamatkan investor yang hampir lepas hingga memenangkan tender. Untuk urusan hukum, yuta sudah mencover semua aktivitas perusahaan Jeno, jeno percaya abangnya yang itu bekerja dengan bagus.
Nama jaehyun melejit saat dirinya berhasil dengan pembangunan di new Zealand, bahkan beberapa media massa langsung menyoroti dirinya. Kerja kerasnya yang tak kunjung lelah demi menghidupi ketiga adiknya yang sedang kuliah menjadi acuannya untuk sukses. Tidak peduli seberapa banyak orang yang menganggap dirinya remeh, jaehyun akan terus melaju. Membesarkan namanya sendiri sebagai bentuk perlindungan bagi ketiga adiknya.
"Adek udah mau nikah, terus jeno. Anak nakal itu benar-benar menjadi seorang ayah"
Jaehyun bukan tidak tahu kalau mark dan jeno bekerja part time untuk membayar biaya kuliah mereka. Dari mark yang menyanyi dari cafe ke cafe, ia lalu dibayar untuk menjadi penulis lagu, menulis sebuah cerita lalu menerbitkan beberapa buku dibawah namanya.
Sementara jeno, jaehyun hampir menyerah dengan kelakuan bebal anak itu. Jeno sangat dekat dengan taeyong daripada saudaranya yang lain. Kepergian taeyong memberikan efek mengerikan bagi Jeno. Jeno tidak bisa tidur di malam hari karena bermimpi buruk, jadi anak itu tidur ketika pukul 4 pagi dan bangun pukul 7 saat ada kelas pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYALS
Fanfiction; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersaudara yang berhasil menjalankan hidup mereka sampai di titik dimana mereka bertemu dengan masa lalu. Masa kelam yang membuat mereka kehilangan...